Viral Hari Ini
Perempuan yang Bakar Diri Karena Tak Diperbolehkan Masuk Stadion Sepakbola Iran Akhirnya Meninggal
Berita viral hari ini - Perempuan berusia 29 tahun yang protes bakar diri karena tak diperbolehkan masuk stadion sepakbola di Iran akhirnya meninggal.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Mohammad Rifan Aditya
Berita viral hari ini - Perempuan berusia 29 tahun yang protes bakar diri karena tak diperbolehkan masuk stadion sepakbola di Iran akhirnya meninggal.
TRIBUNSTYLE.COM - Perempuan ini ditangkap oleh polisi di sekitar stadion Azadi karena mencoba memasuki pertandingan sepak bola pria di Stadion Azadi di ibukota Iran, Teheran
Hal ini ia lakukan dengan membakar dirinya sendiri sebagai protes tidak diizinkannya perempuan memasuki pertandingan sepak bola pria dan kini ia dikabarkan meninggal di rumah sakit lapor Mirror pada (10/9/2019).
Perempuan bernama Sahar ini ditahan oleh polisi ketika mencoba memasuki pertandingan di Stadion Azadi di Teheran, Iran.
Perempuan di Iran memang dilarang menonton olahraga apapun termasuk sepakbola dengan pria sebagai pemainnya di stadion yang memiliki hukum Islam yang ketat.
• Bocah 13 Tahun Ini Mampu Bantu Polisi Memecahkan Kasus Orang Hilang 30 Tahun yang Lalu Pakai GoPro
• Perempuan Ini Jadi Manusia Pertama Penerima Transplantasi Kornea Mata dari Babi, Ini Penjelasannya

Sahar dibebaskan dari tahanan dan kembali lagi ke kantor polisi di kemudian hari untuk mendapatkan ponselnya kembali.
Menurut saudara perempuannya, Sahar menderita kelainan bi-polar dan memiliki penyakit mental.
Hal ini semakin memburuk setelah ia dikurung di dalam penjara.
Ketika dia sampai di stasiun dekat dengan kantor kepolisian setempat dia menyiram dirinya dengan bensin dan membakar diri di sana.
Kejadian ini menyebabkannya menderita luka bakar di sekitar 90% tubuhnya, lapor en.radiofarda.
Meskipun ada upaya dokter merawat Sahar - ia akhirnya meninggal karena luka-lukanya meski telah mendapatkan bantuan hidup sejak tiba di rumah sakit.
• Usai Ngevlog Bareng Barbie Kumalasari, Boy William Akui Kagum dan Sebut Istri Galih Ginanjar Halu
• Mikhael Moeis Sempat Sungsang, Sandra Dewi Istri Harvey Moeis Sebut Persalinannya Penuh Mukjizat
Tindakan drastis dan mengejutkan oleh Sahar itu telah memicu banyak perdebatan di Iran.
Masoud Shojaei, kapten tim sepak bola nasional pria, memposting pesan dukungan untuk perjuangan wanita itu kepada pengikutnya di Instagram-nya.
"Ketika kita dikejutkan oleh batasan lama yang ditetapkan untuk wanita, generasi mendatang akan terkejut melihat (mengetahui) bahwa wanita dilarang memasuki arena olahraga di zaman kita," tulisnya.
"Asal usul keterbatasan semacam itu adalah pemikiran masa lalu yang busuk dan menjijikkan, dan tidak akan dapat dipahami untuk generasi berikutnya."
Sejak 1981, Iran telah melarang para perempuan dari menonton sepak bola dan stadion lainnya, dikutip dari Human Rights Watch.
Larangan memasuki stadion ini tidak dituliskan ke dalam undang-undang atau peraturan tetapi ditegakkan dengan kejam oleh otoritas negara.
• Kisah Haru di Balik Foto Viral Sang Kakak Berumur 5 Tahun Merawat Adiknya yang Terdiagnosis Leukimia
• Viral Pasangan Dokter Gelar Pernikahan Sederhana, Wanitanya Tampil Tanpa Makeup, Wajah Jadi Sorotan
Sebelum revolusi Iran pada tahun 1979, perempuan sebenarnya diizinkan untuk menghadiri dan menonton acara olahraga.
Melarang perempuan untuk menonton pertandingan sepak bola adalah pelanggaran peraturan yang ditetapkan oleh Federasi Sepak Bola Internasional FIFA.
Sebagai protes atas larangan tersebut beberapa perempuan Iran terlihat berpakaian seperti pria untuk memasuki stadion.
Bahkan tidak berhenti disitu perempuan penikmat sepakbola in imemposting foto diri mereka di dalam stadion di media sosial. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Like dan Subscribe Ya!