Viral Hari Ini
VIDEO Monyet Penasaran, Tas Plastik Hitam Gerak-gerak, Dicolek-colek Gerak Terus, Ternyata Isinya!
Video viral hari ini monyet penasaran pada tas plastik hitam gerak-gerak, dicolek-colek malah tambah gerak sana-sini, ternyata isinya!
Penulis: Agung Budi Santoso
Editor: Agung Budi Santoso
Video viral hari ini monyet penasaran pada tas plastik hitam gerak-gerak, dicolek-colek malah tambah gerak sana-sini, ternyata begitu tahu isinya, monyet-monyet ini tambah penasaran lagi.
Memang apa barang misterius berada dalam tas plastik hitam itu?
TRIBUNSTYLE.COM - Bukan monyet kalau tidak selalu penasaran atau mudah kepo.
Seperti di video ini. Monyet tampak sangat kepo pada sebuah plastik hitam yang bergerak-gerak.
Ke sana kemari ditiup angin, si monyet makin penasaran.
Rupanya, rasa penasaran makin menjalar ke kawan-kawan monyet lainnya.
Akhirnya tak plastik hitam itu dikepung banyak monyet.
• Viral Hari Ini - Sinetron Azab Diragukan Kelogisannya, KPI : Di Mana Titik Tidak Masuk Akalnya?
Itu karena para monyet semua dilanda kepo tinggi.
Pikir mereka, apa sih isi dalam tas plastik hitam itu kok gerak gerak terus?
Ada yang berusaha menyingkap isi tas plastik.
Namun baru disentuh, seekor monyet lari ketakutan, menjauh.
Monyet rupanya ketakutan, ada yang mendadak keluar dari tas plastik lalu menyerang.
Kemudian monyet lainnya mendekati tas plastik, tak kalah kepo.
• Viral Hari ini - Pria Ini Iseng Bersihkan Hidung dengan Sumpit, Terjatuh, Berakhir di Meja Operasi
Tas plastik pun dicolek-colek, tetap tiada terpecahkan misterinya.
Apalagi tas hitam plastik atau tas kresek itu gerak-gerak di tiup angin.
Lelah dilanda rasa penasaran akhirnya seekor monyet memberanikan diri mendekat.
Lalu tas kresek itu disingkap. Apa isinya?
Pelan-pelan muncul penampakan.
Sebuah benda warna merah oranye gerak-gerak keluar dari tas kresek.
Makhluk apakah itu?
Rupanya sebuah mobil remote yang dikendalikan remote control sengaja dimasukkan dalam tas kresek hitam oleh seseorang.
• Viral Hari Ini - Pria Surabaya Lamar Kekasih dengan Seserahan Komponen Komputer Senilai Rp 10 Juta
Itu dilakukan sengaja untuk membuat monyet-monyet penasaran.
Karena itu, begitu keluar dari tas kresek, mobil remote itu tetap dibuat bergerak, berjalan-jalan membuat monyet makin penasaran.
Merasa mendapat mainan baru, monyet-monyet girang terobati rasa penasaran.
Ada yang membalik-balikkan mobil remote itu.

Ada juga yang meraba-raba.
Ada juga yang berusaha menunggangi.
• Viral Hari Ini - 9 Tahun Menikah Tak Kunjung Dapat Momongan, Pasutri ini Nekat Bunuh Diri Bersama
Tapi ada monyet lain yang ketakutan, entah mengira mobil remote itu makhluk apa.
Penasaran respond monyet pada mobil remote dimasukkan tas kresek?
Simak video berikut ini
Video Rahasia di dalam Lab Perlihatkan Monyet Menjerit Kesakitan karena Dijadikan Objek Percobaan
TRIBUNSTYLE.COM - Video menyedihkan memperlihatkan beberapa ekor monyet menjerit di dalam lab uji coba di Jerman.
Video tersebut muncul ke publik setelah dibagikan oleh aktivis pecinta hewan.
Tak hanya monyet, anjing dan kucing juga menjadi objek uji coba di lab tersebut.
Seperti yang dilansir Mirror UK, video diambil diam-diam di dalam Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi (LPT) di Hamburg.

Video diambil oleh oleh pekerja yang sedang menyamar dari organisasi Soko Tierschutz dan Cruelty Free International.
Monyet-monyet terlihat menjerit saat mereka digantung dengan tali logam yang diikat ke leher mereka.
Ketika mereka tidak diikat, mereka lantas dipaksakan masuk ke dalam sangkar kecil yang membuat mereka makin berteriak.

Friedrich Mülln dari Soko Tierschutz mengatakan: "Hewan-hewan itu bahkan masih mengibas-ngibaskan ekor mereka ketika mereka dibawa untuk dibunuh, anjing-anjing itu berharap belas kasihan manusia.
"Perlakuan terburuk adalah pada monyet."
"Monyet kecil, primata yang relatif ringan, yang sering digunakan untuk percobaan hewan di LPT."
"Mereka disimpan dalam kondisi sempit di dalam kandang kecil."
"Banyak hewan yang memiliki kecenderungan kompulsif dan terlihat berputar-putar."
Video berdurasi delapan menit itu juga menunjukkan tes toksikologi yang dilakukan pada kucing, anjing dan kelinci.

Tes itu membuat mereka dalam keadaan sangat tertekan.
Menurut Cruelty Free International (CFI), uji coba itu dilakukan dengan cara meracuni hewan untuk melihat seberapa banyak bahan kimia atau obat yang bisa menyebabkan bahaya.
Uji coba itu dilakukan untuk mengukur dosis yang "aman" bagi manusia nantinya.
CFI mengklaim hewan-hewan itu diinjeksikan, atau disuruh makan, atau disuruh menghirup substansi dalam jumlah tertentu untuk mengukur efek racun.
Efek yang bisa terjadi pada hewan-hewan itu adalah muntah, pendarahan dalam, gangguan pernapasan, demam, penurunan berat badan, lesu, masalah kulit, kegagalan organ, dan bahkan kematian.

CFI menyebut hewan-hewan itu tidak diberi pereda sakit atau anestesi.
Pekerja yang melakukan penyamaran itu mengatakan staf lab bukanlah penjaga hewan yang terlatih.
Mereka juga sering melakukan kekerasan terhadap hewan.
CFI mengatakan mereka menyaksikan anjing beagle berdarah setelah percobaan di mana pipa dipaksa turun tenggorokan mereka ketika mereka diberi kapsul.
Atas kejadian ini, Michelle Thew, kepala eksekutif CFI, menyerukan agar hukum di Uni Eropa diubah.

Ia mengatakan: "Penyelidikan kami telah mengungkap penderitaan hewan yang mengerikan, perawatan yang tidak memadai, praktik buruk dan pelanggaran hukum Eropa dan Jerman.
"Kami menyerukan agar LPT ditutup.
"Kami juga menyerukan peninjauan komprehensif tentang penggunaan hewan dalam pengujian toksisitas peraturan di Eropa, termasuk Inggris.
"Setiap penyelidikan, menunjukkan kisah penderitaan dan pengabaian hukum yang serupa."
Sebuah petisi online di change.org dibuat oleh aktivis Carolin Iding meminta LPT ditutup.
Petisi itu berisi:
"Penelitian baru-baru ini oleh SOKO Animal Welfare pada LPT menunjukkan gambar dan rekaman video yang mengerikan bahwa di kota saya, di mana hewan disiksa dan diperlakukan dengan buruk."
"Ketika saya berpikir tentang bagaimana hewan-hewan menderita di balik dinding LPT sekarang dan mengalami penderitaan, hati saya tergerak."
"Tidak ada makhluk hidup yang pantas diperlakukan seperti itu dan mati seperti itu!"

Per 16 Oktober 2019 pukul 18.13 WIB, petisi tersebut telah ditanda tangani lebih dari 85 ribu orang.
LPT adalah perusahaan milik keluarga yang melakukan pengujian toksisitas untuk perusahaan farmasi, industri dan agro-kimia secara global untuk memastikan produk memenuhi persyaratan pemerintah dan pihak berwenang.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)