Camila Cabello Mencuri Saat Temui Kate Middleton dan Pangeran William, Ini Tanggapan Pihak Istana

TRIBUNSTYLE.COM - Camila Cabello memberi pengakuan kepada kerajaan dan Istana Kensington.

Kekasih Shawn Mendes, baru-baru ini terlihat mengunjungi istana untuk bertemu dan merayakan finalis Teen Hero Awards tahun ini.

Dilansir oleh laman People, muncul di BBC Radio 1 dalam sebuah wawancara yang diposting pada Selasa (26/11/2019) untuk membicarakan pertemuannya bersama Kate Middleton dan Pangeran William.

• Adik Ipar Kate Middleton, Pangeran Harry dan Meghan Markle Butuh Privasi, Kim Kardashian Berempati

• Ini Alasan Khusus, Camila Cabello Diundang ke Istana Inggris oleh Kate Middleton & Pangeran William

Pelantun lagu 'Havana' mengaku oleh pembawa acara BBC Greg James untuk mencuri sesuatu sebagai caranya untuk mengenang kunjungannya ke Istana Kensington. 

"Kami akan bertemu William dan Kate dan aku berkata, "Curi sesuatu,"

Greg James pun menantang Camila Cabello dengan, "Curi pensil itu,"

"Dan saya seperti, apakah kamu menantang saya? Dan kau tidak bisa melakukan tantangan itu.

Tapi, jika ada sesuatu yang saya pelajari dalam hidup saya, ya mungkin itu. Jadi saya pun melakukannya," ungkap Camila Cabello.

"Dan kemudian kau, ke salah satu orang istana, memanggilku dan kau seperti," Dia mencuri pensil!"

Dan aku seperti," Ya Tuhan," kata Camila Cabello.

Kemudian, lawan duet Shawn Mendes mengatakan bahwa Greg James sempat mengadukan tingkahnya ke staf istana tentang pencurian itu.

Dia pun bergegas memasukkan pensil ke dalam dompet ibunya sehingga ia terbebas dari masalah.

Namun, sang ibu justru mendesaknya agar ia mengembalikan pensil itu.

Camila Cabello pun bersikeras bahwa ia sedang menanggapi tantangan tersebut sehingga harus mengambil pensil.

"Jadi aku masih memilikinya," lanjut Camila Cabello dengan bangga, sebelum menambahkan, "Aku minta maaf William dan aku minta maaf pada Kate.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak bisa tidur semalaman karena merasa bersalah.

Menanggapi hal itu, pihak Istana Kensington pun memberi balasan berupa sebuah emoji mata melirik di video pengakuan Camila Cabello di akun media sosial Twitter.

Bulan lalu, diketahui Camila Cabello bergabung dengan Kate Middleton dan Pangeran William di rumah Kensington Palace.

Dimana Duke and Duchess of Cambridge itu menghormati para finalis di BBC Radio 1 Teen Heroes Awards.

"Saya merasa sangat terhormat diundang ke Istana Kensington untuk bertemu dan merayakan finalis Pahlawan Remaja tahun ini dengan Duke dan Duchess of Cambridge," kata Camila Cabello kepada BBC.

“Mendengar hal luar biasa yang dilakukan Pahlawan Remaja ini sangat inspiratif!

Hasrat dan dedikasi mereka untuk membantu orang lain luar biasa dan mereka benar-benar membuat saya kagum!”

Sekarang di tahun kesepuluhnya, Teen Heroes menghormati anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun yang menginspirasi orang lain.

Dimana anak-anak tersebut menunjukkan keberanian atau membuat perbedaan di komunitas mereka.

Banyak juga yang mengatasi masa-masa sulit untuk menjadi juru kampanye, penggalang dana, duta besar atau sukarelawan.

Tiga pemenang pada acara tersebut dimahkotai 'Teen Heroes of 2019' di depan audiensi yang berusia 14 hingga 17 tahun di Radio 1 Teen Awards pada Minggu, (24/11/2019).

Salah satu pemenangnya adalah bernama Hazel, pemenang berusia 12 tahun, yang hidup dengan kelainan genetik langka yang disebut xeroderma pigmentosum (XP).

Dimana hal tersebut membatasi kemampuan tubuhnya untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh sinar UV.

Meskipun disarankan oleh dokter untuk tetap berada di dalam ruangan sejak usia 3 tahun, Hazel membuat film dan menyampaikan serangkaian pidato di sekolah menengah.

Dalam pidatonya ditujukan untuk meningkatkan kesadaran tentang XP.

Awal tahun ini, ia juga mendaki Ben Lomond setinggi 3000 kaki di Skotlandia, mengumpulkan $ 2.500 untuk amal.

Pemenang kedua bernama Scarlett yang berusia 14 tahun.

Scarlett memiliki autisme dan kondisi saraf yang tidak dapat disembuhkan yang disebut HNPP.

Dimana ia membuat tugas sehari-hari seperti membawa tas belanja terasa sangat menyakitkan.

Meskipun demikian, ia merawat ibu, kakak perempuan, dan neneknya, melakukan pekerjaan rumah, berkebun dan mengantar neneknya ke gereja pada hari Minggu.

Pemenang ketiga Rachel berusia 17 tahun memiliki fokus yang lebih politis, memimpin kampanye untuk pemuda Inggris tentang masalah-masalah sulit.

Antara lain seperti kejahatan dan penindasan di dunia maya (bullying), dimana ia berhasil memenangkan Penghargaan Diana.

Penghargaan tersebut dinamai 'Diana' untuk menghormati mendiang ibu Pangeran William. (TribunStyle.com/Anggia)