Berita Terpopuler
Jokowi & Prabowo Makan Siang Bersama, Prisia Nasution Jadi Saksinya, Unggahannya Banjir Pujian
Artis Cantik Prisia Nasution Jadi Saksi Makan Siang Jokowi & Prabowo, Unggahannya Banjir Pujian
Penulis: Octavia Monalisa
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Artis peran Prisia Nasution unggah kebersamaan Jokowi dan Prabowo makan siang bersama di restoran Sate Khas Senayan, Sabtu (13/7/2019).
Setelah bersaing memperebutkan kedudukan sebagai presiden, inilah kali pertama Jokowi dan Prabowo Subianto bertemu dan makan bersama.
Momen manis Jokowi dan Prabowo duduk bersama dan menyantap menu makan siang ini rupanya sempat diabadikan oleh artis cantik, Prisia Nasution.
Prisia Nasution yang kebetulan sedang berada di restoran tersebut lantas mengabadikannya dan mengunggahnya di akun Instagram miliknya.
• Jokowi & Prabowo Bertemu, Pemilihan Stasiun MRT disebut Jenius Oleh Psikolog, Jokowi Beberkan Alasan
Dalam unggahannya, Prisia Nasution menuliskan keterangan menyentuh yang dialamatkan kepada Jokowi dan Prabowo.
"Terimakasih pak Jokowi dan pak Prabowo sudah membawa kedamaian kepada Indonesia kita semua,"
Mengingat Indonesia sempat genting karena Pilpres yang lalu, Prisia juga menuliskan pesan bagi masyarakat luas.
"Udah ya...semua udah baikan.. nggak ada lagi 01 atau 02 yang ada hanya Indonesia," tulis Prisia Nasution.
Perempuan berusia 35 tahun ini juga menyertakan tagar #persatuanIndonesia pada akhir keterangan foto tersebut.

Tak hanya foto, Prisia Nasution yang akrab disapa Phia ini juga mengunggah video singkat saat Jokowi dan Prabowo duduk bersama menikmati makanan yang tersaji.
Dalam video tersebut terlihat jelas Jokowi dan Prabowo ini duduk berdampingan, seolah Phia ingin menunjukkan bahwa benar adanya jika kedua pemimpin ini telah meninggalkan persaingan untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik.
Sontak unggahan Prisia Nasution ini banjir pujian dari warganet, termasuk rekan-rekan artisnya.
@baimwong, "Hahahhaa video ini bukti Indonesia Damai Selalu,"
@augiefantinus, "Piaaaaa kerennn,"
@aminah_7692, "Mereka aza damai , masa kita masyarakat belum damai move on dong,"
@immanuelbernard,"Bisa pas bener ambil video ada bapak2 itu disana. Sehat dan damai utk semuanya. Indonesia,"
• Bertemu dengan Jokowi, Begini Pernyataan Prabowo Hingga Disambut Sorak Sorai We Love You
Dilansir dari Kompas.com, dalam kesempatan tersebut Jokowi dan Prabowo diketahui menikmati mulai dari makanan ringan hingga berat.
"Kalau untuk jajajannya ada ongol-ongol, mendut, lalu cenil, minumannya teh sama air mineral.
"Kemudian ada juga goreng-gorengan, lalu ada tahu pong," ujar Lisa.
• Prabowo Bersalaman dan Tertawa Bersama Jokowi di Stasiun MRT Sudahlah, Tak Ada Cebong Kampret Lagi
"Untuk makanan beratnya ada empat, ada lontong cap gomeh, nasi langgih, nasi pecel empal, dan nasi kuning campur, plus sate kambing serta sate ayam," sambungnya.
Ia menyebutkan, makanan-makanan tersebut juga dijajakan untuk 200 orang dengan berbagai menu.
Lisa menuturkan, seluruh makanan dan minuman dipesan oleh pihak panitia.
"Pokoknya mereka pesan untuk 200 orang dengan berbagai macam menu," tuturnya. (TribunStyle/Octavia Monalisa)

Prabowo Bersalaman dan Tertawa Bersama Jokowi di Stasiun MRT 'Sudahlah, Tak Ada Cebong Kampret Lagi'
Presiden Joko Widodo bertemu calon presiden, Prabowo Subianto di Stasiun Lebak Bulus MRT, Sabtu (13/7/2019).
Mereka kompak mengenakan baju putih. Kedatangan keduanya disambut riuh teriakan warga.
Prabowo tiba lebih dulu. Tak lama kemudian, Jokowi tiba.
Keduanya lalu bersalaman. Mereka kemudian masuk stasiun MRT dengan melakukan tapping bersama pada gate masuk stasiun.
Rencananya, Jokowi-Prabowo akan naik MRT bersama. Keduanya kemudian akan turun di Stasiun MRT Senayan untuk makan siang bersama di suatu pusat perbelanjaan di sekitar Senayan.

Langsung Hormat dan Saling Berjabat Tangan
Presiden Joko Widodo tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019).
Pengamatan Kompas.com, Jokowi tiba sekitar pukul 10/06 WIB.
Mengenakan kemeja putih lengan panjang tidak digulung, ia langsung melangkah masuk ke dalam Stasiun MRT.
Dari sisi berlawanan, Prabowo juga menghampiri Jokowi.
Saat keduanya sudah dekat, Jokowi dan Prabowo langsung menyampaikan salam hormat, kemudian diikuti dengan berjabat tangan.
Keduanya juga sempat mencium pipi satu sama lain.
Keduanya kemudian berjalan naik ke atas peron MRT untuk menaiki gerbong MRT. (kompas.com)
Tawa Prabowo dan Jokowi di Atas Kereta MRT yang Melaju Kencang
Presiden Joko Widodo bertemu calon presiden, Prabowo Subianto di Stasiun Lebak Bulus MRT, Sabtu (13/7/2019).
Mereka kompak mengenakan baju putih.
Kedatangan keduanya disambut riuh teriakan warga.Prabowo tiba lebih dulu. Tak lama kemudian, Jokowi tiba.
Keduanya lalu bersalaman.

Mereka kemudian masuk stasiun MRT dengan melakukan tapping bersama pada gate masuk stasiun.
Jokowi-Prabowo naik MRT bersama.
Di atas kereta, Prabowo dan Jokowi tampak berbincang serius.
Sesekali keduanya terlihat tersenyum dan tertawa.
Keduanya kemudian akan turun di Stasiun MRT Senayan untuk makan siang bersama di suatu pusat perbelanjaan di sekitar Senayan.
Sekitar pukul 09.50 WIB, Prabowo Subianto tiba di stasiun MRT Lebak Bulus.
Disusul beberapa menit kemudian oleh Jokowi.
Prabowo didampingi sejumlah elite Gerindra seperti Wakil Ketua Umum Gerindra Edhie Prabowo dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Pertemuan digelar di stasiun dan dilanjutkan makan siang di sebuah restoran di Senayan.
Pengamanan di stasiun MRT diperketat.
Meski demikian warga masih tetap bisa menggunakan MRT.
Sejumlah menteri Jokowi juga tampak hadir.
Seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Rekonsiliasi
Dalam beberapa pekan terakhir rekonsiliasi kedua kubu diwacanakan.
Rekonsiliasi antara presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dinilai terhambat akibat elite politik yang berada di dua kubu masih menahan hal tersebut terjadi.
Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial dari Center for Strategic and International Studies, Arya Fernandes menilai, rekonsiliasi perlu serius didorong oleh kedua kubu.
"Salah satunya pertimbangan koalisi. Mungkin kalau terjadi rekonsiliasi dikhawatirkan akan terjadi akomodasi di pemerintahan, sehingga pemerintahan terlalu gemuk dan mungkin tidak ada kecocokan dari sisi karakter politik," kata Arya saat dihubungi, Rabu (10/7/2019) lalu.
Arya mengatakan, faktor yang menentukan terjadinya rekonsiliasi adalah komitmen bersama, baik Jokowi dan Prabowo maupun para elite partai politik yang ada di sekitarnya.
Ia juga mengatakan, para elite Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga seharusnya tidak memanfaatkan rekonsiliasi dengan meminta permintaan tertentu kepada Jokowi sebagai syarat rekonsiliasi.
"Dari sisi 02 tentu jangan juga mereka terlalu ya permintaannya terlalu tinggi. Misalnya, pemulangan Habib Rizieq, kan itu sebenarnya sesuatu yang berbeda, sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan rekonsiliasi," ujar Arya.
Di sisi lain, Arya berpendapat, ada juga partai politik yang ingin mendorong rencana rekonsiliasi sebagai wadah untuk masuk ke koalisi pemerintahan.
Arya mengatakan, para elite harus memahami tujuan dari rekonsiliasi, yaitu komitmen bersama menyesuaikan perbedaan politik yang ada.
Dengan demikian, rekonsiliasi jangan dimaknai sebagai momentum bagi-bagi jatah menteri dan permintaan tertentu.
"Rekonsiliasi itu suatu hal kesungguhan komitmen bersama untuk menyesuaikan perbedaan politik yang mengarah pada perpecahan. Menurut saya itu, kalau akomodasi itu di luar," kata dia. (Tribunnews.com)