Breaking News:

Alfin Lestaluhu, Pemain Timnas U-16 Indonesia yang Meninggal Karena Encephilitis, Kenali Gejalanya

Alfin Lestaluhu, Pemain U-16 Indonesia Meninggal Dunia, Encephilitis Penyebabnya, Kenali Gejala penyakit mematikan ini.

youtube
foto almarhum Alfin Lestaluhu 

TRIBUNSTYLE.COM - Indonesia sekarang sedang dirundung duka karena kepergian bek handal Timnas Indonesia U-16.

Alfin Lestaluhu meninggal dunia pada Kamis (31/10/2019).

Alfin menghembuskan nafas terakhirnya sekira pukul 22.11 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.

Sebelumnya, diketahui Alfin Lestaluhu menjadi salah satu korban gempa bumi yang terjadi di Ambon beberapa waktu lalu.

Gempa yang berkekuatan 5,6 SR ini terjadi pada Kamis (26/09/2019) pukul 07.39 WIB.

Sakit yang diderita pemain Timnas Indonesia U-16 ini menyerang organ otak.

Alfin Lestaluhu meninggal karena sakit yang dideritanya yaitu encephilitis.

Almarhum Alfin Lestaluhu
Almarhum Alfin Lestaluhu (Instagram @kconkmassahitamtribunes)

Penyakit encephilitis adalah konisi dimana otak mengalami pembengkakan karena infeksi atau gengguan sistem imun.

Infeksi ini bisa disebabkan karena bakteri atau virus.

Namun, kebanyakan penyakit bernama encephilitis ini disebabkan oleh infeksi virus.

Otak yang terinfeksi menjadi meradang akibat tubuh berupaya melawan virus.

Penyakit encephilitis ini terjadi 1:1000 orang yang menderita campak.

Waspadai Encephalitis, Penyakit Yang Diderita Alfin Lestaluhu, Memiliki Gejala Seperti Flu!

Jika penyakit ini semakin parah bisa menyebabkan komplikasi seperti kehilangan memori, perubahan perilaku, serangan frustrasi, dan kecemasan.

Jika kita mendengar penyakit bernama Epilepsi dan Afasia, dua penyakit itu juga termasuk dalam komplikasi penyakit otak encephilitis ini.

Gejala encephilitis

Biasanya ditandai dengan demam dan sakit kepala.

Dikutip dari HonesDocs, gejalanya akan semakin memburuk pada penderitanya seperti kejang, kebingungan, kantuk dan kehilangan kesadaran.

ilustrasi Encephilitis
ilustrasi Encephilitis (Rxlist/College London)

Penyakit ini dapat mengancam jiwa para penderitanya.

Namun, sebenarnya ini jarang terjadi melihat perbandingan penderitanya 1:1000 tadi.

Kematian penderita encephilitis ini tergantung pada beberapa faktor.

Penderita yang lebih muda memiliki intensitas untuk sembuh lebih besar.

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Alfin Lestaluhu, Pemain Timnas U16 Meninggal, Ini Penyebab Wafat

Sedangkan yang lebih tua beresiko lebih tinggi mengalami komplikasi dan kematian.

Perlunya kita mengetahui apa penyebab encephilitis ini.

Pada umumnya, encephilitis ini disebabkan oleh virus yang masuk di dalam tubuh.

Ada jenis virus yang menghasilkan jenis penyakit yang berbeda dilihat dari cara penularannya.

Jenis encephilitis Jepang biasa disebarkan melalui gigitan nyamuk.

Sementara encephilitis Kutu biasa ditularkan melalui kutu,

Terakhir, rabies dapat disebabkan melalui gighitan mamalia.

Penyakit ini masih terbagi menjadi dua yaitu encephilitis Primer dan encephilitis Sekunder.

4 Fakta Psikosomasis, Penyakit yang Diderita Penyanyi Indonesian Idol 2018, Abraham Kevin

Encephilitis primer dapat terjadi ketika jamur, virus atau bakteri menginfeksi otak.

Virus encephilitis primer ini berupa virus umum, termasuk HSV (Virus Herpes Simpleks) dan EBV (Virus Epstein Barr).

Ada pula virus masa kecil seperti campak dan gondong serta Arbovirus, itu semua penyebarannya melalui nyamuk, kutu, dan serangga lainnya.

Untuk encephilitis sekunder atau pasca infeksi adalah ketika sistem kekebalan tubuh merespon infeksi sebelumnya dan menyerang otak.

Peradangan encephilitis sekunder ini dapat disebabkan komplikasi infeksi virus.

Gejala biasanya mulai mucul beberapa hari ataupun beberapa minggu setelah infeksi awal.

Sistem kekebalan tubuh dalam bekerja memerlukan sel-sel otak yang sehat sebagai organisme saing untuk menyerang penyakit tersebut. (TribunStyle.com/Nafis Abdulhakim)

Fakta Meninggalnya Pemain Timnas U-16 Alfin Lestaluhu, Korban Gempa Ambon hingga Penyebab Kematian
Fakta Meninggalnya Pemain Timnas U-16 Alfin Lestaluhu, Korban Gempa Ambon hingga Penyebab Kematian (Instagram @officialpssi)

Fakta Meninggalnya Pemain Timnas U-16 Alfin Lestaluhu, Korban Gempa Ambon hingga Penyebab Kematian

Fakta Meninggalnya Alfin Lestaluhu, Jadi Korban Gempa Ambon hingga Penyebab Kematian

Kabar duka menghampiri dunia sepakbola Indonesia, pemain Tim Nasional (Timnas) U-16 Indonesia Alfin Lestaluhu meninggal dunia pada Kamis (31/10/2019).

Kabar duka meninggalnya Alfin Lestaluhu tersebut dibagikan pihak PSSI melalui akun instagram resmi PSSI @officialpssi.

 Kabar meninggalnya pemain asal Tulehu tersebut juga dibagikan oleh pelatih Timnas U-16 Indonesia Bima sakti melalui akun instagram pribadinya @bimasakti230176.

Pemain bernama lengkap Alfin Farhan Lestaluhu ini, meninggal setelah menjalani perawatan insentif di rumah sakit RS Harapan Kita.

Pemain berusia 15 tahun tersebut menjadi korban gempa ambon pada Kamis (26/9/2019).

Berikut fakta-fakta meninggalnya Alfin Lestaluhu, skuat Timnas U-16 Indonesia, Kamis (31/10/2019).

Korban Gempa Ambon

Alfin menjadi korban gempa berkekuatan magnitudo 5,6 SR yang mengguncang Ambon dan sekitarnya pada Kamis (26/9/2019).

Ia harus mengungsi akibat gempa yang melanda kampung halamannya di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Namun selama di pengungsian kondisi kesehatannya menurun hingga akhirnya harus menjalani perawatan.

Pemain yang berposisi sebagai bek kanan tersebut lalu dirawat Rumah Sakit Tentara (RST) Ambon.

Bahkan lantaran kesehatannya terus menurun, Alfin harus dibawa ke Jakarta untuk menjalani perawatan lebih intensif.

Dibawa Ke Jakarta

Sekitar sepuluh hari pascagempa, Alfin dibawa dari Maluku ke Jakarta untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

Ia diterbangkan ke Jakarta pada Senin (7/10/2019) untuk dirawat di RS Royal Progress.

Momen dibawanya Alfin ke Jakarta ini juga sempat dibagikan Bima Sakti melalui instagram pribadinya.

Alfin didampingi oleh ayahnya, Erwin Lestaluhu, Ketua Asosiasi PSSI Provinsi Maluku Sofyan Lestaluhu, dan dokter dari RST Ambon.

Terkena Infeksi Otak

Alfin menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 22.11 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Ia menjalani perawatan hampir 1 bulan setelah gempa yang melanda kampungnya.

PSSI dalam laman resminya menyatakan menurut diagnosa dokter, Alfin meninggal dunia karena encephalitis (infeksi otak) dengan hypoalbumin.

Rencananya jenazah Alfin akan dibawa ke Bandara Halim Perdanakusuma pada Jumat (1/11/2019), untuk kemudian dimakamkan di kampung halamannya di Tulehu, Ambon, Siang WIT.

Bela Timnas

Sebelum gempa melanda kampungnya, Alfin sempat bergabung bersama timnas U-16 Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Asia U-16 2020.

Bahkan Alfin juga menjadi bintang di ketika laga perdana Indonesia di ajang tersebut.

Alfin mencetak satu gol ke gawang Filipina kala Timnas Indonesia U-16 menang telak dengan skor 4-0.

Alfin mencetak gol ketiga pada laga tersebut, tepatnya pada menit ke-52.

Gol yang ia cetak terbilang cukup berkelas, sebab ia membuat torehan angka melalui sudut sempit di kiri gawang.

Berawal dari sebuah scrimmage di kotak penalti Filipina membuat bola liar, Alfin menyelesaikannya dengan dengan tembakan dari sudut sempit di sisi kiri pertahanan Filipina.

Kesedihan Sang Pelatih

Pelatih Timnas U-16 Indonesia Bima Sakti menyatakan duka yang mendalam atas kepergian anak asuhnya tersebut.

Ia membagikan momen pertemuan terakhirnya dengan alfin sebelum meninggal dunia melalui akun instagramnya @bimasakti230176.

Bima Sakti mengungkapkan, seminggu yang lalu menjenguk Alfin dan bertemu dengan orang tua Alfin, Erwin Syahril al Thaib Lestaluhu.

Bima mengungkapkan orang tua alfin tetap bersemangat dan selalu tersenyum, seperti orang tua yang lain meski sang anak belum juga pulih.

Dalam momen tersebut, Bima memberikan kenangan kepada ayah Alfin berupa jaket.

Bima pun juga berterimakasih kepada orang tua Alfin yang telah mendidik Alfin menjadi anak yang tangguh, kuat fisik maupun mental dalam setiap pertandingan.

Bima mengungkapkan, ia dan rekan-rekan di tim selalu menyelipkan doa saat sesi latihan untuk kesembuhan Alfin.

Ia optimis bahwa Alfin akan segera sembuh dan kembali berlatih bersama anak asuh lainnya.

Bahkan sebagai bentuk respek dan optimisme bahwa Alfin akan sembuh, pada pemusatan latihan 21-30 oktober, di Bekasi, Bima sengaja tidak memanggil pemain posisi bek kanan.

Ia hanya memanggil Aditya Rangga, beda dengan posisi yang lain ada 2 atau 3 pemain, karena kami respect dan yakin Alfin bakal sembuh serta kembali berlatih bersama - sama kita lagi.

Namun demikian harapan Bima belum sesuai, Alfin lebih dulu berpulang pada Kamis (31/10/2019).

Bima pun yakin ini merupakan jalan yang terbaik untuk Alfin.

Ia juga berdoa agar Alfin ditempatkan yang ternaik dan keluarganya diberikan ketabahan.

Sebelumnya, Bima juga membagikan kabar meninggalnya Alfin.

Innalillahi wainnailaihi rojiun. Selamat jalan Alfin semoga husnul khotimah," buka akun @bimasakti230176.

Bima Sakti juga menyampaikan terima kasih atas perjuangan Alfin untuk bangsa Indonesia melalui sepakbola.

"Jasamu pasti kami kenang dan meneruskan cita-citamu agar Timnas ke depan bisa lebih baik lagi. Aamiin YRA," pungkas Bima.

(Tribunnews.com/Tio)

 
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Alfin LestaluhuencephilitisAmbonTimnas Indonesia U-16
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved