Breaking News:

HEBOH Satpam Mengaku sebagai Imam Mahdi, Disebut Ajarkan Aliran Sesat, Ini Akhir Perjalanan Kisahnya

Sementara itu, Winardi mengaku sebagai sosok Imam Mahdi yang diberikan amanah langsung oleh Allah melalui mimpinya.

TRIBUNSTYLE.COM - Warga Jalan Haji Komat Dua, Kampung Perigi, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat dihebohkan dengan kemunculan seorang pria bernama Winardi yang mengaku sebagai Imam Mahdi.

Di dalam agama Islam, Imam Mahdi diyakini sebagai sosok yang akan muncul di akhir zaman untuk menyelamatkan umat manusia dari fitnah Dajjal.

Sementara itu, Winardi mengaku sebagai sosok Imam Mahdi yang diberikan amanah langsung oleh Allah melalui mimpinya.

Berikut kisah lengkap Winardi, fakta-fakta pengakuannya sebagai Imam Mahdi, hingga akhir kisah perjalanannya, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Jumat (31/5/2019).

Warung Seafood Viral Karena Harganya Mahal, Beredar Nota Pembayarannya, Ada yang Capai Rp 1,7 Juta

1. Merasa Dapat Anugerah dari Mimpi

Winardi mengaku mendapatkan anugerah untuk menjadi sosok Imam Mahdi dari mimpinya.

Di dalam mimpinya ia mengalami perjalanan roh dari kediamannya di Depok menuju kampung halamannya di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Mushollah seperti Kakbah di Jalan Haji Komat Dua, RW 005 RT 004, Rabu (29/5/2019)(KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA)
Mushollah seperti Kakbah di Jalan Haji Komat Dua, RW 005 RT 004, Rabu (29/5/2019)(KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA) ( )

Ia lantas bertemu dengan almarhum keluarga dan juga leluhurnya.

Winardi kemudian mengajak semua keluarga dan leluhur yang ia temui untuk pergi ke Tanah Suci Mekkah serta melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, seperti tawaf dan jumrah aqabah.

"Saya menjalankan di waktu malam hari mendapatkan perintah dan kehendak Allah, ini bukan kemauan saya. Pemberian nama Imam Mahdi diberikan oleh Allah SWT. Jadi bukan saya memberikan nama itu," ujarnya.

2. Memiliki Pengikut dan Padepokan

Setelah merasa menjadi Imam Mahdi, Winardi kemudian membuat sebuah padepokan yang diberinya nama Trisula Weda.

Padepokan tersebut berupa mushola berukuran 2x3 meter yang dicat menyerupai bentuk kabah.

Penuturan seorang pengikut ajaran Trisula Weda, Mahfuzi mengaku jika ia dan anggota lainnya banyak memperdalam ajaran agama sebagai pengikut Winardi.

"Ya di sini kami belajar, belajar ilmu, tuntunan. Sifatnya lebih untuk mengetahui dan memperdalam ilmu agama. Untuk mengetahui agama yang selurus-lurusnya," terang Mahfuzi.

Viral Foto Ayah dan Anak Perempuan Ajak Makan Gelandangan, Perlakuan Si Kecil Curi Perhatian

3. Pengikut dari Berbagai Daerah

Jumlah pengikut Winardi yang tergabung dalam Trisula Weda telah mencapai 70 orang.

Namun, tidak ada satu pun pengikutnya yang merupakan warga di tempat tinggalnya.

"Pengikutnya di daerah sini tidak ada. Namun pengikutnya ada dari segala daerah," tukas Hasan, Ketua RW 005 RT 004 tempat Winardi tinggal.

4. Padepokan Dibangun Sejak 2013

Selama padepokan Winardi dibangun sejak 2013, tempat tersebut berfungsi sebagai pengobatan alternatif.

Winardi juga sempat mendapat protes dari masyarakat sekitar karena bentuk padepokannya.

5. Bekerja sebagai Satpam

Sehari-harinya, pria yang mengaku sebagai Imam Mahdi ini bekerja sebagai satpam di sebuah hotel di Jakarta.

"Profesinya sebagai satpam di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan," terang Mahfuzy.

Mahfuzy mengatakan ia telah menjadi pengikut Winardi sejak 2014.

Mediasi para tokoh agama dan Winardi yang mengaku Imam Mahdi di Kecamatan Sawangan, Depok, Rabu (29/5/2019).(KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA)
Mediasi para tokoh agama dan Winardi yang mengaku Imam Mahdi di Kecamatan Sawangan, Depok, Rabu (29/5/2019).(KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA) ( )

Diakui Mafuzy bahwa pengikut Winardi terus bertambah dan semakin banyak.

"Sudah ada 100 kurang, 80 orang lah sekiranya," ujar Mahfuzy dijumpai wartawan.

6. Ketahuan karena Undangan

Aliran sesat Winardi ini kemudian mulai diketahui secara luas berkat undangan acara Open House Idul Fitri di Padepokan miliknya yang diunggah oleh akun Instagram @infodepok_id, Rabu (29/5/2019).

Dalam undangan tersebut terdapat sebuah kalimat yang menyatakan akan menghadirkan sang pembaharu atau Imam Mahdi, yang tidak lain adalah Winardi.

“Dengan ini kami segenap Keluarga Besar Trisula Weda Indonesia mengundang saudara-saudari di seluruh Indonesia untuk menghadiri Open House bersama Keluarga Besar Trisula Weda dan bertemu langsung dengan Sang Pembaharu (Imam Mahdi),” demikian tertulis dalam undangan berlatar warna hijau tersebut.

Aksi Rekam Cuplikan Film Aladdin di Bioskop Jadi Viral, Luna Maya: Itu Kebodohan Aku Aja

Acara tersebut sedianya digelar di Padepokan Trisula Weda yang berada di Kampung Prigi Bedahan, Bedahan, Sawangan.

7. Digelar Musyawarah Tokoh

Setelah cukup membuat keresahan di tengah masyarakat, akhirnya tokoh agama di Kota Depok, seperti Majelis Ulama Indonesia dan Nahdlatul Ulama, mengadakan musyawarah sekaligus memanggil Winardi untuk diajak duduk bersama dan dimintai konfirmasi.

Musyawarah itu dilakukan di Kantor Kecamatan Sawangan, pada Rabu (29/5/2019) malam.

Hasil musyawarah itu, diputuskan ajaran dan pengakuan yang keluar dari Winardi sebagai sesuatu yang sesat dan keluar dari ajaran agama Islam.

Ketua MUI Kota Depok Dimyati Badruzzaman mengimbau Winardi untuk tidak mengulangi perbuatannya dengan mengaku-ngaku sebagai Imam Mahdi dan memberikan ajaran yang tidak sesuai.

"Apabila terjadi lagi, maka forum juga akan melakukan sikap selanjutnya pada beliau yang akan dikoordinasikan dengan aparat keamanan," ujar Dimyati.

8. Winardi Ucap Dua Kalimat Syahadat

Menyadari ajarannya yang menyimpang dari ajaran Islam, Winardi pun bertaubat dan kembali mengucap dua kalimat syahadat.

Begitu pula dengan pengikutnya yang diminta untuk meninggalkan ajaran sesat tersebut.

"Orang yang tak lagi sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar. Maka ini ajaran yang menyimpang. Kami meminta agar Winardi bertaubat dan gelar Imam Mahdi agar ditinggalkan. Dan muridnya dapat meninggalkan karena tak sesuai dengan ajaran," ucap Dimyati.

Ia pun menerima permintaan itu dan bertaubat dengan kembali mengucapkan dua kalimat syahadat.

"Alhamdulillah beliau tadi sudah mengaku tobat dan mengucap dua kalimat syahadat. Saya pertegas bahwa beliau sudah mengucap dengan tegas bahwa beliau bukan Imam Mahdi," ujar Dimyati.

9. Minta Maaf

Winardi pun memohon maaf atas perbuatannya di hadapan tokoh agama dan masyarakat.

Ia meminta maaf telah membuat situasi yang tidak nyaman di tengah masyarakat.

"Saya Winardi. Malam hari ini mengaturkan mohon maaf, khususnya baik ulama atau tokoh agama di Sawangan dan Depok juga masyarakat, apabila merasa resah," tutur Winardi.

"Mohon maaf bilamana terjadi kesalahan dan ketidakstabilan di masyarakat," tutupnya.

Lebih lanjut, Winardi berjanji akan mengubah warna cat mushala miliknya agar tidak lagi menyerupai kabah dan menimbulkan salah paham di antara warga.

(TribunStyle.com / Salma Fenty)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
TribunStyle.comsatpamDepokWinardiMajelis Ulama Indonesia (MUI)JakartaMahfuziAllah SWTBloraJawa Tengah
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved