Viral Hari Ini
Kakek 15 Cucu Ini Wisuda Setelah 7 Tahun Kuliah, Motivasi Berasal dari Anak yang Telah Almarhum
Berita viral hari ini - Kakek 15 cucu dan 3 cicit dari Buton berhasil wisuda setelah 7 tahun kuliah, motivasi berasal dari anak yang telah almarhum.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNSTYLE.COM - Berita viral hari ini. Kakek 15 cucu dan 3 cicit dari Buton, Sulawesi Tenggara ini berhasil wisuda setelah 7 tahun kuliah. Motivasi berasal dari anak yang telah almarhum. Lulus dengan IPK 3,5.
Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia, setidaknya ini adalah kata mutiara dari Nelson Mandela tentang pendidikan.
Umur bukanlah sebuah pemberhentian, seperti kata Dr. Bilal Philips ini:
"Hanya karena kamu masih muda dan sehat, bukan berarti maut tidak akan datang menghampirimu."
• Paksa Penumpang Layani Nafsu Bejat, Sopir Travel di Sumsel Ditangkap, Ngaku Cuma Mau Pegang Kepala
• Kades di Grobogan Tewas Saat Hendak Mesum & Selingkuh dengan Tetangga, Ada Uang Jutaan Dalam Mobil
"Maut tidak pandang usia. Kita seharusnya selalu bersiap diri."
Umur dan pendidikan adalah hal yang pasti ditemui manusia pada masa hidupnya.
Namun apa salahnya jika mengejar pendidikan di usia senja?
Seperti seorang kakek berusia 85 tahun dari Bau Bau, Buton, Sulawesi Tenggara ini.
Senyum sumringah terpancar di wajah kakek yang telah mempunyai 15 cucu dan tiga orang cicit ketika ditemui di rumahnya, di Kelurahan Wameo, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau, Senin (18/11/2019) siang.

• Mahasiswi Mau Diperkosa Teriak Histeris, Pemerkosa Lari Terbirit-birit Tanpa Selembar Kain di Badan
• Berhati Mulia, Pasangan Ini Undang Gelandangan Saat Menikah, lalu Bulan Madu di Tempat Tak Biasa
Walau usia telah senja, tidak menyurutkan niat kakek ini untuk menyelesaikan kuliahnya di sebuah perguruan tinggi.
La Ode Muhammad Sidik, seorang kakek berusia 85 tahun di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, berhasil menyelesaikan kuliah program strata 1 dan menjadi peserta wisudawan dengan nilai indeks prestasi kumulati (IPK) 3,5.
"Pertama lega sekali perasaan, namun di samping itu kita sudah di usia lanjut tapi perasaan itu senang," kata La Ode Muhammad Sidik dikutip dari Kompas.com.
La Ode Muhammad Sidik masuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Buton pada tahun 2012 yang lalu.
Ia menuntut ilmu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan program studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Ia tidak minder dan malu kuliah dalam satu kelas bersama anak mahasiswa dengan usia yang terpaut sangat jauh darinya.
• Cinta Tak Pandang Usia, Viral Kakek Perjaka 70 Tahun Nikahi Gadis Belia, Mahar Capai Rp 9,3 Miliar
• NASA: Asteroid Berkekuatan 15 Kali Lipat Bom Hiroshima Bakal Hantam Bumi Mei 2022, Satu Kota Remuk!
Bahkan, dosen yang selama ini mengajarinya merupakan anak didiknya saat ia menjadi guru SMP.
"Memang saya gurunya, tapi saya menjaga wibawa mereka,"
"jadi dalam dialog ala kadarnya saja, supaya teman mahasiswa yang muda tidak ada pikiran yang tidak sehat," ujarnya.
Dalam kurun waktu 7 tahun, ia berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan membuat skripsi yang berjudul:
"Mengkaji Sastra Indonesia dalam Puisi Wolio Buton".
"Motivasi saya kuliah karena anak-anak saya, anak saya yang pertama almarhum yang mengatakan jangan hanya sampai diploma tiga saja,"
"saya bilang bisa saja asal diterima, jadi anak saya yang mengurusnya (masuk perguruan tinggi)," ucap La Ode Muhammad Sidik.
• Digugat Cerai Oleh Istri, Pria Ini Nekat Bakar Diri di Rumah Sendiri, Sudah Sayang Anak dan Istri
• Viral Pernikahan Unik, Sosok Suzanna Hadir di Pesta hingga Lagu Kera Sakti Buat Tamu Joget Lepas
Setelah menyelesaikan studinya, La Ode Muhammad Sidik kini kembali menjalani aktivitasnya dengan menjual pulsa dan perlengkapan ponsel di depan rumahnya.
Sementara itu, putri kedua La Ode Muhammad Sidik, Wa Ode Ronawati, mengaku sangat bangga atas keberhasilan ayahnya yang mampu menyelesaikan kuliahnya meski sudah masuk usia senja.
"Bangga dan senang, karena sisa usianya yang sudah senja dan sakit-sakitan masih bisa meraih mimpinya," kata Wa Ode Rosnawati.
Ia menambahkan, keberhasilan ayahnya mendapat gelar sarjana, dapat menjadi motivasi bagi dirinya dan juga keluarga yang lainnya untuk terus melanjutkan pendidikan. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).