Kasus Mutilasi
TERUNGKAP Alasan Prada DP Cuma Mutilasi Tangan Vera Oktaria & Sembunyikan di Balik Spring Bed
Pengakuan Prada DP alias Deri Pramana hanya memutilasi bagian tangan Vera Oktaria dan menyembunyikannya di balik spring bed.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNSTYLE.COM - Terungkap alasan Prada DP hanya memutilasi bagian tangan sang kekasih, Vera Oktaria yang dibunuhnya di sebuah penginapan di kawasan Sungai Lilin, Muba, 8 Mei 2019 silam.
Pengakuan Prada DP alias Deri Pramana hanya memutilasi bagian tangan Vera Oktaria dan menyembunyikannya di balik spring bed.
Berdasarkan penuturan Prada DP, ia memiliki niat untuk memutilasi sang kekasih ketika melihat gergaji di sebuah gudang di penginapan.
Namun, ketika sudah memotong bagian tangan korban Vera Oktaria, Prada DP mengurungkan niatnya memutilasi korban karena merasa takut.
Polisi menyebut, pelaku juga teringat akan sosok korban yang merupakan kekasih, sekaligus orang yang dicintainya.
• 3 Pengakuan Janggal Prada DP Ini Dibantah Keluarga & Beda dari Hasil Visum, Sebut Vera Oktaria Hamil
Rasa sayang pelaku pada korbanlah yang membuatnya mengurungkan niat untuk tidak melanjutkan aksi mutilasi.
"Dia teringat lagi dengan korban dan masih sayang, akhirnya dibatalkan. Lalu pelaku keluar kamar dan pergi. Itu pemeriksaan sementara," tutur Komandan Polisi Militer Kodam (Dapomdam) II Sriwijaya, Kolonel CPM Donald Siagian, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Sabtu (15/6/2019).

Prada DP lantas memasukkan potongan tangan Vera Oktaria yang sudah terlanjur dipotong ke dalam spring bed penginapan.
Pelaku juga sempat membuat pemantik dari korek api dan racun nyamuk bakar dengan tujuan membakar jenazah.
Seperti diketahui, pelarian Prada DP akhirnya berakhir setelah Den Intel Kodam II Sriwijaya dan Denpom II/4 berhasil menangkapnya di Padepokan Mognghiang, Serang, Banten, Kamis (13/6/2019).
Pelaku pembunuh Vera Oktaria tersebut akhirnya ditangkap setelah satu bulan lebih buron karena menghabisi nyawa sang kekasih di sebuah penginapan di kawasan Sungai Lilin, Muba, 8 Mei 2019 silam.

Setelah penangkapannya, Prada DP menyampaikan beberapa pengakuan yang dianggap janggal oleh keluarga korban Vera Oktaria.
Sebelumnya, Kapendam II Sriwijaya Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan memimpin konferensi pers penangkapan Prada DP.
Prada DP pembunuh dan pemutilasi Vera Oktaria alias Fera kasir Indomaret Palembang.
Berdasarkan pengakuan dari Prada DP, Kolonel Dhohan mengungkapkan motif Prada DP membunuh kekasihnya.
Menurut pengakuan Prada DP, korban meminta dinikahi.
• Tak Hanya Kelabui Pemimpin Padepokan, Prada DP Sempat Menipu Warga dan Mengaku sebagai Kuli Bangunan
"Vera Oktaria minta dinikahi Deri Pramana sampai gelap mata bunuh kekasihnya bahkan dimutilasi. Sempat juga diduga berhuhubungan badan sebelum dibunuh," ujar Kapendam di sela waktunya usai rilis kasus pembunuhan tersebut.
Tanggal 8 Mei dini hari, Deri Permana membekap Vera karena minta dinikahi.
"Setelah dibekap meninggal, setelah tahu meninggal dia (Deri) cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad korban," katanya.
Prada DP lalu menemukan gergaji dan berupaya untuk mutilasi.
Diketahui dari penyidikan sebelumnya, Prada DP menaruh jenazah di dalam spring bed penginapan.
Prada DP juga sempat membuat pemantik dari korek api dan racun nyamuk bakar dengan tujuan membakar jenazah.

Prada DP kemudian ditangkap di Serang, Banten di sebuah Padepokan.
"Namun saat ditangkap, haji Syar'i menyampaikan tidak tahu kalau yang bersangkutan ialah oknum yang dicari petugas Kodam II/Swj," terang Kapendam.
• Divonis 8 Tahun Penjara, Saipul Jamil Dapat Remisi Hukuman Satu Bulan Karena Berkelakuan Baik
Selama tanggal 10 Mei, Prada DP berada di padepokan sampai ditangkap kemarin dan dibawa dari Banten kemudian diseberangkan ke Palembang.
"Tepat pukul 04:47 tiba di pomdam II/Swj, yang berangkutan menyesali perbuatannya, dalam hal ini dia sampaikan ingin menyerahkan diri tapi takut hingga akhirnya tertangkap," kata Kapendam.
Pengakuan Prada DP ini berbeda dengan hasil penyidikan petugas sebelumnya. Dalam laporan hasil laboratorium forensik, ditegaskan bahwa tidak terjadi persetubuhan antara korban dan tersangka.
(TribunStyle.com / Salma Fenty)