7 Fakta Taman Nasional Lorentz yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Surga Dunia yang Penuh Hewan Langka
Taman Nasional Lorentz jadi Google Doodle, ini 7 fakta Taman Nasional Lorentz yang perlu kamu tahu.
Penulis: Amirul Muttaqin
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Taman Nasional Lorentz yang terletak di Papua memiliki kekayaan tumbuhan dan hewan yang fantastis. Berikut ini 5 fakta Taman Nasional Lorentz yang jadi google Doodle Hari ini.
Ada yang menarik dari tampilan laman depan mesin pencarian Google hari ini, Rabu (4/12).
Disana terlihat sebuah Google Doodle yang menggambarkan hutan dengan sebuah burung dengan dominasi warna hijau.
Google Doodle tersebut merupakan sebuah perayaan dari Google untuk Taman Nasional Lorentz.

Lantas dimana dan seperti apa Taman Nasional Lorentz yang menjadi Google Doodle tersebut?
Daripada penasaran, berikut ini 7 fakta Taman Nasional Lorentz yang perlu kamu tahu.
• Viral Video Nelayan Selamatkan Hiu Paus Terlilit Tali Dibagikan Susi Pudjiastuti, Ini Faktanya
• VIRAL, Inilah Hewan Paling Berharga di Dunia, Hanya Satu & Dijaga 24 Jam Pasukan Militer Khusus
1. Terletak di Papua
Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia.
Taman Nasional Lorentz memiliki luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha.
Taman nasional yang ditetapkan pada tahun 1997 ini merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara.
2. Hendrikus Albertus Lorentz
Nama taman nasional ini diambil dari seorang penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz.
Hendrikus Albertus Lorentz melewati daerah tersebut pada tahun 1909 yang merupakan ekspedisinya yang ke-10 di taman nasional ini.
3. Situs warisan dunia
Pada 1999, Taman Nasional Lorentz diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Saat itu, taman nasional ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya.
Hingga pada 2003, WWF-Indonesia Region Sahul Papua melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan Taman Nasional Lorentz.
4. Perwakilan dari ekosistem keanekaragaman hayati di di Asia Pasifik
Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Pasifik.
Kawasan ini juga merupakan salah satu di antara tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis.
Membentang dari puncak gunung yang diselimuti Salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura.
Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan Vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, Dataran Rendah, dan lahan basah.
Terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan adanya gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Baliem.
5. Kekayaan flora
Taman Nasional Lorentz setidaknya memiliki 34 tipe vegetasi di antaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.
Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.
6. Kekayaan fauna
Jenis-jenis hewan yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz setidaknya ada 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia.
Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik di antaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).
Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.

7. Kekayaan budaya
Selain kekayaan flora dan fauna, Taman Nasional Lorentz juga memiliki kekayaan budaya yang luar biasa.
Kebudayaan tersebut diperkirakan berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat kediaman Suku Nduga, Dani Barat, Suku Amungme, Suku Sempan dan Suku Asmat.
Selain itu, diperkirakan masih ada lagi masyarakat yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern.
• Viral Video Nelayan Selamatkan Hiu Paus Terlilit Tali Dibagikan Susi Pudjiastuti, Ini Faktanya
• VIRAL, Inilah Hewan Paling Berharga di Dunia, Hanya Satu & Dijaga 24 Jam Pasukan Militer Khusus