Keutamaan Puasa Syawal, Ada Aturan untuk yang Masih Berhutang Puasa di Bulan Ramadhan
Ini dia keutamaan untuk berpuasa syawal selama 6 hari, ternyata ada aturan khusus untuk yang masih memiliki hutang di bulan ramadan, yuk simak!
Penulis: Asytari Fauziah
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Ini dia keutamaan untuk berpuasa Syawal selama 6 hari, ternyata ada aturan khusus untuk yang masih memiliki hutang di bulan Ramadhan, yuk simak!
Bulan Ramadhan baru saja berlalu, kini sudah memasuki bulan Syawal bulan kemenangan umat muslim.
Bulan Syawal jadi bulan yang ditunggu banyak orang, ada banyak keutamaan yang bisa dilakukan untuk meraih pahala.
Salah satu yang banyak diamalkan umat muslim adalah melanjutkan puasa 6 hari di bulan Syawal.
• 2 Amalan Utama di Bulan Syawal yang Dianjurkan untuk Dilaksanakan Umat Muslim, Apa Saja?
Ada banyak keutamaan istimewa yang bisa di raih umat muslim pada bulan Syawal ini.
Hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)
Puasa Syawal bisa dilakukan secara berturut-turut atau tak berurutan selama masih berada di bulan Syawal.
“Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa Syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fithri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.”
Dikutip TribunStyle.com dari berbagai sumber ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari berpuasa Syawal.
Ibnu Rojab rahimahullah menyebutkan beberapa faedah di antaranya:
1. Berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan akan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh.
2. Puasa Syawal dan puasa Sya’ban seperti halnya shalat rawatib qobliyah dan ba’diyah. Amalan sunnah seperti ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amalan wajib. Setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam amalan wajib. Amalan sunnah inilah yang nanti akan menyempurnakannya.
3. Membiasakan berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Karena Allah Ta’ala jika menerima amalan hamba, maka Dia akan memberi taufik pada amalan sholih selanjutnya. Sebagaimana sebagian salaf mengatakan, “Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula orang yang melaksanakan kebaikan lalu dilanjutkan dengan melakukan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.”
4. Karena Allah telah memberi taufik dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu, maka hendaklah kita mensyukuri hal ini dengan melaksanakan puasa setelah Ramadhan. Sebagaimana para salaf dahulu, setelah malam harinya melaksanakan shalat malam, di siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur pada Allah atas taufik yang diberikan. (Disarikan dari Latho’if Al Ma’arif, 244, Asy Syamilah)
• 6 Hikmah & Keutamaan Puasa Syawal, Termasuk Menyempurnakan Pahala Puasa Jadi Setahun Penuh
Nah bagaimana dengan umat muslim yang masih memiliki tanggungan puasa Ramadhan.
Mungkin saat bulan Ramadhan sakit, atau sedang haid, atau dalam perjalanan panjang.
Lebih baik bagi seseorang yang masih memiliki qodho’ (tanggungan) puasa Ramadhan untuk menunaikannya daripada melakukan puasa Syawal.
Karena tentu saja perkara yang wajib haruslah lebih diutamakan daripada perkara yang sunnah.
Alasan lainnya adalah karena dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Barangsiapa berpuasa ramadhan”
• Kapan Puasa Syawal 6 Hari Dilaksanakan? Ini Penjelasan, Bacaan Niat serta Tata Caranya
Jadi apabila puasa ramadhannya belum sempurna karena masih ada tanggungan puasa, maka tanggungan tersebut harus ditunaikan terlebih dahulu agar mendapatkan pahala semisal puasa setahun penuh.
Apabila seseorang menunaikan puasa Syawal terlebih dahulu dan masih ada tanggungan puasa, maka puasanya dianggap puasa sunnah muthlaq (puasa sunnah biasa) dan tidak mendapatkan ganjaran puasa Syawal karena kita kembali ke perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi, “Barangsiapa berpuasa ramadhan.”
(TribunStyle.com/Asytari Fauziah)
Subscribe Channel YouTube TribunStyle.com di bawah ini: