YouTube MOP Channel Dihack, Ruben Onsu Ungkap Kerugian dan Alasan Pelaku 'Tak Suka Betrand Peto'
Setelah Youtube MOP Channel dihack, Ruben Onsu alami kerugian. Suami Sarwendah juga mengungkap pelaku yang mengaku tidak suka terhadap Betrand Peto.
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
TRIBUNSTYLE.COM - Setelah Youtube MOP Channel dihack, Ruben Onsu alami kerugian. Suami Sarwendah juga mengungkap pelaku yang mengaku tidak suka terhadap Betrand Peto.
Lagi-lagi peristiwa kurang menyenangkan dialami oleh Ruben Onsu.
Kanal YouTube miliknya yaitu MOP Channel baru-baru ini dihack oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Suami Sarwendah pun mengungkapkan kerugian yang dialami atas ulah oknum tersebut.
"Ya lumayanlah, pokoknya gitu, sayang sih.
Maksud saya kan yang ada di dalam MOP Channel juga kan ada 80 orang lebih," ungkap Ruben tanpa menyebut nominal kerugian yang pasti seperti yang dikutip dari tayangan yang diunggah kanal Youtube Beepdo pada Rabu (8/1/2020).
• Gara-gara Pertanyaan Polos Thalia, Ruben Onsu Jadi Menangis Ada di Surga, Udah Bahagia di Sana
• Ruben Onsu Buka Suara Pasca YouTube MOP Dihack, Suami Sarwendah: Pelakunya Saya Tahu
Selain mengungkapkan kerugian yang dialami, Ruben Onsu juga membeberkan alasan pelaku.
Si pelaku mengaku tidak suka dengan Betrand Peto yang sering ditampilkan di kanal Youtube MOP Channel.
Pelaku tersebut menghubungi Ruben Onsu via DM Instagram.
"Dia bilang sebenarnya nggak ada masalah, tapi kayaknya itu pakai account bodong, tapi itu bener atau enggak kan nggak tahu ya.
Jadi dia bilang 'Gue nggak ada masalah sama Ruben Onsunya, tapi gue nggak suka MOP terlalu sering mengupload Betrand' gitu 'Jadi gue nggak suka sama anak ini' lucu sih," terang Ruben.

Ruben juga mengaku bingung dengan sikap si pelaku.
"Saya nggak ngerti orang channel-channel gue, anak-anak gue, kenapa dia pada pusing, gue bingung juga," lanjut Ruben.
Atas kejadian yang menimpa kanal YouTube MOP Channel ini, Ruben Onsu juga memberi pesan khusus Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia).
"Ini khususnya untuk Menkominfo sih, maksudnya sosial media, Facebook dan yang lainnya.