Penyesalan Bupati Wondama Terlambat Jemput Mantri Patra, Pihak Keluarga Beri Tanggapan
Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi, menyampaikan penyesalannya lantaran terlambat menjemput Mantri Patra hingga akhirnya meninggal dunia.
Penulis: ninda iswara
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
"Kalau ada helikopter di Wondama saya pasti akan minta tolong. Tempat ini susah sehingga semua jadi lambat."
"Karena itu saya selaku pemimpin Wondama saya mohon maaf. Secara pribadi saya rasa bersalah. Semua kelalaian, semua kelambatan, semua kesalahan biarlah ada disaya," kata Imburi.
• Bupati Wondama Minta Maaf Telat Kirim Helikopter untuk Jemput Mantri Patra: Semua Kesalahan Saya!
Hermin Sesa Rinding yang mewakili keluarga besar mendiang Mantri Patra pun memberikan tanggapan.
Pihaknya mengaku sudah mengikhlaskan kepergiaan pria berusia 31 tahun tersebut.
Keluarga juga tak menyalahkan siapapun atas kepergian Mantri Patra, termasuk Pemda Wondama.
Mereka menyadari keterbatasan alat transportasi dan akses yang membuat semuanya terlambat ditangani.
• Mantri Patra Dianugerahi Gelar Pahlawan Kemanusiaan, Pelayat Berjubel Mengantar dengan Tangisan
"Kami sekeluarga merasa Pemda tidak lepas tanggung jawab. Kalau pesawat (helikopter) itu milik Pemda Wondama pasti sudah dikirim ke sana."

"Tapi pesawat itu milik orang dan mereka pakai bisnis jadi tidak gampang. Kalau pesawat itu ada di Wodama pasti Bapak Bupati sudah perintahkan untuk kesana," ujar Hermin.
Akses menuju Kampung Oya yang cukup sulit membuat Pemkab Wondama terlambat menjemput jenazah Mantri Patra.
Untuk mencapai Kampung Oya, mereka harus menghabiskan hingga 4-5 hari untuk mencapai lokasi dengan berjalan kaki.
• Jatuh Sakit & Berjuang Sendiri di Pedalaman Papua, Ini Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum Meninggal
Salah satu alat transportasi tercepat yang bisa digunakan yakni helikopter.
Selain itu, tak ada helikopter yang tersedia untuk menjemput Mantri Patra juga membuat mereka terlambat menjemput.
Helikopter yang biasa digunakan oleh Pemkab Wondama tak bisa digunakan lantaran sudah terikat kontrak dengan pihak lain.
"Sayangnya saat itu helikopter yang biasa digunakan Pemkab Wondama tidak bisa digunakan karena sudah terikat kontrak dengan pihak lain," ucap Bernadus.
• Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum Dibiarkan Wafat di Pedalaman Jiwa Tak Berdosa Ditinggal Sakit
Menurut penuturan Bernadus, Pemkab Wondama akhirnya baru mendapat helikopter milik PT Intan Angkasa Nabire pada 19 Juni 2019.