Dijemput Helikopter Setelah 4 Hari Wafat, Jenazah Mantri Patra Dimakamkan di Wondama, Ini Alasannya
Akses yang tak mudah menuju Kampung Oya, tempat Mantri Patra bertugas, menjadi alasan Pemkab Wondama tak langsung menjemputnya.
Penulis: ninda iswara
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Akhirnya dijemput setelah 4 hari wafat, jenazah Mantri Patra dimakamkan di Wondama. Bupati Wondama ungkap alasannya.
TRIBUNSTYLE.COM - Jenazah Mantri Patra akhirnya dijemput setelah empat hari wafat.
Mantri Patra meninggal dunia pada 18 Juni 2019 dan baru dijemput pada 22 Juni 2019.
Akses yang tak mudah menuju Kampung Oya, tempat Mantri Patra bertugas, menjadi alasan Pemkab Wondama tak langsung menjemputnya.
Mereka juga harus menunggu ketersediaan helikopter lantaran menjadi salah satu alat transportasi tercepat untuk menjangkau lokasi.
• Mantri Patra Dibiarkan Wafat Hingga 4 Hari di Pedalaman, Tak Kunjung Dijemput, Rekan Pulang Duluan
Sudah dijemput setelah empat hari wafat, jenazah Mantri Patra justru dimakamkan di Wondama.
Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi, mengungkap alasan mengapa pihak mereka menyarankan jenazah Mantri Patra dimakamkan di Wondama.
Hal ini lantaran kondisi jenazah sudah tidak memungkinkan untuk dikirim ke kampung halamannya.
Hingga akhirnya Pemkab Wondama berkomunikasi dengan pihak keluarga Mantri Patra agar pemakaman dilakukan di sana.
• Pesan Terakhir dari Mantri Patra Sebelum Wafat di Pedalaman: Papua Jiwa Tak Berdosa Ditinggal Sakit
Pemkab Wondama juga menanggung biaya perjalanan keluarga Mantri Patra ke Wondama.

Pemakaman jenazah Mantri Patra dilakukan Senin (24/06/2019) kemarin di pemakaman umum di Wasior Kampung.
Tiga kerabat dekat Mantri Patra datang langsung menyaksikan prosesi pemakaman.
Mereka didatangkan langsung oleh Pemkab Wondama dari kampung halamannya di Palopo, Sulawesi Selatan.
• Bupati Wondama Minta Maaf Telat Kirim Helikopter untuk Jemput Mantri Patra: Semua Kesalahan Saya!
Upacara pemakaman diawali dengan pelepasan resmi pemerintah daerah sekaligus pemberian penghargaan.
Melansir dari Kompas.com, almarhum Mantri Patra juga mendapat kenaikan Anumerta sesuai SK Bupati Teluk Wondama no.681/201//BUP-TW//VI/2019 tanggal 24 Juni 2019.
Sebelumnya, Mantri Patra dikabarkan menjalani penugasan di Kampung Oya selama tiga bulan terhitung sejak bulan Februari - Mei 2019.
Namun sudah lewat masa tugas, tak ada helikopter yang menjemput Mantri Patra.
• Mantri Patra Dianugerahi Gelar Pahlawan Kemanusiaan, Pelayat Berjubel Mengantar dengan Tangisan
Bernadus pun mencoba meluruskan kabar yang beredar tersebut.
Menurut keterangan Bernadus, Mantri Patra ditugaskan sejak 8 April 2019 bersama seorang rekannya yang bernama Jhon Inggesi.

Penugasan Mantri Patra dijadwalkan berakhir dan dijemput tanggal 8 Juli 2019, bukan 8 Juni 2019 seperti yang ramai diperbincangkan.
Akses menuju Kampung Oya yang cukup sulit membuat Pemkab Wondama terlambat menjemput jenazah Mantri Patra.
• Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum Meninggal Dunia Beri Kami Kesehatan dan Umur Panjang
Untuk mencapai Kampung Oya, mereka harus menghabiskan hingga 4-5 hari untuk mencapai lokasi dengan berjalan kaki.
Salah satu alat transportasi tercepat yang bisa digunakan yakni helikopter.
Selain itu, tak ada helikopter yang tersedia untuk menjemput Mantri Patra juga membuat mereka terlambat menjemput.
Helikopter yang biasa digunakan oleh Pemkab Wondama tak bisa digunakan lantaran sudah terikat kontrak dengan pihak lain.
• Jatuh Sakit & Berjuang Sendiri di Pedalaman Papua, Ini Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum Meninggal
"Sayangnya saat itu helikopter yang biasa digunakan Pemkab Wondama tidak bisa digunakan karena sudah terikat kontrak dengan pihak lain," ucap Bernadus.
Menurut penuturan Bernadus, Pemkab Wondama akhirnya baru mendapat helikopter milik PT Intan Angkasa Nabire pada 19 Juni 2019.
Bernadus mengatakan bahwa informasi meninggalnya Mantri Patra diterima bidan di Puskesmas Naikere, Suster Sofia Wamafma, pada 21 Juni 2019.
Keesokan harinya, mereka baru menjemput jenazah Mantri Patra di Kampung Oya.
• Pesan Terakhir Mantri Patra Sebelum Dibiarkan Wafat di Pedalaman Jiwa Tak Berdosa Ditinggal Sakit
"Informasi meninggalnya mantri Patra diterima Suster Sofia Wamafma, bidan di Puskesmas Naikere tanggal 21 Juni 2019 pukul 12.00 WIT. Keesokan harinya helikopter mendarat dari Nabire di Wasior dan kemudian menjemput jenazah mantri Patra di Kampung Oya," papar Bernadus.

Mantri Patra meninggal dunia lantaran terserang penyakit malaria.
Pria bernama lengkap Patra Kevin Marinnha Jauhari ini meninggal dunia sendirian tanpa ditemani keluarga dan kawan.
Mantri Patra juga kehabisan stok makanan dan obat-obatan saat sakit. (TribunStyle.com/Ninda)
Subscribe kanal YouTube dan Like fanpage Facebook TribunStyle.com berikut ini: