Gempa Banten
Update Terbaru Dampak Gempa Banten, BNPB Bagikan Data Korban Meninggal & Bangunan Rusak
BNPB memberikan update terbaru 5 korban meninggal dunia akibat Gempa Banten melalui akun twitter resminya.
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - BNPB kembali merilis data korban terdampak gempa Banten pada Sabtu (3/8/2019) pukul 15:23 WIB melalui akun twitter resmi @BNPB_Indonesia.
Gempa bumi berkekuatan 6,9 SR ini mengakibatkan korban luka dan meninggal serta bangunan-bangunan yang rusak karena tidak kuat menahan guncangan.
Data terbaru yang dirilis BNPB melalui akun twitternya menunjukkan korban meninggal dunia akibat gempa Banten ini sebanyak lima orang.
Bangunan yang rusak akibat gempa ini menurut data yang dirilis BNPB adalah sebagai berikut:
- 223 unit rumah rusak
- 4 unit rumah peribadatan rusak
- 1 unit kantor desa rusak
- 2 unit fasilitas pendidikan rusak
- 3 unit bangunan lain rusak
• Beredar Ramalan Terkait Gempa di Media Sosial, BNPB Ingatkan Jadi Generasi Cerdas dalam Bermedsos
• Update Terbaru Dampak Gempa Banten, Hari Ini BNPB Umumkan 4 Korban Meninggal Dunia
Menurut BNPB, banyaknya rumah warga yang rusak hingga mencapai ratusan tersebut lantaran struktur bangunan yang kurang bagus.
Identitas korban yang meninggal dunia karena gempa Banten ini antara lain sebagai berikut:
Warga Pandeglang
Sa'in (40), warga Desa Ujung Jaya Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Korban meninggal dunia lantaran mengalami kepanikan di kebun saat gempa bumi.
Warga Lebak
Rasinah (48), meninggal dunia karena penyakit jantungnya kambuh saat gempa terjadi.
Sebelum meninggal dunia Rasinah sempat kaget dan berlari keluar rumah, lalu tak sadarkan diri karena penyakit jantungnya kambuh.
Salam (95), warga Desa Bayah Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, meninggal dunia saat melakukan pengungsian.

Warga Sukabumi
H Ajay (58), beralamat di Kampung Tugu Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Korban tersebut diketahui meninggal dunia lantaran terpeleset saat mengungsi di rumah kerabat.
Ruyani (35), warga Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran.
Korbam terkena serangan jantung saat gempa susulan terjadi.
(TribunStyle/Vega Dhini Lestari)
Like Fanpage Facebook TribunStyle.com :
Subscribe Channel Youtube TribunStyle.com :

Beredar Hoaks Pasca Terjadi Gempa Banten, dari Gedung RSUD Sumedang Retak hingga BEC Bandung Runtuh
Beredar hoaks mengiringi gempa banten 2 Agustus 2019, mulai dari gedung RSUD Sumedang yang retak-retak hingga BRC Bandung runtuh.
TRIBUNSTYLE.COM- Kabar bohong (hoaks) mengiringi pasca terjadinya gempa Banten pada Jumat (2/8/2019).
Gempa yang awalnya ditetapkan berkekuatan 7.4 SR tersebut telah direvisi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjadi magnitudo M 6.9 SR.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki magnitudo awal M 7,4 selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo M 6,9," kata Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dilansir TribunStyle dari Tribun Timur.
Pasca adanya gempa Banten tersebut, kemudian beredar beberapa hoaks yang mengiringi, diantaranya ada hoaks tentang gedung RSUD Sumedang yang retak-retak hingga BRC Bandung runtuh.

• Foto dan Video Data Korban Gempa Banten versi BNPB dan Alasan Pakar UGM Sebut Tak Berpotensi Tsunami
• UPDATE Gempa Banten 7,4 SR Malam ini, BMKG Mengakhiri Peringatan Dini Tsunami, Ini Pertimbangannya
TribunStyle lansir dari berbagai sumber, berikut kabar hoaks yang beredar parca terjadi gempa Banten.
1. Hoak Gedung RSUD Sumedang retak-retak
Pasca adanya gempa Banten, beredar luas melalui pesan berantai hoaks gedung RSUD Sumedang retak-retak.
Pada pesan hoaks tersebut, ada foto pasien yang tengah dievakuasi dengan keterangan "EVAKUASI DI RSUD SUMEDANG.... Ada retakan di lantai 4567. Pdhl itu msh bangunan baru..... Perlu cross cek bangunannya..... Betulkah info ini".

Koordinator Keamanan RSUD Sumedang, Haryadi membenarkan adanya evakuasi 4 pasien dari lantai 7 ke lantai dasar RSUD Sumedang, namun bukan karena kondisi lantai yang retak.
"Setelah terjadi gempa memang ada empat pasien dari lantai 7 ke lantai dasar. Tapi bukan karena gedung retak-retak. Itu permintaan keluarga yang trauma pasca-gempa, sehingga pihak keluarga minta dipindah ke lantai dasar," ujar Haryadi dilansir TribunStyle dari Kompas.com, Jumat (2/8/2019) malam.
Seorang pasien dari lantai 7 RSUD Sumedang, Wawan (48) mengatakan dirinya sempat panik dan keluar saat gempa, namun sudah kembali lagi.
"Pas gempa tadi sempat panik, sempat keluar. Tapi setelah reda dan aman balik lagi karena anak-anak juga dirawat di sini (lantai 7). Cuma panik aja, tapi biasa lagi," ujar Wawan TribunStyle dari Kompas.com.
Haryadi memastikan bahwa informasi yang beredar melalui WhatsApp yang menyatakan gedung lantai 4 sampai lantai 7 retak-retak itu adalah hoaks.
2. Hoak Gedung BEC Bandung runtuh
Dilansir TribunStyle dari TribunJabar.com, juga beredar kabar hoaks tentang bangunan BEC Bandung runtuh.
Kabar hoaks tersebut beredar mealui media sosial dan grup WhatsApp.
Beredar foto BEC Bandung seolah-olah tampak runtuh.
Dan banyak orang berada di luar gedung BEC Bandung tersebut.
Setelah hoaks BEC Bandung runtuh itu beredar, ada foto dan video yang menunjukkan bangunan BEC Bandung yang asli.
Akun Instagram @bandungtalk juga menunggah foto dan video yang membuktikan BEC Bandung runtuh adalah hoaks.
Bangunan BEC Bandung tidak runtuh seperti yang dijelaskan pada foto di kabar hoaks.
Bangunan BEC Bandung memang didesain miring untuk pintu masuk. (TribunStyle.com/Yuliana Kusuma)]
Like Fanpage Facebook TribunStyle.com :
Subscribe Channel Youtube TribunStyle.com :