Breaking News:

Viral Hari Ini

Video Viral Siswa SMK N 1 Sragen Berhamburan Selamatkan Rekannya di Antara Puing Bangunan yang Roboh

Video viral bangunan SMK N 1 Sragen roboh. Semua siswa berhamburan selamatkan rekannya di antara reruntuhan puing-puing. Berikut daftar korban.

Kolase TribunSolo.com/Instagram @iks_infokaresidenansolo
Video Viral Siswa SMK N 1 Sragen Berhamburan Selamatkan Rekannya di Antara Puing Bangunan yang Roboh 

TRIBUNSTYLE.COM - Beredar video viral hari ini, bangunan SMKN 1 Miri, Sragen roboh. Semua siswa berhamburan selamatkan rekannya di antara reruntuhan puing-puing.

Sebuah video tengah viral setelah memperlihatkan suasana panik para siswa SMKN 1 Miri, Sragen, Jawa Tengah.

Dikabarkan hujan deras hari ini Rabu (20/11/2019) yang disertai angin kencang telah merobohkan sebuah bangunan sekolah di Desa Dongdang, Kelurahan Jeruk, Kecamatan Miri, Sragen.

Melansir dari video yang diunggah oleh akun Instagram @iks_infokarisidenansolo, tampak bangunan sekolah sudah rata dengan tanah.

Viral Gadis Ini Curhat Sedih Pernikahannya Dinyinyiri, Suami Mampu tapi Tak Gelar Pesta Resepsi

Terlihat para siswa berhamburan untuk menyelamatkan rekan mereka yang masih tertimbun di bawah reruntuhan puing-puing bangunan.

Terdengat pula suara para siswa yang bergotong royong membongkar puing-puing atap sekolah.

Meski hujan masih turun sangat deras disertai angin kencang, namun beberapa siswa ini masih terus berusaha mencari rekan mereka.

Mengutip dari TribunSolo.com, dikabarkan tidak ada korban yang meninggal dunia.

Namun kebanyakan para korban mengalami patah tulang dan muntah darah.

Berikut nama korban SMK Miri Sragen :

POPULER - Kehidupan Terkini Sonya Depari, Siswa SMA Viral Bentak Polwan hingga Ayahnya Meninggal

RS Karima
1. Bayu samudra
2. Alfian yudianto
3. Bagas Dwi P

RS Yakssi
1. Bagas rohmat
2. Danang Alkarim
3. Bagus priantiro
4. Tribintan pertiwi

Gedung grand hall SMK 1 Miri Sragen yang ambruk pascaterjangan puting beliung, kini rata dengan tanah, Rabu (20/11/2019).
Gedung grand hall SMK 1 Miri Sragen yang ambruk pascaterjangan puting beliung, kini rata dengan tanah, Rabu (20/11/2019). (ISTIMEWA TribunSolo.com)

RSUD Sragen
1. Ahmad Fauzi
2. Bagas Diva
3. Aziz Muhsin
4. Dimas Taufiq
5. Muhammad Ammar

RS Assalam
1. Esa Jatra
2. Muh Sidik
3. Andrian Putra
4. Lusi Kurnia
5. Lumayan
6. Lutfita
7. Alif Dwi
8. Bagas Arya
9. Dio Parirendra

RSUD Gemolong
1. Nanda Amrullah

Jumlah Korban = 22

Cinta Tak Pandang Usia, Viral Kakek Perjaka 70 Tahun Nikahi Gadis Belia, Mahar Capai Rp 9,3 Miliar

Daftar nama korban ini diterima TribunSolo.com via WhatsApp.

Masih dikutip dari TribunSolo.com, Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Agus Jumadi mengatakan, tidak ada korban jiwa dari kejadian itu.

"Rata-rata korban mengalami luka di kepala dan patah tulang," jelas AKP Agus, Rabu (20/11/2019), kepada TribunSolo.com.


Gedung grand hall SMK 1 Miri Sragen ambruk diterjang puting beliung, Rabu (20/11/2019).
Gedung grand hall SMK 1 Miri Sragen ambruk diterjang puting beliung, Rabu (20/11/2019). (ISTIMEWA TribunSolo.com)

Lebih lanjut TribunSolo.com, juga merangkum kronologi ambruknya bangunan SMKN 1 Miri, Sragen ini.

Peristiwa terjadi pada Rabu siang sekitar pukul 14.30 WIB.

Kala itu siswa kelas 11 dan kelas 12 sedang melaksanakan praktik pengelasan di lapangan tenis yang berlokasi di belakang aula SMK 1 Miri Sragen.

Viral Pernikahan Unik, Sosok Suzanna Hadir di Pesta hingga Lagu Kera Sakti Buat Tamu Joget Lepas

"Tidak lama ada angin kencang disertai hujan, anak-anak kemudian berteduh di aula," Kata AKP Agus, Rabu (20/11/2019).

Dijelaskannya, saat itu guru sudah melihat aula sudah mulai goyang dan siswa yang berteduh diminta meninggalkan aula.

Namun, sebelum para siswa yang berteduh meninggalkan ruangan, aula tersebut sudah roboh menimpa mereka.

(TribunStyle/Octavia Monalisa)

Puluhan pengemudi Ojol membawa jenazah bayi rekannya dari RSUP M Djamil Padang, Selasa (19/11/2019)
Puluhan pengemudi Ojol membawa jenazah bayi rekannya dari RSUP M Djamil Padang, Selasa (19/11/2019) (Dok: Humas RSUP M Djamil)

VIDEO VIRAL Rombongan Ojol Bawa Paksa Jenazah Bayi, Merasa Dipersulit oleh Pihak Rumah Sakit!

Viral hari ini, beredar video rombongan ojek online bawa paksa jenazah bayi. Tindakan ini dilakukan karena mereka merasa dipersulit oleh pihak RS. 

Beberapa hari terakhir, warganet digegerkan dengan beredarnya sebuah video viral.

Dalam video tersebut, terlihat rombongan pengemudi ojek online (ojol) yang membawa paksa jenazah bayi dari sebuah rumah sakit.

 Usut punya usut, peristiwa itu terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat, pada hari Selasa 19 November 2019.

Puluhan pengemudi ojol itu terlihat mendatangi rumah sakit dan salah satu dari mereka membawa jenazah bayi.

Sebelum videonya viral, sudah beredar informasi bahwa bayi yang meninggal bernama M Khalif Putra (6 bulan).

Dalam pesan tersebut, disebutkan bahwa sang bayi tak bisa dibawa pulang karena orang tua harus membayar biaya rumah sakit sebesar Rp 24 juta.

Disebutkan juga bahwa sang bayi meninggal dunia karena mengidap penyakit kelenjar getah benting.

Saat ditemui wartawan, orang tua bayi Dewi Suryani membenarkan hal tersebut.

Mengutip dari Kompas.com, "Kami memang punya tagihan dan pihak rumah sakit tidak memperbolehkan dibawa pulang," kata Dewi pada hari Selasa 19 November 2019.

Menurutnya, Khalif meninggal pukul 09.00 WIB.

Namun hingga siang, bayinya belum diperbolehkan pulang sebelum menyelesaikan administrasi.

Saat Dewi sedang mengurus surat-surat dan administrasi, sekitar pukul 12.00 WIB, tiba-tiba rombongan ojol datang membawa jenazah tersebut.

Salah satu keluarga Dewi merupakan pengemudi ojol.

 Viral Bocoran Obrolan WhatsApp, Gadis Kebingungan Melamar Kerja Malah Balik Dilamar Jadi Calon Istri

 Cinta Tak Pandang Usia, Viral Kakek Perjaka 70 Tahun Nikahi Gadis Belia, Mahar Capai Rp 9,3 Miliar

 Viral Video Pramugara Lion Air dengan Sabar & Tersenyum Layani Nenek Makan, Buat Leleh Warganet

Sementara itu, Ketua Komunitas Driver Urang Minang, Nanda menjelaskan bahwa awalnya pihaknya berniat membawa jenzah salah satu rekan seprofesinya itu secara baik-baik.

Namun, dia merasa dipersulit oleh pihak rumah sakit.

"Ini bayi dari rekan kami. Kami sudah ikuti prosedur secara baik-baik, tapi dipersulit dengan diping-pong ke sana ke mari.

Akhirnya, kami nekat bawa keluar dan bawa ke rumah duka," ujarnya seperti yang Tribunstyle kutip dari Kompas.com.

Nanda menjelaskan, pihaknya sudah melakukan aksi solidaritas berupa pengumpulan dana sebelum sang bayi meninggal dunia.

Begitu mendengar sang bayi meninggal dunia, komunitas ojol itu pun langsung bergerak ke rumah sakit.

"Namun di rumah sakit, keluarga dipersulit untuk membawa bayinya pulang. Inilah yang memicu kami mengambil langkah nekat dengan membawa paksa jenazah keluar," katanya.

Tak mau tinggal diam, Direktur Utama RSUP M Djamil Padang Yusirwan akhirnya angkat bicara.

Dirinya pun membantah kalau pihak rumah sakit menahan jenazah karena keluarga tak mampu membayar biaya pengobatan.

"Sebenarnya kesalahan komunikasi antara pasien dan penjelasan dari kami.

Saat itu sebenarnya kami meminta orang tua pasien untuk menyelesaikan administrasinya," katanya.

Yang dimaksud persyaratan administrasi, lanjut Yusirwan, adalah pertanggungjawaban pembayaran dan prosedur lainnya.

"Kalau pasien yang kurang mampu, kami memberikan beberapa solusi seperti mempertemukan keluarga pasien dengan Dinas Sosial atau yang berkaitan dengan pendanaan seperti ini," katanya.

Kendati demikian, Yusirwan mewakili pihak rumah sakit meminta maaf pada masyarakat Sumatera Selatan atas kesalahan komunikasi tersebut.

"Kami atas nama manajemen RSUP M Djamil Padang meminta maaf kepada masyarakat Sumbar atas kejadian ini dan semoga kejadian ini tidak akan terulang lagi," jelas Yusirwan.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh pihak Humas RSUP M Djamil Padang, Gustavianof.

Dia membantah pihak rumah sakit mempersulit jika ada keluarga yagn tidak mampu menyelesaikan pembayaran biaya rumah sakit.

"Jika tidak ada biaya bisa dimasukkan ke dalam piutang negara. Cukup KTP saja sebagai syaratnya. Setelah itu masuk piutang negara," katanya.

Dirinya pun menyesalkan aksi para driver ojol yang nekat membawa jenazah secara paksa.

"Dibawa dari kamar mayat. Ada petugas yang berupaya menghalangi, namun karena tidak ingin ada keributan di rumah sakit akhirnya dibiarkan saja," katanya. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Jawa TengahSMK N 1 MiriSragen
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved