Pemadaman Listrik Berlangsung Lama, Kebakaran Terjadi di 3 Tempat karena Lilin untuk Penerangan
Pemadaman listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah berbuntut panjang.
Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
TRIBUNSTYLE.COM - Pemadaman listrik di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah berbuntut panjang.
Musibah kebakaran terjadi di tiga lokasi yang berada di Jakarta pada Minggu (5/8/2019).
Penyebab kebakaran di tiga lokasi tersebut sama, yakni akibat dipicu api dari lilin.
Tiga lokasi tersebut diantaranya, Tambora (Jakarta Barat), Tanjung Priok (Jakarta Utara), dan Menteng Atas (Jakarta Selatan).
Lilin tersebut dinyalakan oleh warga yang terimbas oleh padamnya lampu yang melanda wilayah Jabodetabek, sebagian wilayah Jawa Barat dan Tengah.
• Pemadaman Listrik di Jakarta dan Sekitarnya Jadi Trending, Begini Tanggapan dari Pihak PLN
Kebakaran pertama terjadi di Jalan Kali Anyar 2, Tambora, Jakarta Barat pada pukul. 20.30 WIB.
Diduga api lilin yang menyambar bensin di rumah milik Hadimin alias Dado.
"Keterangan warga kebakaran diakibatkan dari lilin yang menyambar bensin, karena pemilik rumah berjualan bensin eceran," ujar Kepala Seksi Suku Dinas Penanggulangan dan Penyelamatan Jakarta Barat, Rompis Romlih dalam keterangannya, Senin (5/7/2019).
Akibat kebakaran itu, rumah Dado hangus terbakar.
Dirinya juga mengalami luka bakar di bagian kaki.
Api juga melukai punggung Ryan.
Kedua korban langsung di bawa ke Puskesmas Kelurahan Krendang dan kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Pelni, Jalan KS Tubun Jakarta Barat.
Dengan bantuan 6 unit mobil kebakaran, api berhasil dipadamkan pukul 21.30. Belum diketahui pasti total kerugian akibat peristiwa ini.
Kebakaran lain juga terjadi di rumah milik Senen, di Jalan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Api muncul pada pukul 17.45 dan berhasil dipadamkan pada 18.05.
Penyebab kebakaran juga karena lilin yang dinyalakan saat pemadaman listrik.
Api dari lilin itu kemudian merembet ke kabel televisi.
Kebakaran terbilang tak terlalu besar sehingga tidak mengakibatkan kerusakan fatal.
"Beruntung pemilik rumah cepat mengetahui dan berhasil dipadamkan oleh warga sebelum api sempat membesar," ujar Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Satriadi Gunawan.
Kerusakan yang tercatat akibat peristiwa ini yakni 1 televisi dan lemari di ruang tamu terbakar.
Kebakaran sudah dapat dikendalikan dengan bantuan 4 mobil pemadam.
Kebakaran paling besar terjadi di Menteng Atas Selatan III, Jakarta Selatan.
Sebanyak 50 rumah kontrakan di permukiman padat penduduk ludes terbakar akibat api dari lilin.
Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Sugeng mengatakan, penyebab kebakaran dari lilin yang dinyalahkan oleh satu penghuni rumah saat keadaan mati lampu.
• Listrik Padam di Jabodetabek, 4 Hal ini Tidak Boleh Dilakukan Selama Tak Ada Aliran Listrik
“Penyebabnya akibat Lilin,” kata Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Sugeng.
Akibat kebakaran itu 350 warga harus mengungsi karena ludes dilahap si jago merah. Sugeng menyebut warga mengungsi di RPTRA Kebon Sawo, Kelurahan Menteng Atas.
Api pertama muncul pukul 20.34, dan baru bisa dipadamkan pukul 22.45. Satu orang warga tercatat tewas. Serta Anggota PPSU, M Iqbal mengalami patah kaki. (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)
Setelah pemadaman listrik di kawasan Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019), kualitas udara DKI Jakarta pada Senin (5/8/2019) jadi membaik.
Kualitas udara Jakarta kini berada di urutan ke-21 dalam udara terburuk kota-kota besar di dunia.
Dikutip dari Kompas.com, fakta ini ditemukan berdasarkan informasi dari situs resmi www.AirVisual.com, situs penyedia peta polusi online harian kota-kota besar di dunia.
Kualitas udara di Jakarta lebih baik dibandingkan hari sebelumnya di mana Jakarta berada pada urutan kedua dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Berdasarkan informasi pada situs AirVisual Senin pukul 08.25 WIB, kualitas udara Jakarta tercatat 75 yang artinya berada dalam kategori moderat.
• Sering Sakit dan Curiga Suami Minta Cerai, Perempuan Ini Menemukan Faktanya Setelah Pasang CCTV
• Listrik Padam di Jabodetabek, 4 Hal ini Tidak Boleh Selama Tak Ada Aliran Listrik
Sementara itu, tercatat parameter PM2,5 konsentrasi 23,8 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Jika melihat acuan US AQI, hasil analisa pencemaran udara untuk parameter PM2.5 dengan konsentrasi 0 hingga 10 ug/m3 adalah kategori sedang.
Sementara 36 hingga 55 ug/m3 adalah kategori tidak sehat untuk kalangan tertentu.
Kemudian, 56-65 ug/m3 adalah kategori tidak sehat, 66-100 ug/m3 kategori sangat tidak sehat dan 100 ug/m3 ke atas kategori berbahaya.
Listrik di sejumlah wilayah di Jawa dan Bali mati total selama sekitar 7 jam pada hari Minggu (4/8/2019).
Adapun pada Senin pagi, listrik di sejumlah daerah di Jakarta kembali padam, setelah sempat mendapat aliran listrik.
Dikutip dari Kompas Megapolitan, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kapan aliran listrik di Jakarta kembali normal.
"Mohon doanya semoga hari ini, pagi ini pulih kembali."
"Saya enggak bisa memastikan pulih berapa jam."
"Sekarang semua kita pantau dari titik, kita upayakan agar supaya tidak membahayakan dari pada instalasi yang ada," ujar Dwi.
Tidak sedikit warganet yang berkomentar pada cuitan @kachaww_ ini.
Bahkan salah satu warganet merasakan seperti menghirup udara pegunungan, padahal dia hidup di daerah bekasi.
• Ibu Pelaku Penyerangan Rumah Susi Pudjiastuti Angkat Bicara, Sebut Buah Hatinya Benci Sang Menteri
• Mati Lampu Jakarta, Curhat Pengantin Resepsi Nikahannya Jadi Seperti di Rumah Dukun Viral di Twitter
Sementara warganet @okiikooki ini mengutarakan keprihatinannya kepada orang yang sedang dirawat di Rumah Sakit.
Ia menerangkan bahayanya kekurangan listrik karena alat bantu kehidupan di Rumah Sakit bergantung pada PLN.
Greenpeace Indonesia angkat bicara soal kebijakan Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan yang telah mengeluarkan sejumlah instruksi yang dituangkan melalui Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019 pada Kamis (1/8/2019) lalu.
Melalui instruksi itu diatur soal pembangunan sejumlah ruas trotoar, perluasan sistem ganjil-genap kendaraan bermotor, tak ada kendaraan umum di atas usia 10 tahun dan tak lolos emisi beredar di jalanan Jakarta.
• Viral Facebook, Pria Penuh Tindik Ubah Penampilan Demi Kekasih, Transformasinya Manglingi
• Viral, Supermarket di Amerika Ini Potong Buah Nangka Persis Seperti Memotong Buah Semangka
Sementara, kendaraan pribadi dibatasi dengan umur tak lebih dari 10 tahun.
Lainnya, penghijauan sarana prasarana publik menjadi beberapa poin yang ada dalam instruksi gubernur ini.
Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu mengapresiasi dikeluarkannya perintah instruksi gubernur yang bertepatan dengan sidang perdana gugatan warga tentang polusi udara Jakarta pada 1 Agustus 2019. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tiga Lokasi di Jakarta Kebakaran Akibat Api dari Lilin saat Listrik Padam Massal.
Yuk Subscribe Channel YouTube Tribunstyle di bawah ini: