Berita Populer
POPULER Putra Ke-3 KH Hasyim Muzadi Meninggal Lantaran Kecelakaan Tol, Berikut Kronologi Lengkapnya
Innalillahi wainna ilaihi rajiun Berita duka datang dari keluarga almarhum KH Hasyim Muzadi. Putra ke-3, Gus H. Hilman Wajdi meninggal, kecelakaan tol
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Innalillahi wainna ilaihi rajiun, Kabar duka datang dari keluarga almarhum KH Hasyim Muzadi. Putra ketiganya, Gus H. Hilman Wajdi meninggal dunia Rabu (18/12/2019) pagi.
Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al- Hikam Malang ini dikabarkan meninggal karena kecelakaan di exit tol Purwodadi.
Kabar tersiar dari sejumlah whatsApp grup pengajian Nahdatul Ulama.
Berikut isi lengkap pesan duka tersebut.
كل نفس ذائقة الموت.
البقاء لله تعالى.
Telah meninggal dunia Gus H. Hilman Wajdi, Lc.,MPd bin Dr. KH Hasyim Muzadi (Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang). Musibah Kecelakaan di exit Tol Purwodadi pagi tadi.
اللهم اغفر له و ارحمه و عافه و اعف عنه و اكرم نزله و وسع مدخله و اعل درجته في الجنة مع الأنبياء و الشهداء و الصالحين أمين يا رب العالمين.
BREAKING NEWS: Putra Ketiga Almarhum KH Hasyim Muzadi Meninggal karena Kecelakaan di Tol

Asna, salah satu keluarga membenarkan kabar meninggalnya putra KH Hasyim Muzadi ini.
"Benar tadi subuh meninggalnya," ujarnya kepada Tribunnews.com, Rabu (18/12/2019) pagi.
Kabarnya, kecelakaan yang menyebabkan Gus H. Hilman Wajdi meninggal ini terjadi setelah Gus H. Hilman Wajdi mengantar salah seorang putrinya ke salah satu Pondok Pesantren di Jepara.

Kronologi Lengkap Kecelakaan Tol Menewaskan Putra KH Hasyim Muzadi
Kronologi kecelakaan yang menewaskan putra KH Hasyim Muzadi, Gus Hilman Wajdi di tol Malang-Pandaan, Rabu (18/12/2019) pagi terungkap.
Kecelakaan ini tepatnya terjadi di KM 62 - 63 jurusan Pandaan - Malang,Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
Kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan yakni Kijang Innova Nopol N 1261 DX, dan Truk Nopol BK 8006 DV.
Gus H. Hilman Wajdi berada di mobil Innova.
Berikut fakta-fakta yang diungkap polisi:
1. Mobil Melaju Kencang
Dari keterangan kepolisian, kecelakaan ini bermula saat Kijang Innova Nopol N 1261 DX yang dikemudikan Moh Izza Arroziq (22), sopir Gus Hilman Wajdi melaju dari arah Pandaan menuju Malang.
"Kami masih melakukan penyelidikan, namun dugaan kuat sopir kendaraan kijang Innova kurang berhati - hati dan menjaga jarak dengan kendaraan di depannya," kata Kasatlantas Polres Pasuruan AKP Bayu Halim.
Ia menjelaskan, kendaraan ini melaju dengan kecepatan tinggi di lajur lambat.
2. Menyalip, tak jaga jarak
Setelah itu, menyalip kendaraan yang ada di lajur cepat.
Sesampainya di lokasi, dugaan kuat kendaraan ini kurang menjaga jarak.
"Akibatnya, menabrak dari belakang kendaraan truk Nopol Bk 8006 DV yang dikemudikan Pujiarno. Truk ini juga berjalan searah dengan kendaraan kijang Innova tadi," jelasnya.
3. Sopir truk tak luka
Kasat menerangkan, untuk sopir truk tidak mengalami luka sedikit pun. Akan tetapi, sopir kijang Innova mengalami luka di pinggang dan memar di sejumlah tubuhnya.
Sedangkan, Gus Hilman Wajdi, kata Kasat, mengalami luka robek di kepala bagian belakang.
Tangan kanan lecet. Keduanya dibawa ke RS Lawang Medika, Lawang, Malang.
"Insiden ini membuat satu orang meninggal dunia, yakni penumpang kendaraan kijang Innova (H Hilman Wajdi),"ungkapnya.
4. Mobil rusak parah
Bayu, sapaan akrab Kasatlantas menjelaskan, pihaknya masih akan terus menyelidiki penyebab utama kecalakaan ini.
Sementara itu, Kendaraan kijang innova Nopol N 1261 DX mengalami rusak pada bodi samping kiri sampai belakang. Ringsek, dan kaca depan pecah.
Sedangkan, kendaraan truk Nopol BK 8006 DV mengalami rusak pada bak belakang pojok kanan desok, slebor roda belakang bengkok, dan pengaman samping bengkok.
Kabar Duka
Sebelumnya, kabar meninggalnya pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al- Hikam Malang ini tersiar dari sejumlah whatsApp grup pengajian Nahdatul Ulama.
Berikut isi lengkap pesan duka tersebut.
كل نفس ذائقة الموت.
البقاء لله تعالى.
Telah meninggal dunia Gus H. Hilman Wajdi, Lc.,MPd bin Dr. KH Hasyim Muzadi (Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang). Musibah Kecelakaan di exit Tol Purwodadi pagi tadi.
اللهم اغفر له و ارحمه و عافه و اعف عنه و اكرم نزله و وسع مدخله و اعل درجته في الجنة مع الأنبياء و الشهداء و الصالحين أمين يا رب العالمين.
Asna, salah satu keluarga membenarkan kabar meninggalnya putra KH Hasyim Muzadi ini.
"Benar tadi subuh meninggalnya. Mohon doanya, mohon dimaafkan kesalahan almarhum," ujarnya kepada Tribunnews.com, Rabu (18/12/2019) pagi.
Kabarnya, kecelakaan yang menyebabkan Gus H. Hilman Wajdi meninggal ini terjadi setelah Gus H. Hilman Wajdi mengantar salah seorang putrinya ke salah satu Pondok Pesantren di Jepara.
Mengenal Sosok Gus Hilman, Kyai Santun Pengasuh Ponpes Al Hikam, Pengganti KH Hasyim Muzadi
Gus Hisyam, merupakan sosok yang resmi mengasuh Ponpes Al Hikam setelah meninggalnya pendiri pondok ini, KH Hasyim Muzadi, pada 2017 lalu.
Almarhum Gus Hisyam mengelola dua Ponpes Al Hikam, yaitu di Jalan Cengger Ayam, Kota Malang, dan di Kota Depok, Jawa Barat.
Dua Ponpes ini menampung mahasiswa sebagai santrin, baik mahasiswa yang kuliah di luar pondok, maupun mahasiswa yang menempuh studi di Al Hikam.
Ponpes Al Hikam di Kota Mlaang Malang dilengkapi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI). Sedangkan Al-Hikam di Kota Depok memiliki lembaga Kulliyatul Quran.
“Di Al Hikam Kota Malang dan Al Hikam di Kota Depok ada perbedaan.
Namun, prinsipnya sama, yaitu membekali para santri yang sudah ada ‘isinya’ dengan bungkus yang bagus," ungkap Gus Hilman saat itu.
"Pendidikan di Al Hikam hanya mengolahnya agar para santri bisa menggabungkan antara teks di Al Quran dan kitab dengan kontekstual, juga bagaimana mendakwahkan itu,” lanjut Gus Hilman kepada harian Surya.
Santri di Al Hikam merupakan santri lulusan sekolah formal dan pondok yang sudah matang pelajaran kitabnya. Namun, para santri tidak bisa menyampaikan ilmunya ke khalayak ramai.
Pendidikan di Al Hikam memoles santri agar terampil dalam dakwah.

Hal inilah yang ditekankan oleh almarhum KH Hasyim Muzadi.
“Memakai istilahnya abah, agar ilmunya tidak menggenang tetapi terus mengalir.
Makanya perlu polesan dengan tambahan ilmu bahasa, metodologi nalar, dan metodologi penelitian. Artinya ada tambahan ilmu alat.
Inilah yang akan kami teruskan,” ungkap Gus Hilman. (Tribunnews.com/ Anita K Wardhani/ Choirul Arifin )
• Pecah Tangis Cucu KH Hasyim Muzadi Warnai Pemakaman Gus Hilman di Cengger Ayam, Kota Malang