Kisah Sedih Siswa Kelas 3 SD Harus Rela Jadi Pengemis dan Rawat Ibunya yang Lumpuh Sendirian
Naga Putra Wicaksana harus menjadi pengemis dan menjadi kepala rumah tangga padahal baru naik kelas 3 SD.
Editor: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Aisyah berpisah dengan suaminya saat Naga masih berada di dalam kandungan.
Kondisi itu membuat Naga harus menanggung sendiri beban hidupnya serta beban ibunya yang lumpuh.
"Senang naik ke kelas 3," kata Naga.

Naga termasuk siswa yang rajin masuk sekolah.
Ia tidak pernah mengorbankan sekolahnya meski harus mengamen untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan sang ibu.
• 7 Aturan yang Harus Diperhatikan Orang Tua di Hari Pertama Sekolah, Hati-hati Unggah Foto Anak!
Biasanya, Naga ngemis setelah pulang sekolah.
Naga berkeliling ke sejumlah toko dan warung makan di sepanjang Jalan Borobudur hingga Soekarno-Hatta.
"Biasanya dapat Rp 20.000 sampai Rp 50.000. Uangnya langsung dikasihkan ke ibu," kata dia.
Naga juga harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Seperti mencuci dan memasak.
Bahkan, saat ibunya BAB, Naga yang harus membuang. "Cuci baju sama cuci piring," kata dia.
Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Blimbing 5 Kota Malang, Sukasih mengatakan, prestasi Naga memang tidak menonjol, tapi dia tidak pernah bolos sekolah.
"Kalau prestasi memang tidak menonjol. Tapi sekolahnya rajin dia. Hampir tidak pernah tidak masuk," kata dia.
Di sekokah, Naga juga akrab bermain bersama teman-temannya.
"Periang lah anak itu," kata Sukasih.
• Ingin Tahu Pentingnya Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah? Simak Penjelasannya di Sini
Dirawat ke rumah sakit