Bagaimana Jika Seorang Psikopat Jatuh Cinta? Ini 8 Kemungkinan yang Dapat Terjadi!
Orang-orang sering mengidentikkan psikopat dengan hal-hal yang negatif dan jahat. Bagaimana jika sesorang psikopat jatuh cinta? Apa yang akan terjadi?
Penulis: Anggie Irfansyah
Editor: Irsan Yamananda
Orang-orang sering mengidentikkan psikopat dengan hal-hal yang negatif dan jahat. Bagaimana jika seorang psikopat jatuh cinta? Apa yang akan terjadi?
TRIBUNSTYLE.COM - Psikopat adalah individu yang sering menggunakan kepribadian palsu untuk berinteraksi dengan orang lain.
Mereka digambarkan sebagai pembunuh berdarah dingin dan hal-hal negatif yang melekat pada kepribadiannya.
Menurut penelitian, sekitar 1% dari populasi di dunia ini adalah psikopat.
Orang yang dianggap psikopat berjuang untuk mengekspresikan berbagai jenis emosi, empati dan ketakutan.
Tetapi psikolog percaya kalau psikopat bisa jatuh cinta seperti orang pada umumnya.
• 5 Hal Mengerikan yang akan Dilakukan Psikopat saat Jatuh Cinta Pada Seseorang

Yang membedakan adalah cara mereka mengekspresikan perasaan dan berkomunikasi dengan pasangannya.
Seperti orang pada umumnya, mereka punya cara sendiri untuk berkomunikasi dengan pasangannya.
Lalu, bagaimana jika seorang psikopat jatuh cinta?
• 6 Tanda Seorang Anak Berpotensi Menjadi Psikopat Saat Dewasa
Berikut ini adalah hal-hal yang mungkin terjadi jika seorang psikopat jatuh cinta:
1. Psikopat bisa jatuh cinta

Ada berbagai tingkatan psikopati, untuk tingkatan yang tidak terlalu parah, psikopat cenderung akan jatuh cinta.
Psikopat juga bisa merasa kesepian dan merasa ingin dicintai.
Tetapi mereka akan sulit membangun sebuah hubungan yang sehat karena kesulitan untuk menyatukan ikatan emosional dan tidak mampu terbuka kepada orang lain.
2. Hubungan berdasarkankan pada alasan yang berbeda dari orang pada umumnya

Dalam membangun sebuah hubungan, psikopat berjuang untuk membangun hubungan dengan ikatan emosionalnya yang kuat.
Mereka cenderung akan memasuki hubungan yang didasarkan pada kepercayaan dan sikap yang sama dalam menghadapi kenyataan dunia.
3. Psikopat jarang bisa membangun hubungan yang sangat dekat dengan pasangan

Psikopat biasanya mempunyai pola kelekatan avoidant attachment style, dimana mereka selalu gagal saat mencari perhatian karena ketidakmampuan untuk menunjukkan empati dan ketertarikan secara emosional.
4. Psikopat tidak bisa memberi dukungan emosional kepada pasangannya

Psikolog percaya bahwa psikopat tidak pernah merasa takut dan tertekan, maka dari itu mereka tidak bisa merasakan emosi yang dirasakan oleh orang lain, dengan kata lain, mereka tidak bisa berempati.
Menurut penelitian, psikopat bisa berempati dengan orang lain tetapi hanya dalam kasus di mana mereka melakukannya dengan sukarela dan mau belajar untuk berempati.
• 9 Alasan Yang Membuat Orang Takut Jatuh Cinta, Berekspektasi Terlalu Tinggi dan Tidak Ingin Risiko
5. Psikopat lebih suka hubungan jangka pendek

Psikopat lebih suka hubungan yang hanya berlangsung singkat dan tanpa ikatan emosional yang kuat.
Mereka cenderung tidak ingin melakukan usaha untuk membuat hubungan jangka panjang yang berpotensi mengarah pada pernikahan.
Psikopat lebih cenderung mengutamakan diri sendiri, inilah yang menyulitkan mereka untuk mendapatkan pasangan yang cocok.
6. Psikopat tahu cara memanipulasi hubungan

Mereka tahu bagaimana menjadi menarik dan bisa merasa nyaman dalam situasi apapun, itu membuat mereka menjadi manipulator yang sempurna dalam sebuah hubungan.
Hebatnya, mereka tidak akan merasa bersalah ketika memanipulasi hubungan.
Psikopat berpusat pada diri sendiri dan tidak peduli dengan dampak tindakan mereka untuk orang lain.
7. Cinta yang merugikan

Karena psikopat tidak benar-benar tahu cara berinteraksi dan membangun hubungan pada level yang dalam, hubungan bisa merusak kedua belah pihak.
Psikopat cenderung impulsif dalam bertindak, menjadi manipulatif dan kurang empati menyebabkan hubungan yang sering bermasalah.
Hal ini dapat mengganggu kondisi psikologis pasangan.
8. Perasaan bisa meningkat seiring waktu

Kabar baiknya adalah, psikopat dapat meningkatkan perilaku mereka ketika mereka memiliki motivasi yang cukup untuk melakukannya.
Psikolog percaya bahwa romansa dan komunikasi dengan orang-orang yang mereka citai bisa membuat mereka untuk lebih berempati terhadap orang lain dan meningkatkan kualitas interaksi sosial mereka. (TribunStyle.com/Anggie Irfansyah)