13 Artis yang Lolos ke Senayan Jadi Caleg, dari Eko Patrio, Desy Ratnasari dan Tommy Kurniawan
Deretan artis yang lolos ke Senayan tersebut adalah Desy Ratnasari, Rano Karno hingga Tommy Kurniawan.
Editor: Ika Putri Bramasti
Terdapat deretan artis yang lolos sebagai anggota legislatif DPR RI periode 2019-2024.
Deretan artis yang lolos ke Senayan tersebut adalah Desy Ratnasari, Rano Karno hingga Tommy Kurniawan
Dari 13 artis yang lolos jadi caleg, Rano Karno mendapat suara paling tinggi.
TRIBUNSTYLE.COM - Sebanyak 13 artis Ibu Kota dinyatakan lolos sebagai anggota legislatif DPR RI periode 2019-2024.
Mereka ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon anggota legislatif terpilih melalui rapat pleno terbuka, Sabtu (31/8/2019).
Sejumlah artis yang lolos ke Senayan itu ada yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPR RI, ada pula yang baru terjun ke politik.
Mereka mencalonkan diri dari berbagai daerah pemilihan dan dari partai politik yang beragam.
Dari 13 artis yang lolos, pemeran Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan, Rano Karno, mendapat suara paling tinggi.
Rano Karno unggul di daerah pemilihan Banten III dengan 274.294 suara.

• Rano Karno Lebaran Tahun Ini Tidak Menggelar Open House, Ini Alasannya
• Rano Karno Bagikan THR untuk Keponakan, Anak Sekarang Mana Mau Recehan
Menyusul setelahnya, penyanyi yang menjadi pendatang baru dunia politik, Krisdayatni. Ia meraup suara 132.131 di daerah pemilihan Jawa Timur V.
Selain 13 artis yang lolos, sejumlah artis juga dinyatakan tak berhasil melenggang ke Parlemen.
Mereka yang tidak lolos antara lain penyanyi Mulan Jameela yang maju dari Partai Gerindra, artis peran Kirana Larasati dari PDI Perjuangan, hingga artis peran Olla Ramlan.
Berikut 13 nama yang ditetapkan KPU lolos sebagai caleg terpilih:
1. Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio)
Diusung Partai Amanat Nasional (PAN)
Dapil DKI Jakarta I
Perolehan suara 104.564
Diusung Partai Amanat Nasional (PAN)
Dapil Jawa Barat IV
Perolehan suara 86.450
3. Dede Yusuf Macan Effendi
Diusung Partai Demokrat
Dapil Jawa Barat II
Perolehan suara 165.182
Diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Dapil Jawa Barat V
Perolehan suara 33.988
5. Primus Yustisio
Diusung Partai Amanat Nasional (PAN)
Dapil Jawa Barat V
Perolehan suara 86.983
6. Rieke Diah Pitaloka
Diusung Partai Demokrat
Dapil Jawa Barat VII
Perolehan suara 169.729
7. Arzeti Bilbina
Diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Dapil Jawa Timur I
Perolehan suara 53.185
8. Krisdayanti
Diusung PDI Perjuangan
Dapil Jawa Timur V
Perolehan suara 132.131
9. Rano Karno
Diusung PDI Perjuangan
Dapil Banten III
Perolehan suara 274.294
10. Nurul Arifin
Diusung Partai Golkar
Dapil Jawa Barat I
Perolehan suara 35.713
11. Farhan
Diusung Partai Nasdem
Dapil Jawa Barat I
Perolehan suara 52.033
12. Rachel Maryam Sayidina
Diusung Partai Gerindra
Dapil Jawa Barat II
Perolehan suara 145.636
13. Nico Siahaan
Diusung PDI Perjuangan
Dapil Jawa Barat I
Perolehan suara 69.237
Sumber: Kompas.com

Dituntut 100 M Kasus Pelanggaran Perjanjian Caleg, Baim Wong Minta Penggugat Beberkan Bukti Chat
Dituntut 100 miliar karena kasus pelanggaran perjanjian calon legislatif, Baim wong minta penggugat untuk beberkan bukti chat.
Dituntut 100 Miliar atas pelanggaran perjanjian caleg, Baim Wong meminta QQ Production beberkan bukti chat.
Baim Wong mengaku bingung atas gugatan yang dilayangkan karena sudah mengkomunikasikan perihal pengunduran dirinya tersebut kepada Astrid sebagai perwakilan dari QQ Production.
Suami Paula Verhoeven tersebut juga menyebutkan bukti dari QQ Production tidak cukup kuat untuk menggugatnya.
"Makanya saya mengundurkan diri dari Mbak Astrid. Dari yang waktu itu Mbak Astrid juga bilang itu di WhatsApp. Sekarang WhatsApp itu doang yang Mbak Astrid kasih lihat ya," ujar Baim dalam video yang diunggah di akun YouTube-nya, Selasa (23/7/2019), dilansir TribunStyle dari Kompas.com.
Baim meminta manajemen QQ Production untuk membeberkan bukti chat mereka secara lengkap.
"Coba sekarang saya menantang ya, supaya adil begitu ya. Mbak Astrid lihatin dari awal, kita Whatsapp Mbak Astrid menawarkan kepada saya, sampai terakhir. Biar orang-orang yang melihat," kata Baim seperti dilansir TribunStyle dari Kompas.com, Kamis (25/7/2019).
Bahkan, Baim juga berjanji akan menerima konsekuensi hukum apabila dirinya terbukti bersalah.
Baim Wong juga menyebutkan apabila dirinya terbukti bersalah, tidak akan segan untuk membayar tuntutan.
"Cuma buktiin aja kalau misalnya saya itu salah. Kalau ada kewajiban yang musti saya bayar, sok. Saya bayar kalau memang saya salah," dilansir TribunStyle dari Kompas.com.
QQ Production melayangkan gugatan kepada Baim Wong pada Mei 2019 silam.

QQ Production menyebut Baim belum membayar uang pencalonan sebesar Rp 50 juta rupiah ketika mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) di Partai Nasdem pada pemilu silam.
Dilanir dari tribunnewsBogor, Astrid perwakilan dari QQ Production menyebut pihaknya sudah mengirimkan somasi ke Baim Wong.
Namun Baim Wong tidak memberikan tanggapan atas surat somasi yang dikirimkan kepadanyan tersebut.
Astrid mengatakan pihaknya sudah melakukan pekerjaan untuk membantu mempersiapkan Baim dalam pencalonan legislatif, dan sekarang meminta hak mereka.
"Sebuah pertanggungjawaban kerja aja, kewajiban sudah saya lakukan hak saya mana," ujar Astrid dilansir dari Beepdo Rabu (24/7/2019).
Manajemen QQ Production menyatakan sudah satu tahun melaksanakan pekerjaannya menyiapkan Baim sebagai caleg.
Pihaknya hanya menuntut komitmen pekerjaan mereka sejak awal.
"Komitmen dari pekerjaan untuk mengarahkan Baim ke tingkat profesi jalur politik menjadi caleg saat itu penawaran dari pihak kami manajemen," ujar Astrid dilansir TribunStyle dari Beepdo Rabu (24/7/2019).
Sementara itu untuk besaran 100 Miliar yang menjadi tuntutan, Astrid juga menyebutkan nominal tersebut dapat berkurang sesuai dengan etika Baim Wong menyelesaikan permasalahan ini.
"Angka itu bisa mengecil atau mengurang tergantung etika Baim Wong," ujar Astrid dikutip TribunStyle dari Beepdo Rabu (24/7/2019).
Astrid menyebutkan kenapa pihaknya merekrut Baim menjadi caleg karena melihat Baim memiliki kompetensi, meski awal-awal Baim sempat tidak tertarik.
"Karena baim punya kualitas itu... Awalnya Baim tidak tertarik di awal-awal," ujar Astrid dilansir TribunStyle dari Beepdo.
Sebelum kemudian karena merasa tidak nyaman dengan perjanjian pembagian nominal, Baim lantas mengundurkan diri.
"Dari awal ditawarin, sudah dibilang persenan-persenan terus. Memang agak terganggu buat saya. Kenapa saya tidak jadi caleg ? Salah satunya itu karena ketidaknyamanan saya. Ketika komunikasi, selalu membicarakan persenan," ungkap Baim Wong dilansir TribunStyle dari TribunnewsBogor. (TribunStyle/Yuliana Kusuma).