Tanggapan Arie Untung Soal Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK, Suami Fenita Arie: Jadi Inget Masa Lalu
Komedian Arie Untung mengaku ingat masa lalu jika melihat demo yang sedang terjadi di DPR RI. Kisah apa yang membuat suami Fenita Ari ingat masa lalu?
Penulis: Bahtiar Tri Wibawa
Editor: Irsan Yamananda
Komedian Arie Untung memberikan tanggapan soal demo di gedung DPR RI.
Suami Fenita Arie itu mengaku ingat masa lalu.
Masa lalu apa yang Arie Untung ingat?
TRIBUNSTYLE.COM - Belakangan ini demo di gedung DPR RI yang dilakukan mahasiswa membuat artis memberikan tanggapan.
Demo RKUHP dan revisi UU KPK hingga hari ini, Selasa (24/9/2019) masih bergulir.
Seperti diketahui, revisi UU KPK dan RKUHP menjadi kontroversi yang menimbulkan penolakan di masyarakat.
Mahasiswa yang turun ke jalan.
• Termasuk Tamara Bleszynski, 5 Artis Indonesia Protes UU KPK, RKUHP, hingga Kecewa Sikap Jokowi
Aksi demo ini membuat Arie Untung kembali mengingat masa lalunya.
Arie Untung pun mengapresiasi aksi mahasiswa yang mengkritisi pemerintah.
"Ya ini kayak saya ingat tahun 98 waktu saya masih mahasiswa juga.
Tapi saya memang melihat mahasiswa ini penuh dengan pemikiran dan well educated ya," ungkap Arie Untung dikutip TribunStyle.com saat ditemui Grid.ID di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2019).
"Dari zaman dulu mahasiswa itu yang paling kritis.

Dari zaman jaket kuning cerah, sekarang ketika ada lagi ini sebuah siklus kehidupan yang muter dan saya rasa semua untuk kebaikan ya," lanjutnya.
Di samping itu, Arie Untung merasa bahwa pasal-pasal RKUHP tak masuk akal dan menyebabkan polemik di masyarakat.
"Dipindah kemudian ke RKUHP yang pasal-pasalnya agak mengada-ada menurut saya, yang nggak perlu diatur, diatur."
"Saya merasa bahwa ketika ini (pasal) ada malah jadi rawan konflik dan saya rasa ini sudah diprediksi pasti, maksudnya konflik secara protes ya," ungkap Arie Untung.
• Krisdayanti Duduk di Senayan Jadi Anggota DPR RI, Begini Pandangan Mantan Istri Anang Soal RKUHP
Tak hanya itu, Arie merasa bahwa peraturan yang dibuat terasa aneh.
"Apalagi pasal-pasal yang ada di sana agak sedikit wagu (aneh), apa ya kurang pantas, misalnya santet.
Santet kan nggak bisa dibuktikan secara fisik."
"Kayak misal saya sakit disantet dia.
Trus dia dipenjara. Kita nggak ada bukti sebenernya.
Banyak hal yang justru membuat peluang untuk kejahatan baru," ungkap Arie Untung.

Meskipun begitu, Arie berharap masyarakat Indonesia dapat lebih bijak dalam menyikapi RKUHP dan RUU KPK.
"Harapannya indonesia udah nggak mikirin yang panas-panas lagi.
Sosial media nih kayaknya jadi ajang lempar-lemparan opini, serang-serangan, sekarang udah masanya bersanding bukan bersaing."
"Sekarang masanya kolaborasi mungkin beda pikiran dan pandangan tapi bukan berarti nggak bisa kerjasama," tutup Arie Untung.
RKUHP menjadi perbincangan masyarakat karena terdapat sejumlah pasal kontroversial.
Pasal-pasal kontroversial tersebut di antaranya delik penghinaan terhadap presiden/wakil presiden (Pasal 218-220), delik penghinaan terhadap lembaga negara (Pasal 353-354), serta delik penghinaan terhadap pemerintah yang sah (Pasal 240-241). (TribunStyle.com/ Bahtiar Tri Wibawa)

Termasuk Tamara Bleszynski, 5 Artis Indonesia Protes UU KPK, RKUHP, hingga Kecewa Sikap Jokowi
Sejumlah artis tanah air turut menyuarakan protes terhadap revisi UU KPK hingga RKUHP.
Tak sedikit dari mereka yang membagikan poin-poin permasalahan bangsa saat ini melalui akun media sosialnya.
Berikut rangkuman beberapa artis yang ikut protes.
Artis peran Tamara Bleszynski geram dengan adanya Rancangan Kitab Undang Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang disepakati Komisi II DPR dan pemerintah dalam rapat kerja pembahasan tingkat I.
Salah satu yang membuat Tamara geram adalah poin yang menyebut bahwa gelandangan dapat didenda.
Tamara mengungkapkan hal tersebut pada akun Instagram-nya, @tamarableszynskiofficial, yang dikutip Kompas.com, Senin (23/9/2019).
"Aihhh...kau drop mereka sesuka hatimu, padahal mereka adalah bagian dari kewajiban Mu/Negeri halu..utk melindungi mereka, terus kamu skrg ingin kenakan tarif?" tulis Tamara dalam sebuah keterangan foto.
2. Ananda BaduduLewat sebuah situs Kitabisa, musisi Ananda Badudu menggalang donasi untuk aksi mahasiswa yang menentang Revisi UU KPK dan RKUHP, serta tuntutan lainnya.
Ananda yang juga turut serta dalam aksi di gedung DPR RI, merasa galangan tersebut merupakan wujud nyata untuk mendukung aksi mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi masyarakat.
"Iya jadi urunan di Kita Bisa itu untuk support aksi mahasiswa hari ini dan besok ya, itu sebagai bentuk dukungan kita yang selama ini mungkin diam-diam aja tapi mau kasih aksi nyata gitu," ucap Ananda kepada Kompas.com via telepon, Senin (23/9/2019).
3. Arie Kriting
Komika Arie Kriting turut menyuarakan pendapatnya mengenai beberapa persoalan yang kini jadi sorotan.
Arie berharap DPR RI mau mendengar berbagai persoalan tersebut.
"Berharap besar @DPR_RI pada akhirnya benar-benar mendengarkan suara rakyat. Jika demikian, maka bangsa kita akan berjalan ke arahnya yang lebih baik," twit Arie via akun Twitter-nya seperti dikutip pada Senin (23/9/2019).
Bila memang anggota DPR mendengar aspirasi masyarakat, Arie meminta anggota dewan mau melaksanakan beberapa hal yang menjadi tuntutan saat ini.
"Wakil Rakyat, dengarkan rakyat.
1. Tunda pengesahan RUU KUHP
2. Segera sahkan RUU P-KS
Itu saja dulu.., jikalau saudara masih berkenan mewakili suara rakyat.
#DemokrasiDikorupsi," sambung Arie.
4. Angga Dwi SasongkoAngga resah dengan Revisi Undang Undang Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) yang belum lama ini disahkan, kebakaran hutan, hingga revisi KUHP yang kontroversial meresahkan masyarakat Tanah Air.
"Pak @ Jokowi, dg pelemahan KPK, membiarkan pembakar hutan tak diketahui publik, RUU yang ngawur, pelanggaran HAM, pemerintahan anda sedang mencuri masa depan Jan Ethes, anak saya dan puluhan juta anak Indonesia lain yang berhak diwarisi Indonesia yg lebih baik," tulis Angga di akun Twitter-nya, seperti dikutip Kompas.com, Minggu (22/9/2019).

Sutradara Joko Anwar juga ikut mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar tak merestui revisi tersebut.
Lewat akun Twitter-nya, Joko Anwar, menandatangani dan membagikan tautan petisi daring untuk Jokowi.
"Presiden @Jokowi, Jangan Setujui RKUHP di Sidang Paripurna @DPR_RI. #SemuaBisaKena - Tandatangani Petisi! https://t.co/YJ1NkFEXek via @ChangeOrg_ID," tulis Joko seperti dikutip oleh Kompas.com, Senin (23/9/2019).
Sebelumnya, pada Jumat (20/9/2019), Jokowi memerintahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyampaikan kepada DPR RI agar menunda pengesahan revisi Kitab Undang Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang menuai polemik.
"Saya perintahkan Menkumham untuk menyampaikan sikap ini kepada DPR ini. Agar pengesahan RUU KUHP ditunda dan pengesahannya tak dilakukan DPR periode ini," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat.
Permintaan penundaan tersebut karena ia mencermati masukan berbagai kalangan yang berkeberatan dengan sejumlah substasi RKUHP.
Sementara, hari ini, para mahasiswa kembali menggelar aksi memprotes beberapa hal di berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan lainnya.
Beberapa poin yang disoroti mahasiswa adalah Revisi UU KPK, RKUHP, Revisi UU Ketenagakerjaan, dan lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Artis-artis yang Protes UU KPK, RKUHP, hingga Kecewa Sikap Jokowi"