SEDANG BERLANGSUNG- Link Live Streaming Mata Najwa Ujian Reformasi, Siaran Langsung Malam Ini!
SEDANG BERLANGSUNG- Link Live Streaming Mata Najwa Ujian Reformasi, Siaran Langsung Malam Ini!
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Suli Hanna
SEDANG BERLANGSUNG- Link Live Streaming Mata Najwa Ujian Reformasi, Siaran Langsung Malam Ini!
Mata Najwa edisi Ujian Reformasi akan ditayangkan pada hari Rabu 25 September 2019 pukul 20.00 WIB malam ini.
Rencananya, Mata Najwa edisi Ujian Reformasi ini akan disiarkan secara langsung dan live streaming Trans7.
Kamu bisa menyaksikan link live streaming Trans7 Mata Najwa edisi Ujian Reformasi pada bagian akhir artikel ini.
TRIBUNSTYLE.COM - Mengutip dari Tribunnews, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sempat meminta satu di antara pasal Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) yang disebut-sebut mengenai penghinaan presiden dihapuskan.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengaku tidak bisa serta merta menghapuskan pasal tersebut mengingat Indonesia adalah negara beradab serta nasib para presiden setelah Jokowi nantinya.
Dilansir TribunWow.com, pernyataan Yasonna Laoly diungkapkan dalam unggahan kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (24/9/2019).
Awalnya, Yasonna Laoly meluruskan soal istilah 'Penghinaan Presiden' lantaran dalam Pasal 217 yang tertulis adalah 'Penyerangan Kejormatan atau Harkat dan Martabat Presiden dan Wakil Presiden'.
"Soal penghormatan presiden, soal penghinaan, bukan penghinaan bahasanya, tidak ada satu kata pun 'penghinaan', (tapi) penyerangan harkat dan martabat," ralat Yasonna Laoly.
Yasonna Laoly kemudian memberi contoh jika Karni Ilyas mengkritik kinerjanya sebagai petinggi negara.
Baginya, kritikan dari masyarakat kepada dirinya bukanlah suatu masalah yang bisa memunculkan tuntutan.
"Bang Karni, kalau Bang Karni bilang sama saya, 'Laoly itu Menteri Hukum dan HAM tidak becus mengurus lapas, tidak becus mengurus imigrasi, tidak becus kerja'," ujar Yasonna Laoly disambut tepuk tangan hadirin.
"I'm okay with that (Saya tidak apa-apa)," sambungnya.
Namun jika sampai Yasonna Laoly dihina Karni Ilyas dengan ucapan kasar, maka ia berhak untuk menuntut.
Revisi Undang Undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP) menjadi perbincangan hangat publik saat ini.
Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa RUU KUHP ini memiliki pasal-pasal yang bermasalah.
Sebut saja pasal tentang Pelanggaran Adat, Pengekangan Kebebasa Pers & Berpendapat, Santet, Unggas Berkeliaran, Penistaan Agama, Alat Kontrasepsi, Perzinaan, Aborsi, Gelandangan, dan lain sebagainya.
Selain itu, revisi UU KPK serta pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) juga turut menjadi sorotan masyarakat.
Walhasil, mahasiswa menggelar aksi demo sejak hari Senin 23 September 2019 hingga Rabu 25 September 2019 ini.
Demo tolak RUU KUHP berlangsung di berbagai kota di Indonesia dan masih terus berjalan.
Program acara Mata Najwa pun memutuskan untuk mengambil topik tersebut dan mereka beri judul Ujian Reformasi.

"Gelombang aksi mahasiswa di berbagai kota terjadi kemarin.
Ribuan turun ke jalan menyuarakan tuntutan dan tegas menolak pelemahan sistem pemberantasan korupsi dan sejumlah RUU problematik yang dinilai tak berpihak pada rakyat.
Mahasiswa juga menuntut pemerintah untuk menuntaskan masalah rasisme Papua, pembakaran hutan Kalimantan & Sumatera, dan masalah pelanggaran HAM.
Jangan lewatkan perbincangan #MataNajwaUjianReformasi malam ini pukul 20.00 WIB" tulis akun Instagram resmi @officialtrans7.
Sementara itu sang pembawa acara, Najwa Shihab, mengundang ketua DPR via akun Twitternya @NajwaShihab.
Cuitan itu dia lontarkan setelah membalas unggahan Twitter @kompascom soal berita berjudul Sekjen DPR: Ketua DPR Ingin Bertemu, Tapi Mahasiswa Anarkis.

"Pak ketua DPR yth, jika benar ingin berdialog dgn mahasiswa, dgn rendah hati kami undang ke @mMataNajwa malam ini.
Jadi publik bisa ikut menyimak.
Jangan khawatir, tidak akan ada gas airmata di @MataNajwa" cuit Najwa Shihab.
Tangkapan layar cuitan tersebut lalu dia unggah di akun Instagramnya, @najwashihaab.
"Pak @bambang.soesatyo, dengan sangat rendah hati kami tunggu malam ini di @matanajwa.
Salam," tulis Najwa di caption unggahan.
Walhasil, unggahannya pun viral dan dikomentari oleh sejumlah figur publik.
• Najwa Shihab Undang Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ingin Fasilitasi Dialog di Mata Najwa tentang RKUHP
• Demo Tolak RUU KUHP Banyak Sebut Nama Anya Geraldine, Mantan Bio One Itu Beri Reaksi Ini
• 9 Artis/ Figur Publik yang Ikut Beri Dukungan Tolak RKUHP & RUU KPK, Mulai Awkarin Hingga Iwan Fals
@tantrisyalindri "Kita liat, MAU APA GA???"
@itsrossa910 "Aku mantengiiin nanti malam!"
@uchiet "YASGURL!!!"
@gilangdirga 'NAH!!!"
Kamu bisa menyaksikan live streaming Trans7 Mata Najwa edisi Ujian Reformasi pada link di bawah ini. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
Disclaimer:
- Jadwal bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pembertitahuan terlebih dahulu
- TribunStyle.com tidak menjamin kelangsungan link Live Streaming
- TribunStyle.com tidak bertanggung jawab terhadap copy rights dan kualitas siaran live streaming
Sekjen DPR: Ketua DPR Ingin Bertemu, Tapi Mahasiswa Anarkis
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyebut, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo terbuka pada perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang ingin beraudiensi.
Saat aksi demonstrasi Selasa (24/9/2019) kemarin, lanjut Indra, Bambang sedianya ingin turun ke lapangan bertemu mahasiswa. Tetapi, keinginan itu menjadi sulit direalisasikan karena demonstrasi berujung ricuh.
"Pak Ketua DPR dengan sangat rendah hati ingin bertemu dengan mahasiswa ke lapangan. Tapi temen-temen anarkis di lapangan. Kan itu jadi sulit," kata Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Apalagi, menurut Indra, DPR bersama pemerintah sudah memenuhi tuntutan mahasiswa, yakni menunda pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), RUU Pertanahan, RUU Minerba dan RUU Pemasyarakatan (PAS).
Meski demikian, Indra memastikan, pimpinan DPR masih membuka peluang audiensi dengan mahasiswa.
Menurut jadwal, Rabu menjelang sore, perwakilan BEM sejumlah universitas bakal bertemu dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo. Pertemuan ini merupakan implementasi dari rencana yang tertunda, Selasa kemarin.
"Sore ini nanti Pak Ketua DPR akan bertemu dengan BEM, mungkin akan mengkomunikasikan lagi apa yang dirisaukan temen-temen mahasiswa. Kita akan bicara sama-sama jalan keluarnya seperti apa," ujar Indra.
Pertemuan Ketua DPR dengan perwakilan BEM sore ini sekaligus akan mengklarifikasi beberapa hal yang muncul dalam aksi demonstrasi Selasa kemarin yang berujung rusuh.
"Itu bagian mengklarifikasi, karena memang temen-temen mahasiswa sebagian ada yang merasa aneh dari kegiatan mereka, kok jadi meluas dengan kegiatan-kegiatan pengursakan yang tidak dikendalikan," kata dia.
Demo yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa dan masyarakat sipil di berbagai daerah pada Senin (23/9/2019) dan Selasa (24/9/2019) berujung ricuh dengan aparat keamanan.
Diketahui, demonstrasi itu digelar karena menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekjen DPR: Ketua DPR Ingin Bertemu, Tapi Mahasiswa Anarkis...".