Breaking News:

Cerita Viral

Seorang Dokter Terjerat Candu Narkoba Karena Kelelahan Hadapi Shift Kerja yang Mencapai 48 Jam

Simak berita tentang seorang dokter yang terjerat narkoba karena kelelahan menghadapi shift kerja yang mencapai 48 jam.

theconversation.com
Seorang Dokter Terjerat Candu Narkoba Karena Kelelahan Hadapi Shift Kerja Yang Mencapai 48 Jam 

Simak berita tentang seorang dokter yang terjerat narkoba karena kelelahan menghadapi shift kerja yang mencapai 48 jam.

TRIBUNSTYLE.COM - Memang pekerjaan yang menyangkut jasa dan memiliki tanggung jawab besar dalam pekerjaannya sangat mempengaruhi kesehatan seseorang 

Dan Jika kamu memiliki persepsi bahwa pecandu narkoba adalah orang-orang yang hidup di jalanan atau putus sekolah, mungkin kamu bisa mengubah persepsi itu.

Bahkan seorang yang berpendidikan tinggi dan profesional juga dapat menyerah dan berharappada efek narkoba.

Viral Video Isak Tangis SBY di Pemakaman Ani Yudhoyono, Bersuara Terbata & Berkata Ibu Sudah Tiada

Viral Foto Penampakan di Sebuah Apartemen di Thailand, Terungkap Aslinya

Baju dan Totebag Uniqlo x KAWS Mulai Resmi Dijual di Asia, Bikin Geger Anak Hypebeast

Akibat buruk Metamfetamin termasuk obat-obatan narkoba yang sulit disembuhkan.
Akibat buruk Metamfetamin termasuk obat-obatan narkoba yang sulit disembuhkan. (Addiction Campuses)

Dilaporkan dan dikutip dari WOB, Dokter bernama Dr. Sasitharan Ayani, lulusan kedokteran Rusia ini terjerat candu narkoba,

Dokter berusia 39 tahun dari Malaysia ini mulai menggunakan narkoba sembilan tahun yang lalu ketika ia stres karena pekerjaan yang ia terima.

Pria ini dituntut untuk bekerja dalam shift yang cukup panjang.

Bahkan ia terkadang mencapai shift kerja hingga 48 jam tanpa istirahat yang cukup.

Untuk mengatasi hal ini, Dr Sasitharan mulai bereksperimen dengan metamfetamin atau Meth.

Narkoba berjenis Metamfetamin ini bekerja seperti obat penghilang rasa lelah untuk meningkatkan energinya.

Namun dengan ini efek dari obat ini adalah kecanduan dan ketergantungan.

“Saat itu, saya stres (dari pekerjaan)."

"Saya diperkenalkan dengan metamfetamin dan merupakan penguat yang saya butuhkan untuk jam kerja yang panjang."

"Saya hanya menginginkan energi, itu saja,” katanya.

“Dalam benak saya, saya pikir saya akan terhindar dari kecanduan karena saya akan menanggulanginya sebagai dokter,"

"Saya akan dapat mengendalikan (candu), tetapi saya salah ketika obat-obatan menguasai saya dan membuat saya seorang pecandu berat."

Dr. Sasitharan segera menyadari bahwa ia tidak dapat menjalani hidup secara normal tanpa menggunakan obat-obatan ini dan ingin berubah.

Dia kemudian rela memeriksakan dirinya ke Rumah Pusat Perawatan Canduan enam tahun yang lalu.

Tetapi akhirnya ia meninggalkan rumah candu itu pada tahun 2017 karena ayahnya yang sedang sakit.

Tidak sepenuhnya pulih dengan candunya ini, ia kambuh enam bulan kemudian.

Setelah itu ia menderita depresi dan menerima semacam pembullian dari lingkungannya.

“Dua bulan lalu, saya kembali ke sini Rumah Perawatan tersebut"

"Karena saya sadar bahwa saya membutuhkan bantuan dan sistem pendukung."

"Saya masih menjalani perawatan dan observasi untuk memastikan saya tidak candu lagi. "

Dr Sasitharan menambahkan bahwa kecanduan Metamfetamin sering menyebabkan dia mengalami ledakan kemarahan dan perubahan suasana hati yang meledak-ledak.

Hal ini pada suatu saat menyebabkan pernikahannya dibatalkan hanya 20 hari sebelum acara pernikahannya.

Dikutip dari duniabebasnarkoba.org, Met kristal adalah bentuk metamfetamin yang menyerupai pecahan kaca kecil atau butiran kristal berwarna biru-putih yang mengkilap.

Akibat kecanduan Meth atau Metamfetamin.
Akibat kecanduan Meth atau Metamfetamin. (Allied Trades Assistance Program)

Hampir Celaka, Gadis Kecil Ini Terjebak di Dalam Lift Yang Merosot Anjlok 18 Lantai, Simak Videonya

Petani ini Sanggup Membeli Mobil BMW, Namun Curi Ayam Tetangga Untuk Beli Bensinnya

Tragis, Anak Ini Meninggal Saat Main Ponsel dengan Tangan Basah Pas Masih Mengisi Baterai

Meth sendiri adalah stimulan buatan manusia yang sangat ampuh dan adiktif yang menyebabkan perilaku agresif dan perilaku kekerasan atau psikotis.

Banyak pengguna menyatakan bahwa mereka menjadi ketagihan sejak pertama kali menggunakannya.

Efek-efek negatif jangka pendek dari Metih ini dapat berupa pola tidur yang terganggu, hiper-aktivitas, rasa mual, delusi kekuasaan, peningkatan agresivitas dan sifat lekas marah.

Juga memiliki efek jangka panjang seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, kerusakan pada pembuluh darah di otak, menyebabkan stroke atau detak jantung yang tidak teratur dan kardiovaskular (berkenaan dengan pembuluh darah dan jantung) kolaps atau kematian.

(Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Like dan Subscribe Ya!

Tags:
dokternarkobaSasitharan AyaniMalaysiametamfetamin
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved