Kecanduan Bermain Gawai Pada Anak Ternyata Sama dengan Kecanduan Narkoba, Intip Penjelasannya
Terapis kecanduan dari Inggris mengatakan, memberikan ponsel ke anak sama seperti "memberinya segram kokain".
Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
TRIBUNSTYLE.COM - Melihat anak-anak dengan gawai di tangannya adalah pemandangan biasa di era digital ini.
Namun, seorang terapis kecanduan dari Inggris mengatakan, memberikan ponsel ke anak sama seperti "memberinya segram kokain".
Waktu yang dihabiskan seseorang untuk mengirim pesan di aplikasi percakapan atau membalas komentar di media sosial bisa menyebabkan kecanduan pada anak remaja, seperti halnya narkoba dan alkohol.
• 8 Langkah Mudah Mendisiplinkan Anak Tanpa Marah-marah, Sesuaikan dengan Usia Anak!
Mandy Saligari, spesialis kecanduan dari klinik rehabilitasi Harley Street London, mengatakan bahwa kecanduan gadget seharusnya juga diatasi seperti halnya kecanduan narkoba.
"Saya selalu mengatakan, saat Anda memberikan tablet atau ponsel ke anak, itu seperti memberikan mereka sebotol wine atau segram kokain. Apakah kita siap membiarkan mereka dengan benda itu di balik pintu?" katanya.
Ia menjelaskan, penggunaan gawai yang berlebihan memiliki dampak yang sama pada otak seperti halnya obat-obatan terlarang.
"Saat membicarakan perilaku kecanduan, biasanya orang langsung melihat pada zat berbahaya. Padahal, pola perilaku itu bisa mewujud dalam berbagai bentuk, misalnya obsesi pada makanan, melukai diri, atau mengirim teks bernuansa seks," katanya.
Di kliniknya, Saligari, mengatakan bahwa dua pertiga pasiennya adalah remaja berusia 16-20 tahun.
Ia menyebut peningkatannya sangat dramatis dalam 10 tahun terakhir.
• Viral Hari Ini - Kecanduan Game HP Hingga Alami Gangguan Jiwa, Wawan Gim Harus Jalani Rehabilitasi
Dalam survei terbaru yang melibatkan 1.500 guru di Inggris terungkap, dua pertiga responden mengaku sadar murid mereka berbagi konten bernuansa seksual, dan sekitar 1 dari 6 anak sudah melakukannya sejak usia SD.
"Banyak pasien saya yang baru berusia 13-14 tahun dan melakukan sexting menganggap itu adalah hal yang normal," katanya.
Perilaku sexting itu bukan hanya mengirimkan kata-kata bermuatan seks tapi juga mengirimkan foto diri telanjang. Hal itu dianggap normal jika orangtua atau orang dewasa tidak mengetahuinya.
Menurut Saligari, jika anak sejak kecil sudah diajarkan untuk menghargai dirinya, perilaku mengeksploitasi diri seperti itu tidak mungkin terjadi.
"Ini adalah isu menghargai diri dan identitas diri," katanya.
(Kompas.com/Lusia Kus Anna)
• Jarinya Terus Bergerak & Pandangan Mata Kosong, Ini Video Pria Kecanduan Game HP Alami Gangguan Jiwa

Kecanduan Bermain Ponsel, Balita ini Harus Menjalani Operasi karena Satu Matanya Juling
Gadis kecil ini harus menjalani operasi mata di usia yang sangat muda karena kebiasaan buruknya bermain ponsel.
Kronologisnya diceritakan oleh sang ayah Dachar Nuysticker Chuayduang melalui akun Facebook.
Dachar mengaku melakukan sebuah kesalahan ketika ia mengenalkan putrinya pada ponsel dan iPad saat usianya baru 2 tahun.
• Kecanduan Ponsel, Sistem Kekebalan Tubuh Anak 13 Tahun Ini Melemah dan Terkena Penyakit Langka
Balita tersebut nyatanya kecanduan main ponsel, ia akan kesal, marah, hingga menjerit ketika orangtuanya tidak mengizinkannya bermain ponsel.
Agar putrinya tak lagi menjerit dan menangis, akhirnya Dachar membiarkannya menggunakan perangkat seluler.
Terlebih Dachar sibuk bekerja, jadi dia begitu saja memberikan gadget ke balitanya agar tak lagi rewel.
Mirisnya, penglihatan gadis kecil tersebut semakin lama semakin memburuk.
Setelah melakukan pemeriksaan, ia diharuskan menggunakan kacamata.
Namun masalahnya tak berhenti disitu karena penglihatannya terus menurun.
Dokter mengatakan dia harus menjalani operasi mata untuk memulihkan penglihatannya, jika tidak matanya bisa buta.
Menurut hasil diagnosis dokter, gadis kecil tersebut menderita mata malas dengan satu mata miring atau juling, salah satu komplikasi paling serius dari miopi dan astigmatisme.
Jika kondisi ini terus berlangsung, mata anak itu tidak akan bisa pulih.
Penyebab mata malas yang paling umum adalah kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, pembiasan terdistorsi, juga juling.
Dokter juga mengatakan bahwa melihat ponsel dan tablet dari jarak dekat secara instensif lah yang menyebabkan ia menderita gangguan ini.
• 7 Tanda Ini Tunjukkan Jika Kamu Kecanduan Smartphone, yang Terakhir Paling Bahaya!
Menurut hasil penelitian di Korea Selatan, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar atau tablet beresiko besar mengalami mata juling sementara.
Selain durasi pemakaian yang terlalu sering, jarak yang terlalu dekat dengan mata kemungkinan menjadi penyebab gangguan juling atau mata yang tidak searah.
Setelah melakukan operasi, dokter menyarankan agar Dachar membatasi waktu putrinya untuk bermain smartphone, tablet atau menonton layar tivi karena cahaya yang dipancarkan layar perangkat ini akan memengaruhi matanya.
Ponsel dan tablet tidak hanya memengaruhi penglihatannya, tetapi juga membuatnya sulit untuk fokus belajar.
Melalui cerita putrinya, Dachar ingin memperingatkan orang tua lainnya, terutama orang-orang yang memiliki anak kecil agar mereka tidak membiarkan anak-anak mengenal perangkat seluler seperti ponsel pintar, tablet terlalu dini.
• Jarinya Terus Bergerak & Pandangan Mata Kosong, Ini Video Pria Kecanduan Game HP Alami Gangguan Jiwa
Amblyopia atau mata malas terjadi ketika salah satu mata tidak berkembang dengan benar, misalnya salah satu mata rabun jauh dan yang lainnya tidak.
Dalam kondisi ini, otak akan terus memiliki 2 gambar yang akan membingungkan yakni gambar yang buram dan jelas.
Kondisi ini akan membuat kerja otak menjadi ekstra hingga akhirnya otak bisa memilih gambar yang lebih jelas dan menghiraukan gambar yang kabur.
Mata tidak menunjuk pada arah yang sama menjadi penyebab umum mata malas.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, anak berisiko mengalami gangguan penglihatan permanen saat memasuki usia usia 6-10 tahun.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan kebutaan pada mata malas karena otak mengabaikan rangsangan yang dikirim dari bagian mata tersebut.
Otak merasa tidak mendapat rangsangan sehingga lama-kelamaan saraf pada mata malas akan rusak dan menyebabkan kebutaan permanen.
• VIDEO Pria Kecanduan Game HP Alami Gangguan Jiwa, Jarinya Terus Bergerak & Pandangan Mata Kosong
(Nakita.id/Kunthi Kristyani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memberi Anak Ponsel Sama dengan Memberinya Kokain".
Yuk Subscribe Channel YouTube Tribunstyle di bawah ini: