Breaking News:

Terganggu Bau Busuk di Rumah, Wanita Ini Putuskan Telepon Polisi, Kaget Saat Tahu Penyebabnya

Seorang wanita telepon polisi karena bau busuk yang muncul di rumahnya. Lalu, temukan temannya sudah bersimbah darah di kamarnya.

Freepik
Terganggu Bau Busuk di Rumah, Wanita Ini Putuskan Telepon Polisi, Kaget Saat Tahu Penyebabnya. 

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang wanita telepon polisi karena bau busuk yang muncul di rumahnya. Lalu, temukan temannya sudah bersimbah darah di kamarnya.

Setiap orang pasti menginginkan hidup yang tenang di lingkungan tempat tinggal mereka.

Mereka berharap gangguan tidak datang kepada mereka dalam bentuk apapun.

Namun, baru-baru ini seorang wanita asal Malaysia mengaku merasa terganggu karena bau menyengat.

Bau menyengat itu diketahui muncul dari dalam rumahnya.

Kasus Pembunuhan Terjadi di Jember, Jawa Timur, Mayat Dicor di Bawah Lantai Mushala

Pria Ini Buat Geger Warga Karena Dorong Kursi Roda & Mayat Ibu Sendiri Aku Membunuh Ibuku Sendiri

Tak tahan dengan bau menyengat itu, wanita berusia 20 tahun itu memutuskan untuk menghubungi polisi.

Melansir dari World of Buzz dan Berita Harian, wanita yang tinggal di Kota Kinabalu itu menelepon polisi pukul 6 sore dan melaporkan bau busuk yang kuat dari kamar teman serumahnya.

Jenazah
Jenazah (dawn.com)

Namun, siapa sangka bau busuk itu ternyata merupakan bau mayat di kamar temannya.

Pada saat ditemukan, mayat tersebut diketahui meninggal sejak 4 hari yang lalu.

Mayat itu ternyata teman satu rumahnya yang berprofesi sebagai seorang guru.

Menurut penuturan wanita tersebut, teman rumahnya itu tidak keluar dari kamar selama 3 hari.

Kepala Kepolisian Distrik Kota Kinabalu, Asisten Komisaris Habibi Majinji mengatakan bahwa mereka sampai di tempat kejadian 10 menit setelah wanita itu melaporkan.

"Segera setelah kami tiba di tempat kejadian, bau busuk membawa kami ke mayat wanita di kamarnya." ujarnya.

Mayat itu ditemukan telah bersimbah darah di kamarnya.

“Tubuhnya ditemukan terbaring dengan darah yang menyebar di lantai. Dia diyakini jatuh sendiri di kamar. " 

Diketahui, guru tersebut ternyata tidak ditemukan tewas bunuh diri.

Sebelum meninggal, ia disebut sempat menderita penyakit jantung semasa hidupnya.

"Menurut teman serumahnya, almarhum tidak meninggalkan rumah selama tiga hari dan berdasarkan penyelidikan sebelumnya dari anggota keluarganya, dia diyakini menderita penyakit jantung," jelas Habibi.

Habibi juga menegaskan bahwa mayat guru tersebut akan diautopsi di Rumah Sakit Queen Elizabeth untuk mengetahui penyebab kematiannya. (TribunStyle.com/Tiara Susma)

Ilustrasi
Ilustrasi (pakistantoday.com)

Wajah Memelas Bocah Peluk Jenazah Ibunya 3 Hari Terkunci di Kamar, Padahal Mayat Mulai Membusuk

Hubungan antara anak dan seorang Ibu memang tidak ada duanya.

Saling melindungi, menyayangi, dan mengasihi adalah salah satu bentuk hubungan orangtua dan anak.

Namun miris, kisah tersebut pasti akan usai suatu hari nanti, seperti kejadian di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar ini.

Warga dikejutkan dengan penemuan balita yang tengah memeluk jenazah ibunya.

EA, bocah balita berusia 2 tahun ini ditemukan memeluk ibunya, Marni (39) yang telah meninggal di kamar indekos-nya pada Senin (28/10/2019).

Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin telah mengkonfirmasi kebenaran kejadian tersebut.

Saat digeledah, pintu kamar yang ditinggali ibu dan anaknya ini terkunci.

Setelah dibuka terlihat EA yang tertidur memeluk ibunya, langsung berdiri.

Polisi pun dengan sigap langsung mengambil EA yang ada disebelah ibunya.

Dilansir dari Kompas.com, Marni diduga telah meninggal sejak 3 hari lalu.

"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik."

"Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Arif. 

Marni dan EA diketahui telah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati sejak tiga bulan lalu.

Penyidik, kata Arif, enggan menyimpulkan bagaimana bocah dua tahun tersebut bertahan selama tiga hari di kamar kosnya yang terkunci itu.

"Penyelidikannya tidak sampai disitu."

"Anak itu juga belum bisa diwawancarai."

"Tadi anak itu ada di tetangganya, sudah dibersihkan juga katanya mau diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara."

"Riwayat penyakitnya (ibu korban) juga belum ada dari Dokpol," Arifuddin menambahkan.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Murni dan EA terakhir terlihat saat meminjam ponsel milik salah seorang saksi bernama Ratih (23) untuk memesan ojek online sekitar pukul 18.00 Wita.

Setelah kejadian itu, Murni dan EA tidak lagi kelihatan.

Tim Dokpol Polda Sulsel tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita asal Maros tersebut.

"Hasil pemeriksaan kondisinya saya masih menunggu dari Dokpol."

"Dokpol menduga sudah tiga hari meninggalnya, dari hasil sementara tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan," papar Arif.

Arif menegaskan penyelidikan tetap akan dilakukan.

"Tapi tetap akan dilakukan penyelidikan."

"Dia kontrak sekitar tiga bulan kata ibu kosnya."

"Kita menunggu dulu keluarganya untuk proses hukumnya."

"Yang jelas dari Dokpol itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," sambungnya. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
MalaysiaKota Kinabalu
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved