Breaking News:

Diselimuti Kabut Polusi, DKI Jakarta Berada di Peringkat Pertama Kualitas Udara Terburuk di Dunia

DKI Jakarta muncul sebagai urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Senin pagi (29/7/2019).

Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena kabut polusi di Jakarta Pusat, Senin (8/7/2019). Kualitas udara di DKI Jakarta memburuk pada tahun ini dibandingkan tahun 2018. Prediksi ini berdasarkan pengukuran PM 2,5 atau partikel halus di udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer). 

TRIBUNSTYLE.COM - Polusi di DKI Jakarta semakin meresahkan.

Gara-gara polusi, DKI Jakarta diselimuti kabut hitam yang membuat jarak pandang memendek.

DKI Jakarta muncul sebagai urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Senin (29/7/2019) pagi ini berdasarkan informasi dari situs www. AirVisual.com.

Kamu Pengendara Sepeda Motor? Ini Cara Merawat Kulit Wajah Saat Sering Terkena Polusi

AirVisual merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia.

Pada pukul 09.38 WIB, kualitas udara Jakarta tercatat 183 kategori tidak sehat dengan parameter PM2.5 konsentrasi 117,3 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.

Ketika menggunakan acuan US AQI, hasil analisa pencemaran udara untuk parameter PM2.5 dengan konsentrasi 0-10 ug/m3 termasuk kategori sedang, lalu 36 hingga 55 ug/m3 kategori tidak sehat untuk kalangan tertentu.

Kemudian, 56-65 ug/m3 adalah kategori tidak sehat, 66-100 ug/m3 kategori sangat tidak sehat dan 100 ug/m3 ke atas kategori berbahaya.

Setelah Jakarta, ada kota Dubai di Uni Emirat Arab, Krasnoyarsk di Rusia, Tehran di Iran, dan Kuwait yang masuk lima besar kota dengan tingkat polusi udara tertinggi dunia.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 14 rencana yang akan dikerjakan sampai 2030 untuk mengatasi polusi udara Jakarta.

Semua rencana itu tercantum dalam peta jalan atau roadmap bertajuk "Jakarta Cleaner Air 2030".

"14 rencana aksi, antara lain monitoring kualitas udara, pengembangan transportasi umum ramah lingkungan, penerapan uji emisi kendaraan bermotor," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih, Jumat (26/7/2019).

Rencana lainnya yakni pengendalian kualitas udara kegiatan industri dan penyediaan bahan bakar ramah lingkungan.

Lima besar kota dengan tingkat polusi udara tertinggi dunia berdasarkan data AirVisual pada Senin (29/7/2019), pukul 09.38 WIB. Jakarta menempati urutan pertama.
Lima besar kota dengan tingkat polusi udara tertinggi dunia berdasarkan data AirVisual pada Senin (29/7/2019), pukul 09.38 WIB. Jakarta menempati urutan pertama. (Bidik layar situs AirVisual)

Walhi Nilai Pemprov Lamban Atasi Polusi Udara di Jakarta

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lamban dalam menangani persoalan polusi udara di Ibu Kota.

"Kebijakannya jelas masih lamban dan respons yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta cenderung tidak signifikan," kata Direktur Walhi DKI Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi saat dihubungi Antaranews di Jakarta, Senin (29/7/2019).

Ia menilai Pemprov DKI Jakarta belum mengukur atau menyasar sumber-sumber utama penyebab polusi udara di Ibu Kota.

Padahal, seharusnya Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat saling berkoordinasi termasuk memanggil kepala daerah yang wilayahnya turut menjadi sumber pencemar udara.

Demi Lawan Polusi Udara, Negara Ini Bangun Kota Hutan Pertama yang Terbuat dari 40.000 Pohon!

Sebagai contoh, kata dia, Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat yang memiliki banyak industri dan emisinya menyebar hingga ke DKI Jakarta.

Walhi secara umum menilai pemerintah belum memiliki tindakan nyata dalam menangani polusi udara yang semakin mengkhawatirkan. Bahkan pemerintah seakan-akan melakukan pembiaran sehingga warga menghirup udara kotor.

"Pembiaran tersebut dibuktikan dengan salah satu contoh yakni masih banyaknya masyarakat yang tidak memperoleh informasi terkait kondisi udara di Ibu Kota," ujar dia.

Tubagus melihat persoalan tersebut juga dilatarbelakangi oleh keterbatasan alat pemantau kualitas udara di Jakarta.

Ia menjelaskan, selain keterbatasan tersebut, pemerintah juga tidak melakukan upaya atau reaksi cepat dalam memberitahukan langkah-langkah yang harus dilakukan masyarakat agar terhindar dari udara kotor.

Terkait solusi, Walhi menyarankan agar pemerintah melakukan pemantauan industri secara rutin serta menindak tegas pihak-pihak terkait yang terbukti melanggar izin lingkungan.

Nggak Cuma Gangguan Paru-paru, Polusi Udara Ternyata Bisa Lemahkan Kekuatan Tulang, Kok Bisa ya?

Senada dengan Walhi, kritikan juga dilontarkan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ramly HI Muhammad yang mendesak Gubernur Anies Baswedansegera menyikapi persoalan polusi udara karena berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

"Jika kualitas udara sudah melebihi batas ambang kesehatan, maka kita harus memaksa gubernur untuk bagaimana mengatasi ini," kata dia.

Menurut dia, pemangku kepentingan terkait perlu menyikapi kondisi kualitas udara yang semakin memprihatinkan itu secara cepat agar tidak menimbulkan ancaman besar di sisi kesehatan.

(KOMPAS.com/Nursita Sari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Data Airvisual, Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk di Dunia" dan "Walhi Nilai Pemprov Lamban Atasi Polusi Udara di Jakarta".

Yuk Subscribe Channel YouTube Tribunstyle di bawah ini:

Sumber: Kompas.com
Tags:
DKI Jakartakabut polusi di DKI Jakartakualitas udara DKI Jakarta terburuk di dunia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved