Gempa Banten
UPDATE TERKINI Dampak Gempa Banten 6,9 SR, Korban Meninggal Dunia Bertambah Menjadi 4 Orang
BNPB telah menginformasikan update terkini mengenai dampak Gempa Banten 6,9 SR, korban meninggal dunia bertambah menjadi 4 orang.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Desi Kris
BNPB telah menginformasikan update terkini mengenai dampak Gempa Banten 6,9 SR, korban meninggal dunia bertambah menjadi 4 orang.
TRIBUNSTYLE.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis update terkini dampak terjadinya Gempa Banten.
Melalui laman resminya, BNPB menginformasikan update terkini dampak Gempa Banten yang dirilis pada Sabtu 3 Agustus 2019 siang.
Berdasarkan data yang dirilis, korban meninggal dunia akibat Gempa Banten bertambah menjadi 4 orang.
Sebelumnya, tercatat satu orang yang meninggal dunia.
Satu orang yang meninggal dunia tersebut bernama Rasinah (48) yang bertempat tinggal di Kabupaten Cilangkahan Rt 03/01 Ds. Pecangpari Kec. Cigemblong.
Rasinah meninggal dunia karena panik saat terjadi gempa dan terkena serangan jantung.
Kini, dalam update terbarunya, korban meninggal bertambah.
Identitas tiga orang lainnya yang meninggal antara lain Salam (95) yang bertempat tinggal di Kabupaten Lebak.
Salam meninggal dunia karena kelelahan ketika dievakuasi.
Korban lainnya ada 2 orang di kabupaten Sukabumi, bernama Ajay (58) bertempat tinggal di Kecamatan Cisolok.
Satu lainnya bernama Ruyani (35) di Kecamatan Waliuran.

• Update Dampak Gempa Banten dari BNPB & Foto Kerusakan Bangunan, 1 Orang Tewas, 1050 Jiwa Mengungsi
• Dampak Gempa Banten 6,9 SR, Ratusan Bangunan Rusak, 1 Warga Meninggal hingga 4 Orang Luka-luka
Dalam informasi sebelumnya, ada sebanyak 1050 jiwa yang mengungsi setelah terjadinya gempa.
Kemudian ada sebanyak 4 orang mengalami luka-luka.
Diinformasikan BNPB, saat ini dampak kerusakan Gempa Banten masih dalam pendataan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di lapangan.
Diberitakan sebelumnya, gempa mengguncang wilayah Banten, pada Jumat (2/8/2019) malam.
Gempa Banten turut dirasakan di sejumlah wilayah, bahkan hingga Mataram.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang kemudian dimuktahirkan menjadi 6,9 SR terjadi sekira pukul 19:03:21 WIB.
Titik gempa berpusat di Pandeglang, Banten.
Berada pada lokasi 7.54 LS,104.58 BT atau 147 km Barat Daya Sumur, Banten dengan keedalaman 10 klometer.
Gempa tersebut awalnya berpotensi tsunami.
BMKG kemudian mencabut peringatan dini potensi tsunami sekitar pukul 21.35 WIB.

• Baca Doa Ini Ketika Gempa Bumi Mengguncang Agar Diberi Perlindungan, Lengkap dengan Artinya
• Gempa Dahsyat Seperti yang Menerjang Banten akan Semakin Sering Terjadi, Begini Penjelasan Ahli
Gempa Banten yang terjadi pada Jumat malam, berdampak pada kerusakan bangunan hingga jatuh korban jiwa.
Diwartakan Kompas.com, ada sekitar 113 bangunan yang rusak dengan rincian 34 unit rumah rusak berat, 21 unit rumah rusak sedang, 58 unit rumah rusak ringan, 1 unit kantor desa rusak ringan, dan 2 unit masjid rusak ringan.
Data tersebut meliputi kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Cilegon.
Kerusakan paling parah ada di Kabupaten Pandeglang dengan rician berikut :
1. 21 unit rumah (rusak berat)
2. 37 unit rumah (rusak ringan)
3. 1 unit masjid (rusak ringan)
4. 1 unit kantor desa (rusak ringan)

• Dampak Pasca Gempa Banten, Sejumlah Bangunan di Sukabumi, Pandeglang dan Lebak Alami Kerusakan
BMKG Mencabut Peringatan Tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 6,9 SR (sebelumnya 7.4) pada Jumat (2/8/2019) pukul 19:03:25 WIB.
Pencabutan tersebut ditulis lewat laman resminya.
"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.4, 02-Agu-19 19:03:25 WIB, dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG.
Sebelumnya gempa bumi yang berpusat di Sumur, Pandeglang, Banten tersebut dinyatakan BMKG berpotensi terjadinya tsunami.
Dilansir dari tayangan KompasTV Breaking News, kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menginformasikan, peringatan dini tsunami akan dicabut jika sudah melewati pukul 21.35 WIB.
Dikatakan Dwikorita, peringatan dini tsunami sebelum dicabut harus menunggu sekitar 2 jam setelah gempa terjadi.

• Penonton Konser Lari ke Luar Gedung saat Ada Gempa, Ivan Gunawan Ucap Syukur karena Tak Ditinggal
• Foto dan Video Data Korban Gempa Banten versi BNPB dan Alasan Pakar UGM Sebut Tak Berpotensi Tsunami
Sebelumnya, Kepala Pusat Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan ada tiga daerah berstatus siaga tsunami pasca-gempa.
Menurut Rahmat, di tiga daerah itu yaitu Pandeglang, Lampung Selatan, dan Tanggamus berpotensi terjadi tsunami dengan gelombang relatif tinggi.
"Ini daerah-daerah yang cukup signifikan ancaman tsunaminya. Ancaman tsunaminya di atas 3 meter," kata Rahmat kepada Kompas TV, Jumat (2/8/2019).
Rahmat mengatakan, pusat gempa terdeteksi di selat sunda dengan jarak 159 kilometer dari Labuan, Pandeglang, Banten.
Gempa terasa hingga Jakarta, sebagian Jawa Tengah, Lampung, dan Bengkulu. (TribunStyle/Listusista)
Yuk Subscribe Channel YouTube TribunStyle :
Like Facebook TribunStyle :