Sempat Tak Sadarkan Diri, Ayah Dewi Perssik Meninggal Dunia, Begini Curahan Hati Rossa Meldianti

TRIBUNSTYLE.COM - Setelah berjuang melawan penyakit komplikasinya, ayah Dewi Perssik Menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (9/6/2019).

Kabar duka datang dari pendangdut Dewi Perssik, sang ayahnda tercinta Mochammad Aidil telah menghembuskan nafas terakhir.

Setelah hampir sebulan di rawat di Rumah Sakit Siloam, Jakarta Selatan ayah Dewi Perssik berpulang untuk selama-lamanya.

Diketahui sejak Februari 2019, kesehatan Ayah Dewi Perssik ini sudah menurun dan semakin memburuk.

• Dengan Berlinang Air Mata, Dewi Perssik Peluk & Cium Sang Ayah yang Beberapa Hari Tak Sadarkan Diri

Bahkan baru-baru ini Dewi Perssik melalui akun Instagramnya mengabarkan bahwa sang ayah sudah tak sadarkan diri beberapa hari.

“Sayang beberapa hari ini bobo terus. Jangan bobo terus pie, buka matanya pie.

Ini ning dewi selalu bersama papine. mas fatur datang. mas bin datang. bangun pie. Alfatiha untuk papi,” ucapnya dalam keterangan foto.

Rasa kehilangan atas kepergian ayahnda Dewi Perssik juga dirasakan oleh Rossa Meldianti, sang keponakan.

• Kabar Terbaru Saipul Jamil, Minta Dikunjungi Dewi Perssik di Lapas: Mami Sini Dong, Kenalin Suaminya

Melalui akun Instagramnya, Meldi menuliskan kesedihannya atas kepergian laki-laki yang dipanggilnya dengan sebutan papi.

Dalam video yaang diunggah Meldi, terlihat ayah Dewi Perssik sudah dipasang beberapa alat bantu.

Namun meski dalam keadaan sakit, ayah pelantun lagu Mimpi Manis ini masih memiliki semangat hidup yang besar.

Dengan semangat ia mencoba menggerak-gerakan kedua tanganya.

Namun takdir berkata lain, kini ayahnda dari Dewi Perssik telah berpulang untuk selamanya.

Selain mengunggah video tersebut, Meldi juga menuliskan kenangan indahnya bersama dengan ayah dari tantenya tersebut.

" Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un
Meldi lagi mimpi kan pi ? Papi bilang mau liat meldi sukses pi papi bilang meldi harus kuat pi."

• Kakak Dewi Perssik Ungkap Semua Pernyataan Rosa Meldianti Adalah Kebohongan & Hanya Karangan Belaka