Viral Hari Ini
Perempuan Resepkan Obat Sendiri hingga Keracunan, Meninggal Setelah 3 Hari Dirawat di Rumah Sakit
Seorang perempuan berumur 25 tahun di Thailand, coba resepkan obatnya sendiri hingga keracunan, meninggal setelah 3 hari dirawat di rumah sakit.
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Desi Kris
Seorang perempuan berumur 25 tahun di Thailand, coba resepkan obatnya sendiri hingga keracunan, meninggal setelah 3 hari dirawat di rumah sakit.
TRIBUNSTYLE.COM - Ketika sakit, yakinkan diri selalu pergi ke dokter, atau paling tidak pergi ke apotik bertanya dengan apoteker.
Bertanya dahulu kepada orang yang lebih tau lebih baik daripada mencari obat sendiri di apotek atau dari hanya mencari di Google tentang penyakitmu.
Beberapa mungkin bisa sehat dari obat biasa dan sanggup melewatinya.
Namun, bukan ide yang baik untuk meresepkan obat sendiri karena banyak zat yang tak kita tahu.
Dalam sebuah postingan di Facebook yang sudah dihapus, seorang wanita di Thailand, Chudapa Pornngam, menceritakan kisah bagaimana saudara perempuannya meninggal setelah melakukan meminum obat resep sendiri.
• PT Bintang Toedjoe Sumbang Sapi Kurban Limosin Seberat 1 Ton Lebih kepada Tribunnews
• Nenek yang Tipu Yusuf Menangis Minta Maaf Pada Intan Permata, Mau Jujur Takut Kehilangan
Dilansir dari World of Buzz, saudarinya memulai pengobatan sendiri dengan meresepkan obat sendiri satu tahun yang lalu.
Ia mengatakan bahwa saudara perempuannya, yang berusia 25 tahun, sering mengalami migrain dan nyeri saat haid.
Namun, alih-alih pergi ke dokter, ia membeli obat sendiri dan telah meminumnya selama lebih dari setahun.
Pada tanggal Jumat (28/2019) lalu, korban menderita sakit kepala, nyeri badan dan sesak di bagian dadanya, bahkan muntah sampai pingsan.
Setelah kejadian tersebut, akhirnya korban dikirim ke rumah sakit.
Dokter mengetahui bahwa dia memiliki tekanan darah rendah dan mengatakan bahwa penyebabnya mungkin adalah obat yang dia minum.
• Jadi Trending Gara-gara Isu NET TV PHK Karyawan Besar-besaran, Wishnutama Akhirnya Beri Klarifikasi
• Sapi 1,3 Ton Miliknya Dibeli Jokowi untuk Kurban, Pria Ini Akui Tak Berani Beri Nama Peliharaannya
Dokter akhirnya memberinya janji bertemu dengan dokter ahli saraf pada Jumat (9/8/2019).
Ketika kondisinya membaik setelah melihat dokter, dia kembali ke rumah.
Pada tengah malam (2/8/2019), dia meminum obat lagi, tetapi dia tidak bisa tidur karena dia merasa sangat pusing dan terus muntah.
Pada (3/8/2019), dia mengalami sakit kepala yang tak hilang-hilang.
Pagi berikutnya (4/8/2019), dia pergi ke rumah sakit lain untuk mencari bantuan karena pusingnya ini.
Dokter di rumah sakit tersebut menambah obatnya lagi dengan 4 macam obat.
Saat itu, dia masih bisa berbicara dengan dokter, tetapi dia muntah setelah pulang dari rumah sakit.

• Viral di Medsos, Make Up Artist Dandani Suami Jadi Cantik, Ada Kisah Lucu dibaliknya
• Hidup Ngirit Cuma Rp 300 Ribu Perbulan, Pria Ini Kumpulkan Rp 61 Juta Setahun untuk Pinang Kekasih!
Sorenya setelah pulang dari rumah sakit dia dikirim ke ruang gawat darurat, rumah sakit lain lagi.
Di malam hari, dokter memanggil kerabatnya untuk datang dan mengunjunginya.
Dokter berkata bahwa nadinya sangat lemah dan mereka sudah mencoba menyadarkannya dengan defibrilasi 3 kali, tetapi dia masih tidak sadar.
Perlahan, denyut nadinya semakin lemah dan semakin lemah, dan kemudian dia meninggal.
Dia mengatakan bahwa alasan kematian mungkin karena serangan jantung atau obat-obatan yang dia konsumsi selama setahun terakhir.
Dia mengatakan bahwa obat-obatan itu terlalu keras dan tubuhnya tidak dapat menerimanya.
• Isu Akan PHK Karyawan Besar-besaran Mencuat, Pihak NET TV Beri Klarifikasi, Tegaskan Tak Bangkrut!
• Viral Rambu Lalu Linta di Makassar Diduga Diretas, Tulisannya Diganti Curhatan Cinta Ditolak
Obat-obat itu menyebabkan kejutan atau shock pada sistem tubuhnya.
Keluarga telah mengklarifikasi bahwa mereka tidak memiliki riwayat penyakit jantung yang menimpa keluarga mereka.
Doa untuknya dan keluarganya, selalu periksa obat yang kamu minum dan cari orang yang mengerti tentang obat-obatan atau lebih baik pergi bertemu dokter. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Like dan Subscribe Ya!