4 Film Horor yang Cocok Untuk Rayakan Halloween Bareng Keluarga, Pengabdi Setan Hingga IT Chapter 2!
Halloween banyak dirayakan oleh orang-orang luar negeri, tetapi sebagai orang Indonesia kita juga bisa merayakannya dengan menonton film bersama teman
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Irsan Yamananda
Halloween banyak dirayakan oleh orang-orang luar negeri, tetapi sebagai orang Indonesia kita juga bisa merayakannya, salah satunya dengan menonton film horor bersama keluarga atau teman-teman.
TRIBUNSTYLE.COM - Halloween dirayakan pada tanggal 31 Oktober di negara-negara Eropa dan Amerika.
Tetapi banyak juga masyarakat Indonesia yang merayakan Helloween yang dirayakan di kantor tempat kerja atau di rumah masing-masing bersama keluarga.
• Viral Wisuda Bertema Film Horor Midsommar Hingga Sunatan di Bandung, Ternyata Ini Faktanya
• Sejarah Halloween, Diperingati Tiap 31 Oktober, Berasal Dari Bangsa Celtic, Sebut Trick or Treat
Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan saat Halloween adalah menonton film horor bersama teman-teman atau keluarga.
Karena Halloween identik dengan horor dan seram, maka akan cocok jika dirayakan secara sederhana hanya dengan menonton film saja.
Berikut ini adalah daftar film yang cocok ditonton bersama teman-teman atau keluarga untuk merayakan Halloween.
1. The Conjuring 2

Siapa yang tidak tahu Valak, Iblis dalam film The Conjuring 2 yang sangat menakutkan.
Film ini sangat cocok ditonton ketika Halloween, karena merupakan salah satu film horor paling populer yang pernah dibuat.
2. Pengabdi Setan

Walaupun sudah dirilis sejak 2017 lalu, film remake dari judul yang sama yang pernah tayang pada tahun 1980an silam juga sangat fenomenal di Indonesia.
3. Insidious : The Last Key

Film yang bercerita tentang perjalanan supranatural yang dialami Elise ini merupakan bagian terakhir dari sekuel Insidious dan tayang perdana di Amerika pada 5 Januari 2018.
4. It Chapter Two

Film yang baru rilis bulan September lalu ini juga sangat cocok untuk momen Halloween bersama teman-teman.(TribunStyle.com/Anggie Irfansyah)

Halloween : Fakta-fakta Unik Seputar Halloween yang Dirayakan Setiap 31 Oktober
Hari ini, tanggal 31 Oktober identik dengan Halloween.
Halloween ini juga identik dengan hal-hal bersifat horor.
Halloween ini dirayakan di Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa.
Perayaan ini ditujukan untuk mengenang orang-orang yang telah meninggal.
Di sejumlah negara, perayaan tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan aksesoris kostum menyerupai hantu atau sosok menyeramkan lain.
Seiring berjalannya waktu, perayaan ini berubah menjadi liburan di Amerika Serikat.
Anak-anak diberikan kesempatan untuk berdandan seperti vampir atau penyihir yang menyeramkan.
Di balik itu semua, terdapat sejumlah fakta mengenai perayaan Hallowen.
Berikut ulasannya:
1. Menakuti roh jahat
Banyak anggapan tentang pemakaian topeng yang digunaan saat Halloween hanya untuk kalangan anak-anak.
Namun, sebenarnya itu merupakan adopsi dari cerita masa lalu.
Dilansir dari Mirror, masyarakat zaman dulu untuk menakuti roh jahat.
Topeng terbuat dari kulit binatang dan harapannya jika roh-roh jahat melihat orang menggunakan topeng tersebut, roh jahat menganggap mereka juga roh dan membiarkannya pergi bebas.
2. Jack'O Lantern awalnya dibuat dari lobak
Tradisi Halloween di Inggris biasanya menggunakan lentera berbentuk ukiran wajah untuk menakut-nakuiti seseorang.
Lentera yang dibuat pada awalnya menggunakan lobak yang diukir menyerupai wajah yang seram.
Namun, ketika imigran Irlandia membawa konsep ini ke Amerika, Jack'O Lantern yang terkenal diubah menggunakan labu.
Labu dinilai memiliki harga yang lebih murah dari lobak.
Sejak saat itu, banyak perayaan Halloween yang menggunakan labu seperti saat ini.
3. Simbol Halloween beragam
Terdapat banyak simbol mengenai perayaan Halloween ini.
Kucing hitam, laba-laba, dan kelelawar merupakan salah satunya.
Banyak orang yang merayakan menggunakan pernak-pernik hewan tersebut.
Dilansir dari Business Insider, hewan-hewan itu menurut cerita merupakan simbol yang berasal dari abad pertengahan yang dikaitkan dengan nasib buruk.
4. Racun permen Halloween
Kekhawatiran muncul dan berkembang ketika muncul anggapan bahwa permen yang didapat saat Halloween mengandung racun.
Ini timbul karena banyaknya anak yang mengalami keracunan ketika memakan permen ketika Halloween.
Pada 1970, seorang anak laki-laki meninggal karena overdosis heroin.
Para peneliti menemukannya di permen.
Namun, dalam penelitian lanjutan, anak itu tidak sengaja mengonsumsi beberapa simpanan heroin pamannya.
Keluarga kemudian telah menaburkan beberapa permen untuk menutupi insiden itu.
5. Purnama jarang terjadi
Walau sebenarnya hiasan umum dalam perayaan Halloween dengan dekorasi penyihir dan bulan purnama banyak ditampilkan, purnama sungguhan saat Halloween jarang terjadi.
Dalam catatan, bulan purnama tak akan terjadi sampai 2020.
Bulan purnama dalam Halloween terjadi pada 2001 dan sebelumnya pada 1955.
6. Di Jerman, pisau disembunyikan
Terdapat banyak kepercayaan mengenai Halloween.
Salah satunya adalah mengenai penggunaan pisau saat perayaan.
Ketika Anda berada di Jerman ketika Halloween, ada tradisi menyembunyikan pisau dan benda tajam lainnya.
Hal itu bermula cerita turun-temurun bahwa roh yang kembali dapat melukai seseorang jika melihat pisau yang tertinggal di rumah.
Oleh sebab itu, penggunaan pisau harus diamankan ketika malam perayaan.
Dikutip dari wikipedia.org, Halloween atau Hallowe'en adalah kependekan dari All Hallows’ Evening (Malam Para Kudus).
Yang juga disebut Allhalloween, All Hallows' Eve, atau All Saints' Eve.
Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallows' Day) di Kekristenan Barat.
Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus (Allhallowtide),
suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santo/santa (saints, hallows), martir, dan semua arwah umat beriman.
Terdapat keyakinan luas bahwa banyak tradisi Halloween bermula dari festival-festival panen Kelt kuno yang mungkin memiliki akar-akar pagan, khususnya festival Samhain etnis Gael, dan festival tersebut dikristenkan sebagai Halloween.
Sejumlah pihak lain meyakini bahwa Halloween bermula secara independen sebagai suatu perayaan Kristen semata, terpisah dari festival kuno seperti Samhain.
Kegiatan saat Halloween meliputi Trick or treat (atau hal terkait penyamaran dengan kostum seram), menghadiri pesta kostum Halloween, mendekorasi, mengukir waluh menjadi Jack-o'-lantern, menyalakan api unggun besar,
permainan ramalan atau penenungan, apple bobbing, bermain lelucon praktis, mengunjungi atraksi berhantu, menceritakan dongeng menakutkan, dan menonton film horor.
Di banyak belahan dunia, perayaan keagamaan Kristen saat Malam Para Kudus, misalnya menghadiri ibadah gereja dan menyalakan lilin pada makam, masih tetap populer, meskipun di tempat lain berlangsung perayaan yang lebih sekuler dan komersial.
Beberapa umat Kristen secara historis berpantang daging pada Malam Para Kudus, suatu tradisi yang tercermin dengan makan makanan tertentu pada hari vigili ini, misalnya apel, panekuk kentang, dan kue jiwa. (poskupang.com/kompas.com)