Breaking News:

Gerhana Matahari

Gerhana Matahari Total 2 Juli 2019 Tidak Terlihat di Indonesia, Kenapa? Ini 5 Fakta-faktanya

Gerhana Matahari Total terjadi pada Selasa (02/07/2019) namun tidak dapat dilihat dari Indonesia, berikut penjelasan dan fakta-fakta lainnya.

Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Amirul Muttaqin
Nasa Banjarmasin Post-Tribunnews
Gerhana Matahari Total oleh NASA,Banjarmasin Post-Tribunnews Selasa (08/03/2016) 

Gerhana Matahari Total terjadi pada Selasa (02/07/2019) namun tidak dapat dilihat dari Indonesia, berikut penjelasan dan fakta-fakta lainnya.

TRIBUNSTYLE.COM- Fenomena gerhana hanya bisa dilihat di momen-momen tertentu karena langka terjadi, tak terkecuali Gerhana Matahari Total.

Sehingga menimbulkan antusias orang-orang untuk menikmatinya.

Pada tahun 2019 ini, tepatnya Selasa, 2 Juli diprediksi akan terjadi gerhana matahari di beberapa daerah tertentu.

Apakah di Indonesia berkesempatan menikmati pemandangan Gerhana Matahari Total?

Gerhana matahari total
Gerhana matahari total (www.businessinsider.sg/steemit.com/www.skyandtelescope.com)

Fenomena Langka, Inilah 5 Peristiwa Gerhana Matahari Total yang Pernah Terjadi di Indonesia

TribunStyle himpun dari berbagai sumber, berikut 5 fakta gerhana matahari total, mulai dari alasan tidak dapat dilihat dari Indonesia, posisi matahari, live streaming dan pandangan dari budaya Bali.

1. Posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari

Gerhana Matahari Total terjadi pada saat posisi bulan berada di antara bumi dan matahari.

Posisi tersebut menjadikan cahaya matahari tertutup oleh bulan.

Pada hari ini, Selasa (02/07/2019), posisi matahari sepenuhnya tertutup oleh bulan, sehingga terjadi Gerhana Matahari Total.

2. Gerhana Matahari Total tidak terlihat di Indonesia

Peristiwa fenomenal Gerhana Matahari Total yang terlihat di kawasan Pantai Manggar Segara Sari, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (9/3/2016)
Peristiwa fenomenal Gerhana Matahari Total yang terlihat di kawasan Pantai Manggar Segara Sari, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (9/3/2016) (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

Fenomena langka tersebut sayangnya tidak bisa dilihat di Indonesia.

Puncak Gerhana Matahari Total terjadi saat langit Indonesia sudah gelap karena terjadi di malam hari waktu Indonesia.

Berikut pernyataan dari Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Bambang Setiyo Prayitno melalui siaran persnya, Senin (1/7/2019) malam.

"Gerhana Matahari akan dapat terlihat di sebagian besar Samudera Pasifik bagian Selatan dan Amerika Selatan bagian Barat.

Pengamat di wilayah Indonesia, tidak akan dapat mendapati peristiwa gerhana matahari total 2 Juli 2019," jelas Bambang Setiyo dikutip dari Tribun-Bali.

Peristiwa ini dapat dilihat oleh orang-orang di daerah Amerika, mulai dari La Serena di Chile sampai bagian selatan Buenos Aires di Argentina.

Gerhana Matahari Total 2 Juli 2019 Tidak Dapat Diamati dari Indonesia, Ini Alasannya

3. Melihat Gerhana Matahari dengan kacamata

Akibat matahari bagi mata
Akibat matahari bagi mata (Kompas TV-Tribun Jogja)

Menikmati fenomena Gerhana Matahari secara langsung dianjurkan menggunakan kacamata.

Sinar matahari yang terlihat akan menyilaukan mata.

Selain itu sinar tersebut dapat berdampak buruk hingga menimbulkan gangguan mata.

4. Tersedia Link Streaming

Bagi kita yang tinggal di Indonesia dan tidak dapat menikmati fenomena langka tersebut, jangan khawatir.

Fenomena terjadinya Gerhana Matahari Total dapat disaksikan melalui live streaming.

Dikutip dari TribunBali, Gerhana sebagian dimulai pada pukul 16.55 UTC atau Selasa hari ini pukul 23.55 WIB.

Gerhana matahari total dimulai pada 3 juli 2019 pukul 01.01 WIB dan puncaknya terjadi pada 3 Juli 2019 pukul 02.22 WIB.

Gerhanan matahari total akan berakhir pada 3 Juli 2019 pukul 03.44 WIB, sedangkan gerhana matahari sebagian berakhir pada 3 Juli 2019 pukul 04.50 WIB.

5. Gerhana Matahari bertepatan dengan Tilem Sadha

Dikutip dari Tribun-Bali, terjadinya gerhana matahari Senin (02/07/2019) bertepatan dengan Tilem Sadha menurut kalender Bali.

Tilem Sadha disebut juga pemujaan kepada gelap.

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Putu Eka Guna Yasa, pemujaan kepada gelap atau Tilem ditujukan kepada Siwa.

Menurutnya, dalam Jnyana Sidantha disebutkan di dalam matahari ada suci, di dalam suci ada Siwa, di dalam Siwa ada gelap yang paling gelap.

Masyarakat Bali menyebutkan Tilem mendapatkan pemuliaan, seperti yang dilakukan di daerah Bangli ada Pura Penileman.

Gerhana Matahari Total, Penganut Teori Konspirasi Sebut Agustus Ini Adalah Bulan Terakhir di Bumi

Nanti Malam Gerhana Matahari Total, Ini 5 Ritual Unik dari Berbagai Negara untuk Menyambutnya

"Di Pura Penileman dilakukan pemujaan kepada Siwa, karena ada warga masyarakat yang nunas (meminta) pengidep pati atau sarining taksu jelas sudah Siwa. Bukti arkeologis ada arca Dewa Gana yang merupakan putra Siwa,” ujar Eka Guna dikutip dari Tribun-Bali. (TribunStyle/ Yuliana Kusuma)

Menyaksikan gerhana matahari
Menyaksikan gerhana matahari (The Independent)

Link Live Streaming Menonton Gerhana Matahari Total di Amerika dari Indonesia, Klik di Sini!

Fenomena gerhana matahari total akan terjadi pada Selasa (2/7/2019). Apakah bisa disaksikan di Indonesia?

Sayangnya, menurut laman Cnet.com, gerhana matahari total ini hanya bisa disaksikan di kawasan Pasifik, Chili, dan Argentina.

Namun, kita yang berada di Indonesia masih dapat menyaksikan gerhana matahari total melalui live streaming.

Tak hanya itu, lembaga tersebut juga menyediakan aplikasi Android dan iOS agar Anda dapat melihat gerhana matahari total di smartphone atau HP.

Tautan atau link live streaming dan link download aplikasi smartphone Android dan iOS akan disematkan di akhir tulisan ini.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin turut menjelaskan mengenai fenomena gerhana matahari total yang akan terjadi pada 2-3 Juli 2019.

Dilansir TribunJabar.id dari Antara, Thomas mengatakan, gerhana matahari total itu hanya teramati di Pasifik dan Amerika lantaran melewati garis gerhana yang dimulai pada pagi 3 Juli di Pasifik Barat.

Kemudian, jalur gerhana matahari total itu akan berakhir pada 2 Juli maghrib di Amerika Selatan.

Jadi, hanya di Chili dan Argentina saja lah gerhana matahari itu bisa diamati di daratan.

Gerhana Matahari total sebagai bagian dari gerhana Matahari hibrid, Minggu (3/11/2013), diabadikan dari wilayah Atlantik.
Gerhana Matahari total sebagai bagian dari gerhana Matahari hibrid, Minggu (3/11/2013), diabadikan dari wilayah Atlantik. (Ben Cooper via Tribunnews.com)

Gerhana Matahari di Indonesia

Lebih lanjut Thomas menjelaskan, gerhana matahari berikutnya akan terjadi pada 26 Desember 2019.

Indonesia ternyata juga dapat menyaksikannya.

Pasalnya, gerhana matahari ini dapat teramati di sebagian Afrika, Asia, hingga Australia.

Pada pagi harinya, jalur gerhana matahari cincin akan dimulai di Arab Saudi.

Setelahnya, akan teramati di India, Indonesia, Singapura, hingga Serawak, Malaysia.

Di Indonesia, gerhana matahari cincin itu akan melewati Sinabang, Sibolga, Padang Sidempuan, Duri, Siak, Pedang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Kalimantan Timur bagian utara, dan Kalimantan Utara bagian selatan.

Bahaya Jika Dilihat Secara Langsung

Fenomena gerhana matahari adalah suatu keadaan di mana posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari.

Hasilnya, cahaya dari matahari ke bumi, baik seluruhnya ataupun sebagian akan tertutup.

Saat fenomena gerhana matahari ini, bumi dapat benar-benar mengalami gelap gulita.

Ketika piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan, saat itulah terjadi puncak gerhana atau disebut gerhana matahari total.

Sedangkan, gerhana matahari cincin terjadi jika piringan bulan saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari.

Penampakan gerhana matahari yang berbentuk sabit di langit Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (9/3). Sejumlah mahasiswa pun tengah mengamati Observasi GMT setelah melakukan shalat gerhana di Masjid Raya Unpad.
Penampakan gerhana matahari yang berbentuk sabit di langit Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (9/3). Sejumlah mahasiswa pun tengah mengamati Observasi GMT setelah melakukan shalat gerhana di Masjid Raya Unpad. (RAGIL WISNU SAPUTRA)

Pada dasarnya bulan memang lebih kecil dari matahari.

Cahaya matahari dapat tertutup bayangan bulan lantaran satelit alami bumi itu berjarak rata-rata 384.000 kilometer dari bumi.

Jarak itu lebih dibandingkan dengan jarak matahari ke bumi yang rata-rata mencapat 149.698.000 kilometer.

Tentu saja, jika gerhana matahari dilihat secara langsung ke fotosfer mataharinya atau bagian cincin terang dari matahari, dapat membahayakan mata.

Karena itu, dibutuhkan pelindung mata khusus untuk melihat gerhana matahari.

Atau, bisa juga dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung.

Link live streaming gerhana matahari total.

Link download aplikasi Android untuk melihat gerhana matahari total.

Link download aplikasi iOS untuk melihat gerhana matahari total.

Sumber: https://jabar.tribunnews.com/2019/07/02/2-juli-2019-ada-gerhana-matahari-total-bisa-terlihat-di-indonesia-ini-link-live-streaming-nya?page=all.


Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Gerhana Matahari Totalgerhana matahari total 2019gerhana matahari total 2 Juli 2019
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved