Gempa Banten
Update Dampak Gempa Banten dari BNPB & Foto Kerusakan Bangunan, 1 Orang Tewas, 1050 Jiwa Mengungsi
Inilah update dampak Gempa Banten dari BNPB beserta foto-foto kerusakan bangunan. Ada 1 orang meninggal dunia, beberapa luka & 1050 jiwa mengungsi.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Irsan Yamananda
Inilah update dampak Gempa Banten dari BNPB beserta foto-foto kerusakan bangunan. Ada 1 orang meninggal dunia, beberapa luka & 1050 jiwa mengungsi.
TRIBUNSTYLE.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merilis update dampak terjadinya Gempa Banten.
Melalui laman resminya, BNPB menginformasikan update dampak Gempa Banten yang dirilis pada Sabtu 3 Agustus 2019 pukul 07.30 WIB.
Berdasarkan data yang dirilis, ada sebanyak 1050 jiwa yang mengungsi setelah terjadinya gempa.
Kemudian ada sebanyak 4 orang mengalami luka-luka.
Sedangkan satu orang tercatat meninggal dunia.
Satu orang yang meninggal dunia tersebut bernama Rasinah (48) yang bertempat tinggal di Kabupaten Cilangkahan Rt 03/01 Ds. Pecangpari Kec. Cigemblong.
Rasinah meninggal dunia karena panik saat terjadi gempa dan terkena serangan jantung.

• Gempa Banten 2 Agustus 2019, BMKG Akhiri Peringatan Potensi Tsunami Setelah Menunggu 2 Jam
• Gempa Banten 7,4 SR Selat Sunda, Berpotensi Tsunami, Peringatan Dini Belum Dicabut hingga 21:35 WIB
Diberitahukan juga saat ini Kepala BNPB Doni Monardo bersama jajarannya dan Bupati Pandeglang tengah meninjau ke lapangan pasca Gempa Banten.
Peninjauan berlangsung di Kecamatan Mandalawangi Pandeglang.

Berikut foto-foto kerusakan bangunan akibat terjadinya Gempa Banten yang dibagikan oleh BNPB :



• Foto dan Video Data Korban Gempa Banten versi BNPB dan Alasan Pakar UGM Sebut Tak Berpotensi Tsunami
Diinformasikan BNPB saat ini dampak kerusakan Gempa Banten masih dalam pendataan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di lapangan.
Diberitakan sebelumnya, gempa mengguncang wilayah Banten, pada Jumat (2/8/2019) malam.
Gempa Banten turut dirasakan di sejumlah wilayah, bahkan hingga Mataram.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang kemudian dimuktahirkan menjadi 6,9 SR terjadi sekira pukul 19:03:21 WIB.
Titik gempa berpusat di Pandeglang, Banten.
Berada pada lokasi 7.54 LS,104.58 BT atau 147 km Barat Daya Sumur, Banten dengan keedalaman 10 klometer.
Gempa tersebut awalnya berpotensi tsunami.
BMKG kemudian mencabut peringatan dini potensi tsunami sekitar pukul 21.35 WIB.

• Beredar Hoaks Pasca Terjadi Gempa Banten, dari Gedung RSUD Sumedang Retak hingga BEC Bandung Runtuh
• Penonton Konser Lari ke Luar Gedung saat Ada Gempa, Ivan Gunawan Ucap Syukur karena Tak Ditinggal
Gempa Banten yang terjadi pada Jumat malam, berdampak pada kerusakan bangunan hingga jatuh korban jiwa.
Diwartakan Kompas.com, ada sekitar 113 bangunan yang rusak dengan rincian 34 unit rumah rusak berat, 21 unit rumah rusak sedang, 58 unit rumah rusak ringan, 1 unit kantor desa rusak ringan, dan 2 unit masjid rusak ringan.
Data tersebut meliputi kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Cilegon.
Kerusakan paling parah ada di Kabupaten Pandeglang dengan rician berikut :
1. 21 unit rumah (rusak berat)
2. 37 unit rumah (rusak ringan)
3. 1 unit masjid (rusak ringan)
4. 1 unit kantor desa (rusak ringan)
Kabupaten Cianjur juga mengalami kerusakan bangunan cukup banyak, sekitar 6 unit rumah yang rusak berat.
Di kabupaten Lebak ada sekitar 4 unit rumah yang rusak berat.
Sedangkan di Kabupaten Sukabumi ada 3 unit rumah yang rusak berat, 16 unit rumat rusak sedang dan 7 unit rumah rusak ringan.

• Dampak Pasca Gempa Banten, Sejumlah Bangunan di Sukabumi, Pandeglang dan Lebak Alami Kerusakan
• Dampak Gempa Banten 6,9 SR, Ratusan Bangunan Rusak, 1 Warga Meninggal hingga 4 Orang Luka-luka
• Baca Doa Ini Ketika Gempa Bumi Mengguncang Agar Diberi Perlindungan, Lengkap dengan Artinya
BMKG Mencabut Peringatan Tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 6,9 SR (sebelumnya 7.4) pada Jumat (2/8/2019) pukul 19:03:25 WIB.
Pencabutan tersebut ditulis lewat laman resminya.
"Peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa Mag:7.4, 02-Agu-19 19:03:25 WIB, dinyatakan telah berakhir," tulis BMKG.
Sebelumnya gempa bumi yang berpusat di Sumur, Pandeglang, Banten tersebut dinyatakan BMKG berpotensi terjadinya tsunami.
Dilansir dari tayangan KompasTV Breaking News, kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menginformasikan, peringatan dini tsunami akan dicabut jika sudah melewati pukul 21.35 WIB.
Dikatakan Dwikorita, peringatan dini tsunami sebelum dicabut harus menunggu sekitar 2 jam setelah gempa terjadi.
Sebelumnya, Kepala Pusat Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan ada tiga daerah berstatus siaga tsunami pasca-gempa.
Menurut Rahmat, di tiga daerah itu yaitu Pandeglang, Lampung Selatan, dan Tanggamus berpotensi terjadi tsunami dengan gelombang relatif tinggi.
"Ini daerah-daerah yang cukup signifikan ancaman tsunaminya. Ancaman tsunaminya di atas 3 meter," kata Rahmat kepada Kompas TV, Jumat (2/8/2019).
Rahmat mengatakan, pusat gempa terdeteksi di selat sunda dengan jarak 159 kilometer dari Labuan, Pandeglang, Banten.
Gempa terasa hingga Jakarta, sebagian Jawa Tengah, Lampung, dan Bengkulu. (TribunStyle/Listusista)
Yuk Subscribe Channel YouTube TribunStyle :
Like Facebook TribunStyle :