Atlet Senam SEA Games 2019 Dipulangkan Diduga Tak Perawan, Curhatan Sang Ibu & Hasil Tes Medis
Fakta atlet senam SEA Games 2019 dipulangkan diduga tak perawan, curhatan sang ibu & hasil tes medis.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Fakta Atlet Senam SEA Games 2019 Dipulangkan Diduga Tak Perawan, Curhatan sang Ibu & Hasil Tes Medis
TRIBUNSTYLE.COM - Shalfa Avrila Siani (17), atlet senam lantai yang tengah mengikuti Pelatnas SEA Games 2019 di Gresik dipulangkan karena isu keperawanan.
Pemulangan Shalfa Avrila Siani, atlet senam lantai putri tersebut, membuat impiannya untuk mengharumkan nama Indonesia di ajang SEA Games 2019, pupus.
Berdasarkan kabar yang beredar, Shalfa Avrila dipulangkan karena diduga tidak perawan.
Kabar tersebut kemudian menjadi heboh dan viral di media sosial.
Setelah isu keperawanan Shalfa Avrila viral, gadis 17 tahun inipun menjadi sorotan.
Berikut fakta terkait Shalfa Avrila atlet senam SEA Games 2019 yang dipulangkan, dirangkum dari Tribunnews dan tayangan YouTube Kompas TV Kediri:
1. Curhatan sang ibu
Menurut ibunda Shalfa, Ayu Kurniawati, putrinya dipulangkan secara paksa oleh tim kepelatihan karena dituduh tidak perawan.
Ayu Kurniawati kecewa terhadap keputusan pelatih anaknya tersebut.
"Alasannya karena sering keluar malam, anak ibu sudah nggak virgin katanya."
"Katanya selaput daranya sudah robek. Saya terus disuruh ambil," jelasnya melalui YouTube Kompas TV Kediri, Kamis (28/11/2019).
• Deretan Kekacauan Filipina Selenggarakan SEA Games 2019, dari Akomodasi, Menu Babi dan Penyambutan
• 5 Fakta Nadeo Argawinata, Kiper Timnas U-23 Indonesia, Berwajah Tampan Blasteran Mirip Kiper Spanyol
2. Melakukan tes medis
Untuk menepis tudingan putrinya sudah tidak perawan, Ayu dengan biaya sendiri telah memeriksakan tes keperawanan ke dokter kandungan RS Bhayangkara Kediri.
Hasilnya, Shalfa dinyatakan sehat dengan hasil hymen intak.
Pihak keluarga lantas melakukan pemeriksaan, dan dari hasil pemeriksaan sang ibunda mengaku lega.
Meski demikian, dari penuturan sang ibunda pihak pelatih masih meragukan.
Ayu Kurniawati berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang karena sangat merugikan karier dan masa depan atlet.
"Kejadian seperti ini jangan sampai terjadi pada atlet lainnya."
"Jangan sampai ada semena-mena lagi, biarlah anak saya saja yang menjadi korbannya," ungkapnya.
Ayu juga berharap kepada tim pelatih untuk tidak bertindak semena-mena kepada atlet yang dilatihnya.
Saat ditanya apakah peristiwa yang menimpa putrinya merupakan dampak dari persaingan dengan sesama atlet senam, Ayu menjawab tidak tahu motifnya.
Karena dari peristiwa yang menimpa putrinya, Ayu selama dua minggu terakhir harus pontang panting bolak balik Kediri - Gresik.
3. Dampak psikologis
Kabar pemulangan yang beredar luas ini berdampak pada psikologis atlet senam lantai tersebut.
"Sekolah saja malu. Kemarin nggak masuk sekolah sampai empat hari," tuturnya.
Shalfa sendiri telah meminta izin ibunya untuk pindah sekolah di Kota Kediri karena merasa malu mendapatkan tudingan yang telah menghancurkan masa depannya.
"Ma, aku tak pindah sekolah ke Kediri saja, saya malu," ungkap Ayu menirukan permintaan putrinya.
Keluarga Shalfa juga sangat menyesalkan tindakan tim pelatih atlet pelatnas yang secara tiba-tiba membuat tudingan kepada putrinya.
Apalagi Shalfa untuk keperluan bertanding di SEA Games 2019 telah menjalani vaksin.
Dari Jatim ada dua perempuan dan satu laki-laki atlet senam yang diproyeksikan berangkat ke SEA Games 2019.
4. Posisinya digantikan
Menyusul kejadian itu posisi Shalfa telah digantikan atlet senam yang mengikuti pelatnas di Jawa Tengah.
Ayu Kurniwati mengaku pernah sekali mendapatkan pemberitahuan dari tim pelatih yang menyebutkan putrinya sudah pacaran dan sering keluar.
Tim pelatih juga memberitahu jika akan ada degradasi.
5. Prestasi Shalfa
Shalfa sejak SD telah mengikuti latihan sebagai atlet senam.
Total selama menjadi atlet senam telah mendapatkan sekitar 46 medali kejuaraan.
Terakhir mengikuti kejuaraan Asean School di Singapura pada 2017.
Pada ajang kejuaraan tersebut Shalfa mendapatkan medali perunggu.
6. Tanggapan Persani
Dilansir Tribunnews, menurut pihak Persani, yang diwakili Ketua I Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati, info pemulangan paksa akibat tidak perawan tidak benar.
Ita Yulianti menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia dapat dari pelatih senam Jawa Timur, Indra Sibarani, Shalfa disebut indisiplin dan kurang fokus, sehingga berdampak pada prestasinya yang semakin menurun.
Karena itu, pada akhirnya diputuskan oleh sang pelatih tidak diikutsertakan dalam SEA GAmes 2019.
Shalfa pun digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi dari padanya.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa/Andari Wulan Nugrahani)
• Deretan Kekacauan Filipina Selenggarakan SEA Games 2019, dari Akomodasi, Menu Babi dan Penyambutan