Viral Kakek Rela Kehilangan Rp 10 Miliar Demi Jaga Lingkungan 'Saya Menyiapkan Oksigen'

TRIBUNSTYLE.COM - Pemanasan global sudah bukan menjadi isu.

Fenomena alam ini sudah benar-benar terjadi.

Seorang kakek di Kutai Kartanegara viral sebagai pemerhati lingkungan.

Melansir Kompas.com, kakek bernama Suhendri ini membuat hutan buatan di tengah Kota Tenggarong sejak tahun 1986.

Ukuran hutan buatan milik Suhendri ini luasnya hingga 1,5 hektar.

Jadi sudah 33 tahun, Suhendri merintis pembuatan hutan buatan.

• Viral, Rumah yang dari Luar Tampak Kecil, Ternyata Begitu Masuk Takjub! Betapa Tidak? Lihat Isinya

Bukan hal yang mudah untuk mempertahankannya.

Pria 78 tahun ini menyinggung banyak orang yang berniat membeli tanah miliknya.

Bahkan lahan milik Suhendri sempat ditawar hingga Rp 10 miliar.

Namun, Suhendri menolaknya demi lingkuhan hidup.

“Banyak yang datang mau beli, tapi saya tidak mau. Apalagi mau bikin perumahan, saya tidak mau, lingkungan rusak," ungkap Suhendri saat berbincang di kediamannya bersama Kompas.com, Kamis (31/10/2019).

Suhendri mengaku dia memilih untuk menyiapkan oksigen untuk masyarakat di sekitarnya.

"Saya menyiapkan oksigen bagi masyarakat di kota ini," kata Suhendri.

Niat tersebut sudah tertanam jauh di dalam hati Suhendri.

Di usianya yang sudah senja, Suhendri memiliki harapan supaya hutan buatannya bisa dirawat tak hanya oleh dirinya saja.

Dia ingin ada orang lain yang bersedia merawatnya.

“Saya tidak jual. Saya harap ada orang yang bisa melanjutkan merawat hutan ini meskipun bukan keluarga saya,” ujar Suhendri.

• Viral, Akal Cerdik Seorang Cowok Ketika Pacarnya Minta Dibelikan Berlian, Hasilnya Menakjubkan!

Semua usaha Suhendri ini bermula saat dirinya datang pertama kali menginjakkan kaki di Kalimantan Timur tahun 1971.

Awalnya Suhendri bekerja sebagai pekerja proyek pembangunan asrama milik perusahaan kayu.

Hal inilah yang membuat Suhendri menyaksikan sendiri pohon ditebang dan hutan menjadi gundul.

"Dari situ muncul motivasi. Saya akan merawat hutan. Saya kemudian beralih jadi petani, tapi garap lahan orang lain," ujar dia.

Suhendri kemudian beralih profesi menjadi seorang petani.

Di tahun 1979, Suhendri membeli lahan 1,5 H dengan harga Rp 100.000.

Dia pun tinggal di rumah sederhana di tepi hutan miliknya.

Suhendri mulai menanam tanaman di lahan yang dibelinya.

Lahan tersebut ditanami tanaman pertanian dan pepohonan yang disebut konsep pertanian agroforestri.

Hingga akhirnya di tahun 1986, pohon yang ditanam Suhendri mulai tumbuh tinggi.

Pohon-pohon tersebut mulai membentuk lahan pertanian Suhendri menjadi hutan.

Kini, lahan buatan Suhendri tak hanya menyediakan oksigen untuk masyarakat.

• Viral eks Ussy Sulistiawaty Ngamuk Hingga Lempar Botol di Lapangan, Ditegur Balas: Saya Gubernur!

Hutan buatan milik Suhendri menjadi lokasi penelitian untuk mahasiswa-mahasiswa.

Bahkan ada mahasiswa yang datang jauh-jauh untuk meneliti hutannya.

Suhendri juga mendapat banyak penghargaan dari tindakannya.

(TribunStyle.com/Archieva Prisyta)