Tak Cuma Temukan Jenazah Thoriq, Eko Mengazani & Temani Jasad Pendaki Gunung Piramid hingga 1,5 Jam
Kesaksian Eko Wahyu Prasetyo, sosok penemu pertama jenazah Thoriq Rizki Maulidan, kumandangkan adzan dan temani jasad pendaki Gunung Piramid.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Kesaksian Eko Wahyu Prasetyo, sosok penemu pertama jenazah Thoriq Rizki Maulidan, kumandangkan azan dan temani jasad pendaki Gunung Piramid.
Eko Wahyu Prasetyo, Ketua Tim Wanadri mengisahkan bagaimana dirinya menemukan jenazah Thoriq Rizki Maulidan, pendaki Gunung Piramid yang hilang.
Tak cuma menemukan jenazah Thoriq, Eko Prasetyo juga mengumandangkan azan di sisi jenazah.
Ia bahkan menunggui jasad Thoriq Rizki Maulidan selama kurang lebih 1,5 jam untuk menelusuri jejak-jejak jatuhnya Thoriq.
"Kami mencoba menyisir selatan punggungan gunung karena ditemukan hal-hal mencurigakan," terangnya.

• Kisah Lengkap Sosok Pertama Penemu Jenazah Thoriq di Gunung Piramid, Curigai Pohon Kering yang Patah
Kecurigaan muncul karena terlihat ada beberapa pohon kering yang patah.
"Jadi itu kami curigai sebagai jalur survivor Thoriq terjatuh," kata Eko dalam video tersebut.
"Karena patahannya itu sedikit aneh, karena seperti pegangan orang terjatuh," kata Eko.
Kemudian Eko mencoba turun di lokasi itu.
Berikutnya sekitar 40 meter dari punggungan, Eko mulai mencium bau-bau jenazah.
"Saya turun ke bawah lagi, baunya tambah menyengat," ujar Eko.
"Akhirnya saya putuskan untuk turun lagi," ujar Eko.

"Akhirnya saya melihat ke bawah, dan saya melihat kaki," kata Eko.
"Saya turun lagi, dan saya memastikan itu survivor," kata Eko.
"Begitu saya sudah memastikan itu survivor, saya langsung instruksi ke temen-temen, itu peluit tiga kali," kata Eko.
Setelah itu, senior Eko memintanya untuk segera Azan di lokasi itu.
• Otopsi Jenazah Thoriq Ungkap Penyebab Sebenarnya Tewasnya Pendaki Gunung Piramid
"Saya langsung Azan. Setelah Azan berkumandang, saya langsung turun, dan duduk di sebelah survivor," kata Eko.
Sambil duduk di sebelah jenazah, Eko melakukan orientasi sambil menelusuri jejak-jejak yang menjadi jalur terpelesetnya korban.
Sambil menelusuri dan menunggu kabar dari Polres, Eko duduk di sisi jenazah selama kurang lebih 1,5 jam.
"Ada sekitar satu setengah jam-an saya duduk," tambahnya.

Ia kemudian disusul oleh seniornya, Bang Andre.
Setelah itu Bang Andre dan Eko memilih naik karena jam sudah menunjukkan pukul 16.00.
Polres pun segera diberitahu, dan berharap evakuasi lekas bisa dilakukan pada malam hari.
Tapi Eko paham betul kondisi personelnya mulai kelelahan.
Sehingga sangat tidak memungkinkan untuk evakuasi malam hari.
"Pertama personel tenaganya sudah habis, kedua medannya tidak memungkinkan untuk dilakukan evakuasi pada malam hari. Karena sangat tipis punggungannya dan sangat curam," ujar Eko.
"Akhirnya saya putuskan tarik mundur ke pos 2, dan evakuasi pada keesokan harinya," ujar Eko.
Jenazah Thoriq Rizky Maulidan pertama kali ditemukan oleh Eko Prasetyo, Ketua tim WANADRI yang melakukan pencarian terhadap jenazah pendaki Gunung Piramid.
Dalam akun YouTube Amirenesia, Eko menceritakan detik-detik dirinya menemukan jenazah Thoriq yang tersangkut di sebuah pohon di tebing curam Gunung Piramid.
• Kesaksian Eko Wanadri, Penemu Jasad Thoriq Rizki Maulidan yang Duduk Di Samping Mayat 1,5 Jam
Menurut Eko, sebelum benar-benar turun ke lapangan, Wanadri lebih dulu mengolah data dan menganalisisnya di peta.
Di hari ketiga, tim Wanadri lekas menganalisis data terkait titik-titik kemungkinan lokasi Thoriq jatuh.

Dirinya lantas mulai mengerucutkan ke search area.
Search area ditentukan berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti di lapangan dari BASARNAS.
Tim WANADRI, kata Eko, sempat survei ke lokasi pada hari Rabu.
Hal itu dilakukan untuk mencari lokasi yang kemungkinan jadi titik jatuh Thoriq.
Caranya dengan mencari batu atau tambatan.
Setelah survei di hari Rabu, barulah tim WANADRi kembali bergerak pada hari Kamis.
Sejak awal tim WANADRI hanya berencana melakukan 3 hari operasional, yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu.
• Termasuk Thoriq, 9 Kisah Pilu Pendaki Gunung Hilang di Indonesia, Ada yang Terperosok ke Sungai!
Makanya di hari Jumat pagi tim WANADRI mencari di lokasi ploting search area di sebelah utara punggungan Gunung Piramid.
Di hari pertama, tim baru selesai menuruni punggungan utara pada pukul 14.40.
Ketika menyisir selatan punggungan gunung, tim menemukan beberapa hal yang mencurigakan.
Penyebab kematian Thoriq Rizki Maulidan, pendaki Gunung Piramid yang sempat dinyatakan hilang kembali terungkap lewat autopsi.
Hasil autopsi yang diperoleh dari hasil analisis dokter forensik mengungkapkan bahwa Thoriq Rizki Maulidan meninggal dunia akibat benturan keras.
Benturan keras tersebut diduga terjadi karena korban Thoriq Rizki Maulidan terpeleset dari ketinggian.
"Dimungkinkan karena benturan. Saat autopsi kemarin, di tubuh korban terdapat luka memar di bagian tangan, wajah," ujar Kasatreskrim Polres Bondowoso AKP Jamal, dikutip TribunStyle.com dari GridHot, Rabu (10/7/2019).
• Termasuk Thoriq, Ini 9 Kisah Tragis Pendaki Gunung: Tewas Kena Longsor, Hipotermia, Terseret Arus
Luka memar yang ditemukan di tubuh Thoriq disebabkan karena benturan saat korban terjatuh.
"Dari hasil analisis dikter kemarin, luka itu karena benturan. Akhirnya memar di beberapa bagian tubuhnya," tandasnya.
Sementara itu, sebelumnya, hasil autopsi menyatakan jika Thoriq meninggal karena kelelahan.

Thoriq diduga kelelahan, pingsan, hingga kemudian meninggal dunia saat mendaki Gunung Piramid bersama ketiga temannya.
• Video & Cerita Seram Curamnya Jalur Punggung Naga Gunung Piramid Tempat Thoriq Jatuh Viral, Simak!
"Kelelahan, pingsan, terus meninggal dunia," terang Wakapolres Bondowoso, Kompol David Subagyo, dikutip TribunStyle.com dari TribunJatim.com, Minggu (7/7/2019).
Jenzah Thoriq sendiri telah dimakamkan di rumah orangtua dari pihak ibunya di Desa Wonokalang, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.
(TribunStyle.com / Salma Fenty)