Ramadhan 2019
Tata Cara Salat Tahajud Lengkap Niat & Doa, Amalan Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Tata cara salat tahajud, salat sunah yang dianjurkan dilakukan saat Itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan lengkap dengan niat dan doa.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Tata cara salat tahajud, salat sunah yang dianjurkan dilakukan saat Itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan.
Salat tahajud menjadi salah satu salat sunah yang dianjurkan dilakukan ketika melakukan ibadah Itikaf terlebih ketika ingin menjemput kemuliaan malam Lailatul Qadar di malam ganjil kedua hari ini, Senin (27/5/2019).
Adapun tata cara salat tahajud saat Itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan tak jauh beda dengan salat sunah pada umumnya.
Berikut TribunStyle.com rangkum tata cara salat tahajud, dikutip dari ceritaislami.net, Senin (27/5/2019).
• Doa & Niat Salat Tahajud, Tunaikan di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Raih Kemuliaan Malam Lailatul Qadar
1. Membaca niat salat tahajud seperti yang terlah tertulis di atas dengan suara yang pelan saja, diikuti dengan artinya di baca dalam hati.
2. Setelah membaca niat dilanjutkan dengan membaca takbir, (membaca Allahhuakbar) sambil tangannya di angkat ke atas
3. Kemudian membaca doa iftitah (sunah)
4. Lalu membaca surat alfatihah, setelah alfatihah membaca surat pendek yang ada dalam Al Qur’an yang telah dihafal, seperti surat Al Ikhlas, Annas, Alfalaq, dan lain-lain
5. Kemudian lanjutkan seperti pada langkah langkah salat pada umumnya. Seperti rukuk, sujud, hingga salam.
Setelah salam disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istigfar, kemudian membaca doa salat tahajud.
Doa dan niat salat tahajud adalah sebagai berikut :
Niat Salat Tahajud
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Bahasa latin : Ushollii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya : Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala
Doa Salat Tahajud
Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk salat tahajud. Yakni doa salat tahajud yang dibaca sebagai doa iftitah:
Dari riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،
اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.
Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)
Sekali lagi, untuk menjemput kemuliaan malam Lailatul Qadar, tidak ada salat sunah khusus malam Lailatul Qadar.
Dikutip TribunStyle.com dari konsultasisyariah.com, Senin (27/5/2019), terdapat hadits yang menyatakan sebagai berikut.
من صلّى ركعتين في ليلة القدر، فيقرأ في كل ركعة فاتحة الكتاب مرة، وقل هو الله أحد سبع مرات، فإذا فرغ يستغفر سبعين مرة؛ فما دام لا يقوم من مقامه حتى يغفر الله لـه ولأبويه، وبعث الله ملائكة يكتبون له الحسنات إلى سنة أخرى، وبعث الله ملائكة إلى الجنان يغرسون له الأشجار ويبنون له القصور ويجرون له الأنهار، ولا يخرج من الدنيا حتى يرى ذلك كله
"Siapa yang salat 2 rakaat ketika lailatul qadar, dalam setiap rakaat dia membaca al-Fatihah sekali dan qul huwallahu ahad 7 kali, setelah selesai salat dia beristighfar 70 kali, maka selama dia masih di tempat salatnya, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan kedua orang tuanya, Allah akan mengutus Malaikat untuk mencatat kebaikannya sampai tahun berikutnya, Allah juga mengutus Malaikat untuk menanam pohon miliknya di surga, membangunkan istana, dan mengalirkan sungai untuknya. Dan dia tidak mati sampai dia mellihat itu semua."
• 10 Keutamaan Tahajud, Salat Sunah yang Dianjurkan di Malam Lailatul Qadar 10 Hari Terakhir Ramadhan
Status Hadis:
Hadis ini tidak dijumpai di kitab-kitab hadis manapun. Kemungkinan besar, buatan orang syiah. Karena itu, salat lailatul qadar, marak dilakukan orang-orang syiah. Dalam keterangan lain, mereka juga menganjurkan untuk mengunjungi kuburan Husain di Karbala setelah mengerjakan salat ini.
Lembaga Fatawa Syabakah Islamiyah pernah mendapatkan pertanyaan tentang hadis ini. Jawaban yang diberikan,
فلا شك في كون هذا الحديث كذبا مختلقا فلا تحل روايته ولا نسبته إلى النبي صلى الله عليه وسلم، ولا وجود لهذا الحديث في شيء من كتب السنة البتة، وعلامات الوضع والاختلاق بادية عليه
"Kita semua sangat yakin ini hadis dusta dan menyimpang. Tidak halal untuk diriwayatkan, juga tidak boleh dianggap sebagai hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadis ini tidak pernah dijumpai sama sekali di kitab-kitab hadis apapun. Ciri palsu dan menyimpangnya sangat jelas." (Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 140030)
Lailatul Qadar menjadi malam mulia di mana malaikat akan turun ke bumi dan memberikan rahmat serta mendoakan manusia.
• Rekomendasi Masjid untuk Itikaf Ramadhan, Lengkap Wilayah Jakarta, Surabaya, Jogja, hingga Bandung
Tidak ada yang tahu kapan malam Lailatul Qadar datang termasuk Rasulullah SAW.
“Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya).
Memperbanyak ibadah ketika lailatul qadar sangat dianjurkan.
Untuk mendapatkan kesempatan beramal yang nilainya lebih baik dari pada seribu bulan.
(TribunStyle.com / Salma Fenty)