Viral Hari Ini
Bocah Jadi Menyukai Rollercoaster Setelah Mendapat Donor Sumsum Tulang dari Pecinta Kegiatan Ekstrem
Berita viral hari ini - Bocah idap kanker darah jadi menyukai Rollercoaster setelah didonori sumsum tulang dari pecinta kegiatan ekstrem.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Suli Hanna
Berita viral hari ini - Bocah idap kanker darah jadi menyukai Rollercoaster setelah terima donor sumsum tulang dari pecinta kegiatan ekstrem.
TRIBUNSTYLE.COM - Menemukan donor sumsum tulang belakang memang tidak mudah, apalagi pendonor dan penerima harus sesuai dan harus tepat.
Namun di balik itu ternyata ada sebuah kisah tentang seorang bocah pengidap kanker darah langka yang sepertinya meniru perilaku pendonornya.
Meski tak didukung oleh bukti ilmu pengetahuan, kisah kali ini menjadi bukti bahwa kesehatan bisa mengubah mental seseorang.
Rupert Cross, saat berumur 6 tahun pernah membenci permainan rollercoaster kini sangat menyukai setelah menjalani transplantasi sumsum tulang belakang.
Keluarga dari anak bernama Rupert Cross berpikir bahwa hasratnya yang baru ini diturunkan dari pendonornya, Billy Higgins.
• Kisah Viral Bocah 15 Tahun Idap HIV, Orang Tua Malu, Kurung Anaknya Hingga Meninggal
• Viral Anak SD Jualan Sayur untuk Biaya Penyakit Langka Adiknya, Rela Sumbangkan Sumsum Tulangnya

Billy Higgins sendiri mengaku sebagai seorang penggiat dan pecinta kegiatan ekstrem.
Billy dan Rupert kini memiliki ikatan pertemanan yang baik sejak prosedur donasi sumsum tulang belakang.
Bahkan keduanya dikabarkan akan bersama-sama mengunjungi sebuah taman hiburan akhir bulan ini.
Bocah kecil ini diberitahu bahwa ia membutuhkan transplantasi karena kelainan darah yang langka, yang disebut myelodysplasia.
Myelodysplasia memiliki potensi untuk berkembang menjadi leukemia.
Dilansir dari Mirror pada (9/10/2019), Rupert juga menderita penyakit kuning parah saat berusia tujuh tahun dan mulai menyebut dirinya 'Yellow Banana Alien' setelah kehilangan rambut dan banyak berat badan.
Untungnya, Billy, yang terdaftar sebagai donor, datang pendonor untuk Rupert.
Dan mereka telah menjalani transplantasi sumsum tulang belakang sukses dan berhasil menyembuhkan Rupert.
• Ingat Fairel, Bocah Viral Melongo Lihat Jokowi Naik Moge di Iklan Asian Games? Begini Kabarnya Kini
• Viral Pria Dimakamkan Sore, Malam Pulang ke Rumah hingga Buat Warga Gempar, Cerita Asli Bak Sinetron

Ibu Rupert, Holly (48) berkata:
"Rupert (dulu) tidak menyukai rollercoaster, tetapi sekarang sangat menyukai itu".
"Dia dan Billy bergaul dengan baik - dan mereka akan menghabiskan hari bersama di Thorpe Park besok karena mereka berdua sangat menyukai rollercoaster sekarang."
"Kami diberi tahu bahwa Rupert dan Billy mungkin bakal memiliki kesamaan dan Billy akan menurunkan sesuatu ke Rupert".
"Tetapi dokter menjelaskan bisa saja berupa kekebalan dari vaksinasi atau kemungkinan mengidap alergi."
"Tapi sekarang Rupert suka dengan rollercoaster dan begitu juga Billy,"
"Mereka berdua seperti anggota keluarga kami yang lain, kita semua menghabiskan hari bersama."
"Mereka memilih untuk pergi ke taman hiburan - semua rollercoaster telah dipilih untuk dinaiki nantinya."
• Kisah Haru Pemuda Garut Bawa Foto Mendiang Kekasih di Hari Wisuda, Curhatan Pilunya Viral di Twitter
• Permintaan Terakhir Bocah Pengidap Kanker Otak, Lumpuh & Tak Bisa Bicara, Ingin Jadi Petugas Pemadam

Bily Higgins memilih untuk mendaftarkan diri menjadi pendonor setelah kekasihnya Kate - yang kemudian dia nikahi - adalah seorang calon pendonor sumsum tulang belakang.
Billy dan pasangannya berbulan madu dan berlibur di hotel yang sama dengan keluarga Rupert di Le Touessrok Resort & Spanyol Mauritius di Shangri-La.
Ibu Rupert bersyukur karena sebelumya harus menunggu dua tahun lebih dulu sebelum mendapatkan pendonor.
Dan akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi pendonor tak bernama yang menyelamatkan Rupert setelah memiliki kecocokan dengan Rupert.
"Saya menghubungi kantor donor untuk menghubungi pendonor untuk anak saya"
"Dan saya mendapat balasan dengan nama dan alamat emailnya," tambahnya.
"Saya memberikan kartu ucapan terima kasih, tetapi butuh waktu satu tahun untuk mengirimkannya karena saya tidak tahu harus berkata apa"
• Muridnya Alami Cacat Tulang Belakang, Guru Ini Rela Menggendongnya Saat Karya Wisata, Simak Kisahnya
• Kisah Malang Bocah 12 Tahun Dikurung di Kandang Ayam dari Usia Bayi, Pernah Dikubur Setengah Badan
"Apa yang bisa saya tulis kepada orang asing tanpa pamrih telah menyelamatkan hidup anak saya?"
Dia menambahkan: "Mereka akan selalu menjadi bagian dari kehidupan kita."
"Billy adalah pahlawan, dan jika bukan karena Kate, semua ini tidak akan terjadi, jadi kami sangat berterima kasih kepada mereka berdua."
Rupert kini bisa sekolah dan telah pulih total dari penyakit kanker darah langkanya. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Viral Kisah Perjuangan Ibu Idap Kanker, Sempat Alami Batuk Berdarah, Anaknya Depresi Selama 1 Tahun
Kanker jadi salah satu penyakit yang masih belum ditemukan obatnya sampai sekarang.
Setiap manusia pasti merasa sedih saat orang-orang terdekat mereka menderita kanker.
Angka kesembuhan untuk penderita kanker tergolong kecil.
Perawatan untuk kanker juga pasti membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit.
Belum lama ini, warga Twitter dibuat heboh dengan sebuah utas yang dibagikan oleh akun Twitter @Shazreeyana.
Dilansir oleh ohbulan.com, Selasa (8/10/2019), pemilik akun tersebut mengungkapkan cerita tentang ibunya yang menderita kanker.
• Viral Fire Challenge, Bocah Terbakar & Dilarikan ke Rumah Sakit, Disemprot Cat Kuku Ke Sekujur Tubuh
• Viral Kisah Bocah 15 Tahun Idap HIV +, Orang Tua Malu, Kurung Anaknya Hingga Meninggal
Ia membeberkan perjuangan ibunya saat menderita kanker paru-paru hingga menghembuskan nafas terakhir.
Cuitannya itu berhasil menarik perhatian banyak orang hingga viral.
Menurut pantauan TribunStyle, cuitan itu mendapatkan retweet lebih dari 19 ribu.
Sepeninggal ibunya, ia sempat merasa depresi selama setahun.
"Ibuku meninggal pada tahun 2008. Saat itu umurnya 46 tahun. Adenokarsinoma atau KANKER PARU umum terjadi pada orang yang tidak merokok. Aku merasa depresi selama setahun setelah kepergiannya. Saya ingin berbagi apa yang terjadi sejak awal deteksi kanker hingga dia meninggal," tulis akun @Shazreeyana.
Di mulai dari tahun 2017, ia masih menjadi mahasiswa kedokteran.
Sang ibu menginginkan anaknya menjadi seorang dokter.
Namun, ia memutuskan untuk berhenti sekolah kedokteran dan menjadi makeup artist dan pengusaha.
Sang ibu sempat mengeluh mengalami batuk hampir satu bulan.
"2017- Pada saat itu aku masih menjadi Mahasiswa Kedokteran. Bahkan tenaga medis karena dia ingin anaknya menjadi dokter, tetapi tahun terakhir berhenti sekolah kedokteran dan menjadi Makeup Artist & Entrepreneur. Dia mengeluh batuk hampir sebulan. Minum obat apa pun tidak manjur,"
Setiap anaknya cuti, ia akan memeriksa pernapasan ibunya menggunakan stetoskop.
Ibunya selalu mengeluhkan tenggorokan yang terasa gatal dan sulitnya bernafas.
Di tahun yang sama, ibunya berencana melanjutkan pendidikan ke Australia.
Ibunya sempat berencana membawa serta sang adik agar adiknya juga bisa belajar di sana.
Setelah itu, ibunya pun mendapatkan tawaran melanjutkan studi ke luar negeri.
Sebelum berangkat ke luar negeri, ibunya harus melakukan pemeriksaan kesehatan.
• Viral Petugas Money Changer Tipu Turis di Bali, Aksi Tour Guide Tuai Pujian Bikin Malu Aja Bro
Ibunya mengatakan kepadanya bahwa dokter melihat bayangan di paru-paru kanan atas sebesar bola pingpong.
Mengetahui hal itu, ibunya merasa takut namun mencoba tak terlalu menunjukkannya di depan sang anak.
Selang beberapa hari kemudian, dokter memberitahu bahwa ibunya mengidap Adenokarsinoma stage 2B.
Saat mengetahui hal itu, sang anak sangat kaget karena penyakit itu telah menyerang kelenjar getah bening ibunya.
"Ini berarti bahwa kanker telah memasuki kelenjar getah bening. YA ALLAH GUGUR JANTUNGKU! Karena saya tahu prognosis dari adenokarsinoma ini. Jenis kanker ini ganas. Cepat menyebar. Coba membujuk Ibu untuk mengeluarkan paru-paru sebelahnya, tetapi dia takut dioperasi,"
Sang anak pun setia menemani ibunya melakukan kemoterapi dan radioterapi.
Meski tahu penyakit yang ia derita, sang ibu justru tak pernah mengeluh.
"Dia bilang dia tidak bisa melakukan Kemoterapi \u0026 Radioterapi sendirian. Kali ini setiap minggu saya kembali ke Red Frog. Temani dia chemo \u0026 radio. Hati sedih melihat ibuku mengalami hal-hal semacam itu. Tapi dia SANGAT kuat! Dia tidak pernah mengeluh atau menyerah."
Anaknya tersebut kerap menangis karena ia tahu hidup ibunya tidak lama lagi.
Namun, ia menyembunyikan perasaannya itu agar sang ibu tidak merasa sedih.
Kondisi ibunya semakin parah saat ia mulai mengeluarkan darah setiap kali batuk.
"Setiap kali batuk, ia mengeluarkan darah. Ibu khawatir karena dia merasa seperti sedang tenggelam. Kemudian dia tahu bahwa dia tidak punya banyak waktu. Malam itu banyak orang datang mengunjungi dan membaca yassin. Dia bisa mengobrol. Saya menangis. Dia berkata, 'Kakak jangan menangis. Ibu itu kuat! Allah itu ada."
Sang ibu pun menghembuskan nafas terakhir pada hari Jumat pukul 17.30 waktu setempat.
"Itu ayat yang dia ulangi. Jangan takut. Tuhan itu ada. Ibu menghela napas dalam pada hari Jumat, 19:30. Itu Ramadan. Saya menangis sampai saya tidak tahan lagi. Ibu tidak bisa melihat aku dan adik-adik menikah dan wisuda. Tidak akan melihat cucu-cucunya."
Sepeninggal ibunya, ia mencoba tabah karena ia tahu ibunya merupakan sosok wanita yang kuat.
Pemilik akun tersebut juga berharap semua orang untuk selalu menyayangi orangtua selagi mereka masih ada. (TribunStyle.com/Tiara Susma)