BERITA TERPOPULER Video Viral Majikan Perlakukan TKW: Guyur dengan Air Hingga Ancam Potong Gaji

Berita viral hari ini, sebuah video tentang perlakuan majikan pada seorang TKW atau tenaga migran. 

Seorang TKW melakuakn pengakuan tentang perlakuan tuan rumahnya. 

Berikut kisah selengkapnya.

TRIBUNSTYLE.COM- Kisah viral hari ini mengenai pengakuan wanita asal Indramayu menjadi pembantu rumah tangga yang dikurung majikannya.

Bahkan wanita tersebut hanya diberi jatah makan sehari sekali.

Lebih menyayat hati, wanita tersebut akan diguyur sang majikan jika terlambat bangun jam lima pagi.

Ya, video pengakuan Castina yang diunggah pemilik akun Facebook Chun Ming ini menjadi viral.

Dalam video itu, tampak seorang wanita yang sedang melakukan interogasi pada Castina.

• Viral Pria Naik Kereta Sendirian, Rekam Detik-detik Mencekam di Gerbong yang Membuatnya Takut

• Viral Ditinggal Suami Kerja di Dubai, Perawat Malaysia Kepergok Selingkuh dengan Dokter Lewat CCTV

• Viral Video Wanita Kendarai Motor Ngebut Terobos Jalan Tol, Salip Mobil dan Truk Kanan Kiri

Castina dengan berurai air mata menuturkan bahwa dia berasal dari Indramayu, Jawa Barat datang ke Singapura untuk mengadu nasib disana.

Namun dalam video tersebut, Castina justru berharap untuk meninggalkan pekerjaannya di Singapura.

Rupanya Castina telah diperlakukan tidak manusiawi oleh majikannya yang merupakan keturunan melayu.

Castina tampak terguncang ketika menceritakan semua perlakuan majikannya itu dengan sangat buruk.

Alih-alih menyediakan kebutuhan pokoknya sebagai imbalan atas layanan jasanya, sang majikan malah memberi makan Castian satu kali sehari dan akan memarahinya jika ia meminta lebih banyak.

Sang majikan bahkan mengguyurkan air jika Castina terlambat bangun jam 5 pagi untuk melakukan tugas-tugasnya.

• Viral Video Wanita Tunawisma Bersuara Merdu Nyanyi di Stasiun, Ternyata Seorang Musisi asal Rusia

• Viral Mahasiswi Pingsan Usai Mencium Bau di Toilet Umum, 2 Bulan Alami Koma hingga Berakhir Kematian

''Sekali sehari, diomeli kalau mau makan lagi,''

''Terus kalau bangun tidur tak cukup, mesti bangun pagi jam 5, kalau lebih dari jam itu diguyur pakai air, atau ngga diancam dipotong gaji,'' kata Castina dengan berurai air mata.

Bahkan ketika keluarga majikan ada yang sakit, Castina pun juga mendapatkan ancaman gajinya dipotong.

Mengejutkan bukan?

Ya, sang majikan merasa jika Castina adalah pembawa kuman untuk keluarganya.

''Kalau ada orang yang sakit (keluarga majikan), ancamnya ke saya gajinya dipotong,'' imbuhnya.

''katanya saya pembawa kuman.''

Tapi itu bukan yang terburuk yang dilakukan sang majikan pada Castina.

Castina menuturkan jika ia tak diizinkan untuk menghubungi keluarganya di Indonesia.

• Viral Ratu Kecantikan Sujud di Kaki Ibu yang Pemulung, 4 Tahun Berlalu Hidupnya Kini Sudah Berubah

Bahkan, Castina telah dikurung di rumah sejak mulai bekerja.

Karena putus asa dan takut, Castina mengatakan bahwa ia sangat ingin mengganti majikannya.

Tetapi setiap dia mencoba untuk membicarakan dengan majikan, Castina justru mendapatkan ancaman.

''Minggu saya dikunci dirumah, takut kabur katanya,'' ucap Castina.

Dalam foto yang diambil oleh wanita yang sedang merekamnya, sebuah CCTV dapat dilihat di sudut kiri atas untuk memastikan bahwa Castina masih berada di area rumah dan tidak meninggalkan kompleks.

Untungnya, wanita yang merekam tangisan Castina menghiburnya dan menyuruh untuk bersabar.

Wanita tersebut berjanji akan melaporkan kondisi Castina kepada Kementerian Tenaga Kerja (MOM) agar pekerja asal Indramayu itu mendapatkan keadilan dan hak-haknya sebagai pembantu rumah tangga dipenuhi.

Sampai kemarin, MOM telah memperbarui halaman Facebook mereka dengan mengatakan bahwa investigasi sedang berjalan.

Tetapi sementara waktu, Castina sudah diamankan di Kedutaan Indonesia.(TribunStyle.com/Sulastri)

Simak Video lengkapnya berikut ini:

Malang Nasib Nur Rohman, 7 Tahun Ditinggal Istri Jadi TKW, Pulang Bawa 2 Anak & Minta Cerai

Malang nasib seorang nelayan asal Pekalongan, Nur Rohman (45).

Menanti kepulangan istri selama tujuh tahun, Nur Roham tidak menyangka sang istri datang membawa dua anak.

Sang istri pun turut menggugat cerai Nur Rohman tanpa berkomunikasi terlebih dahulu.

• Viral Anaknya Lahir Saat Momen Pemilu, Pria Ini Berikan Nama Prabowo Sandi, Banjir Doa Jadi Pemimpin

• 2,5 Tahun Hidup Tanpa Wajah, Lihat Transformasi Pria Ini Usai Dapat Transplantasi Muka

• Temannya Sering Minta Jemput, Para Pria Ini Membelikannya Mobil, Lihat Reaksi Hebohnya

Seperti dilansir Tribunstyle.com dari Tribun Jateng, Kamis (2/5/2019), Nur Rohman merupakan warga Kecamatan Pekalongan Utara.

Kasus perceraian ini diajukan oleh pihak perempuan di Pengadilan Agama Kelas 1 A Kota Pekalongan .

Kepawa wartawan, Nur mengaku syok saat mendapat surat gugatan cerai dari pengadilan yang dibuat oleh sang istri.

Apalagi Nur sudah tujuh tahun menanti kepulangan istrinya.

"Saya sudah tidak bertemu dengan istri selama 7 tahun karena istri saya bekerja di luar negeri."

"Kalau saya bekerja di sini sebagai nelayan."

"Tiga bulan lalu gugatan cerai saya terima," katanya, Kamis (2/5/2019).

Nur tidak menyangka bahtera rumah tangganya dengan sang istri bakal berakhir di meja hijau.

Menurut Nur, sang istri pamit baik-baik bekerja sebagai TKI ke luar negeri.

Setelah tujuh tahun, sang istri datang membawa dua anaknya.

Nur yakin keduanya bukanlah anaknya.

"Setelah saya terima surat gugatan cerai, saya mencari istri saya."

"Ternyata dia sudah membawa dua anak."

"Saya yakin keduanya bukan anak saya," jelasnya.

Nur pun pasrah atas gugatan cerai yang dibuat sang istri.

Dia menanggapi gugatan cerai ke Pengadilan Agama Kelas 1 A Kota Pekalongan.

"Ya Alhamdulillah kini sudah resmi cerai."

"Pengurusan sangat lumayan cepat hingga mendapatkan legalitas cerai dari negara," ungkapnya.

Humas Pengadilan Agama Kelas 1 A Kota Pekalongan, Hamid Ansori, membenarkan gugatan cerai oleh istri Nur Rohman.

Dia menambahkan bahwa gugatan cerai yang diajukan oleh istri banyak terjadi di Kota Pekalongan.

Kecamatan Pekalongan Utara, tempat Nur tinggal, menjadi kecamatan dengan kasus perceraian paling banyak.

"Dari awal tahun jumlah perceraian di Kota Pekalongan mencapai 238."

"Khusus gugatan dari istri mencapai 173," kata Hamid.

"Data tahun lalu hingga Agustus, jumlah perceraian ada 320 kasus."

"Berarti mengalami peningkatan karena belum ada lima bulan sudah separuh lebih dibanding tahun lalu," terang Hamid.

Hamid menerangkan banyak wanita mengugat cerai sang suami lantaran faktor ekonomi.

"Untuk data jumlah perceraian di Pekalongan Utara, kami harus membuka file lama."

"Tapi memang mayoritas untuk jumlah gugatan cerai istri paling banyak di Pekalongan Utara."

"Dan pemicunya karena ekonomi ataupun pihak ketiga," tambahnya.

(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)