Membahayakan Indonesia, Cinta Soekarno dan Ratna Sari Dewi Sulit Diputus, Nyaris Terjadi Hara Kiri
Membahayakan Indonesia, Cinta Soekarno dan Ratna Sari Dewi Sulit Diputus, Nyaris Terjadi Hara Kiri
Editor: Agung Budi Santoso
Dalam kisah yang ditulis Julius Pour di buku Kisah Istimewa Bung Karno, ABRI sangat khawatir dengan kisah cinta Bung Karno ini.
Sebab, secara politis dampaknya sangat merugikan.
Pasalnya, saat itu musuh pemerintah mencoba memanfaatkan situasi itu untuk menjelek-jelekkan nama dan kelakuan Bung Karno.
Apalagi saat itu Indonesia sedang melancarkan Konfrontasi Malaysia.
Pimpinan ABRI lantas mengirim dua perwiranya, Ahmad Yani dan Soenarso untuk menyusul Bung Karno yang kala itu tengah berada di Jepang menemui Naoko.
Setibanya di hotel tempat Soekarno menginap, Ahmad Yani dan Soenarso sempat berdebat tentang siapa yang harus berbicara kepada Bung Karno dan mengajaknya pulang.
Keduanya takut jika sang Presiden marah.
• Curhat Pilu Anak Soekarno dari Ratna Sari Dewi, Sang Ayah Meninggal di Hari Pertama Mereka Bertemu

Sebenarnya Soenarso sudah bersiap menerima kemurkaan Sang Presiden.
Ternyata jawaban Bung Karno sungguh tak disangka. “Lha, cara untuk memutuskan (Nemoto) bagaimana?” .
“Gampang, Pak. Sekarang saja Bapak kembali ke Jakarta, tanpa memberitahu siapa pun, kecuali protokol pemerintah Jepang,” saran Soenarso. Nasihat itu langsung dijalankan Bung Karno.
Sore itu juga, dia dan rombongannya terbang ke Jakarta.
Mencoba Bunuh Diri
Malam hari setelah Soekarno pergi, ternyata Naoko datang ke hotel.
Dia terkejut karena Bung Karno sudah pulang, tanpa pamit.