Lebaran 2019
Tata Cara Salat Idul Fitri Lengkap dengan Bacaan Takbir Paling Lengkap
Tata Cara Salat Idul Fitri Lengkap dengan Bacaan Takbir Paling Lengkap
Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNSTYLE.COM - Tata Cara Salat Idul Fitri Lengkap dengan Bacaan Takbir Paling Lengkap
Umat Islam di Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 pada Rabu (6/4/2019).
Pada hari kemenangan, sangat dianjurkan menunaikan salat Idul Fitri atau salat Id.
Hukum salat Id adalah sunnnah muakkadah atau sangat dianjurkan.
• Niat & Tata Cara Mandi Sunah / Mandi Wajib Jelang Salat Hari Raya Idul Fitri, Anjuran Rasulullah SAW
• PENTING Sunah Sebelum & Sesudah Sholat Hari Raya Idul Fitri 1440 H sesuai Anjuran Rasulullah SAW
Secara umum syarat dan rukun, salat Id tidak jauh berbeda dari salat lima waktu.
Termasuk hal-hal yang membatalkan salat tidak jauh berbeda antara salat Id dan salat lima waktu.
Tetapi ada beberapa teknis yang dari pada salat pada umumnya.
TATA CARA SALAT ID
Waktu salat Id dimulai sejak matahari terbit hingga masuk waktu dzuhur.
Berbeda dengan salat Idul Adha yang dianjurkan di awal waktu, salat Idul Fitri dianjurkan diperlambat demi memberikan kesempatan bagi yang belum berzakat fitrah.
Salat Id dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khutbah setelahnya.
Bila ketinggalan secara jamaah, boleh dilakukan secara sendiri atau munfarid.
Berikut tata cara salat Id dengan bacaan takbir lengkap!
Pertama, niat Salat Id. Begini bunyi atau lafal niat salat Id: "Ushallî rak‘ataini sunnata li ‘îdil fithri".
Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Kedua, takbirul ihram seperti salat pada umumnya.
Setelahnya membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.
Ini bacaan di antara takbir sebelum membaca surah Al-Fatihah.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
Ketiga, membaca urah Al-Fatihah. Setelah itu dianjurkan membaca Surat Al-Ghasyiyah dan berlanjut rukuk, sudut, duduk di antara dua sujud dan berdiri masuk ke rekaat kedua.
Keempat, rekaat kedua takbir lagi sebanyak lima kali dengan bacaan sama seperti rekaat pertama.
Berlanjut baca surat Al-Fatithah, surat pendek, rukuk, sudut, duduk di antara dua sujud dan duduk tasyahud akhir.
Kelima, setelah salam tanda salat Id rampung, jamaah dianjurkan mendengarkan khutbah hingga selesai. Jangan terburu-buru pulang.
Pada khatbag pertama, khatib disunnahkan memulainya dengan takbir sembilan kali sedangkan khutbah kedua membukanya dengan takbir tujuh kali.
السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس
“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i)
(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)
Yuk, Like dan Subscribe kanal YouTube TribunStyle.com berikut ini: