Ramai Tagar #InstagramDown di Twitter, Apakah Pemerintah Sudah Mulai Lakukan Pembatasan Medsos?
Ramai tagar #InstagramDown di Twitter, apakah pemerintah sudah mulai lakukan pembatasan di medsos?
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Ramai tagar #InstagramDown di Twitter, apakah pemerintah sudah mulai lakukan pembatasan di medsos?
Tanda pagar (tagar) #InstagramDown tiba-tiba menjadi trending topic di Twitter pada hari Jumat (14/6/2019) pagi.
Setidaknya sudah ada 174 ribu cuitan yang menggunakan tagar tersebut hingga berita ini ditulis.
Walhasil, timbullah satu pertanyaan : 'apakah pemerintah sudah mulai lakukan pembatasan media sosial?'.
Mengingat Mahkamah Konstitusi (MK) akan menggelar sidang perdana sengketa Piplres 2019 pada hari Jumat (14/6/2019).
Seperti diketahui pihak paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, mengajukan gugatan ke MK terkait hasil Pilpres 2019 yang memenangkan paslon nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan bahwa pemerintah tidak akan membatasi media sosial selama sidang MK berlangsung.
Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi, yakni situasi yang kondusif.
Wiranto menjelaskan, pemerintah membatasi akses medsos saat kerusuhan 22 Mei karena masifnya peredaran hoaks yang dapat menyebabkan perpecahan di masyarakat.
Mengutip dari Kompas.com, "Saya sudah berjanji kalau keadaannya cukup aman, tidak ada kegiatan medsos yang ekstrem ya tidak akan diapa-apain (dibatasi media sosial). Ngapain cari kerjaan seperti itu dan kemudian merugikan kepentingan masyarakat. Enggak mungkin," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Menurutnya, pemerintah langsung mencabut pembatasan media sosial begitu situasi di dunia maya kembali kondusif usai kerusuhan 22 Mei.
Dia juga menjelaskan, pemerintah sudah meminta maaf pada masyarakat atas ketidaknyamanan tersebut.
Karena itu, ia meminta partisipasi dari masyarakat untuk menjaga kondusivitas di media sosial selama sidang MK berlangsung agar tak menimbulkan konflik horisontal di lapangan.
"Kala tidak ingin dilemotkan (dibatasi), kalau tidak ingin diganggu lagi medsos itu ya kami mengharapkan masyarakat berpartisipasi. Jangan membiarkan hoaks yang negatif, merusak, bohong, mengadu domba, itu dibiarkan berkeliaran di negara Indonesia, kan begitu," tutur Wiranto.
"Walaupun memang Kementerian Kominfo telah melakukan langkah untuk men-take down dari situs yang nyata menyebarkan berita itu. Tapi kan ada banyak, ratusan ribu. Kami sudah men-take down. Kemarin aja sudah ada 700an itu masih kecil," lanjut dia.
Senada dengan Wiranto, Plt. Kepala Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu juga mengatakan bahwa pembatasan akan dilakukan jika situasi mulai memanas dan dirasa tak kondusif.
Ferdinantus menjelaskan, pihaknya akan mengamati terlebih dahulu seperti apa eskalasi berita hoaks yang beredar.
Pengamatan itu akan terus dilakukan dari dimulainya sidang MK hingga pengumuman keputusan sidang.
Pembatasan akses ke media sosial akan mulai dilakuka jika penyebaran pesan bernada hasutan meningkat.
Selain itu, Kominfo juga akan bertindak jika ada kejadian yang bisa membahayakan NKRI.
Mengutip dari KompasTekno, "Situasional dan Kondisional. Jika eskalasi berita hoaks dan hasutan meningkat sangat luar biasa disertai dengan kejadian di sekitar MK yang membahayakan keutuhan NKRI," ungkap Ferdinandus saat dihubungi, Kamis (13/6/2019).
Ferdinantus mengatakan bahwa pembatasan yang pihaknya lakukan akan sama seperti saat aksi 21 - 22 Mei 2019 kemarin.
Mereka akan membatasi pengiriman serta penerimaan gambar dan video.
Namun, fitur chat di medsos masih bisa digunakan.
Jadi, Kominfo tidak akan memblokir sepenuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau pada para pengguna medsos untuk tidak menggunakan VPN.
• Tagar #InstagramDown Jadi Trending Topic di Twitter, Berikut Tanggapan Pihak Instagram!
• SESAAT LAGI Live Streaming Sidang MK Sengketa Pilpres 2019, Daftar Lengkap Pengacara BPN, TKN, KPU
• Sidang MK Sengketa Pilpres 2019 Digelar Hari Ini, WhatsApp & Instagram Akan Down Lagi? Ini Solusinya
Tagar #InstagramDown Bukan Karena Pembatasan Media Sosial oleh Pemerintah
Rupanya tagar #InstagramDown itu bukan karena pembatasan medsos yang dilakukan oleh pemerintah, melainkan karena memang ada beberapa masalah di platform Instagram sendiri.
Hal tersebut diperjelas dengan cuitan akun resmi Instagram di Twitter.
Lewat akun Twitter resminya, Instagram mengaku sudah tahu tentang beberapa akun yang kesulitan mengakses media sosialnya tersebut.
Pihaknya langsung bergerak cepat untuk menangani masalah tersebut.
"We're aware that some people are having trouble accessing their Instagram accounts.
We're working quickly to fix the issue. #instagramdown" cuitnya sekitar 3 jam yang lalu.
Dua jam berselang, pihak Instagram kembali mengunggah cuitannya.
Mereka mengklaim telah mengatasi permasalahan tersebut.
Warganet seharusnya sudah bisa mengakses Instagramnya dengan lancar.
"We are now fully recovered and apologize for the disruption! #instagramdown" tulisnya. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
Yuk Like dan Subscribe Channel YouTube Tribunstyle di bawah ini: