Breaking News:

Ramadhan 2019

Lafal Niat Itikaf Lengkap, Arab, Latin, Artinya, Jadi Syarat Sah Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Lafal niat Itikaf lengkap Arab, latin, terjemahan, penting jadi syarat Itikaf untuk meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar.

ISLAM KAFAH
Tata Cara Itikaf, Niat dan Keutamaan Amal di 10 Hari Terakhir Ramadan 

TRIBUNSTYLE.COM - Lafal niat Itikaf lengkap Arab, latin, terjemahan, penting jadi syarat Itikaf untuk meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar.

Niat Itikaf menjadi salah satu syarat sahnya Itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Adapun berikut ini niat Itikaf dalam bahasa Arab, latin, juga artinya.

Niat Itikaf

نويت الاعتكاف لله تعالي

“Nawaitul I’tikaf Lillahi Ta’ala”

"Aku berniat Itikaf karena Allah Ta'ala'.

Pengertian Itikaf

Itikaf adalah ibadah dengan cara berdiam di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang biasa dilakukan Rasulullah SAW di 10 hari terakhir Ramadhan untuk meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar.

Tata Cara Itikaf

Itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan kanker dosa dari dalam hati.

Itikaf merupakan lingkungan khusus yang jauh dari noda dan kotoran dunia.

Adakah Salat Khusus di Malam Lailatul Qadar Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan 1440 H?
Adakah Salat Khusus di Malam Lailatul Qadar Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan 1440 H? (Islami.co)

Konon Rasulullah selalu melakukan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Kemudian pada tahun di mana beliau meninggal dunia, beliau beritikaf selama dua puluh hari.

Ketika beliau tidak bisa itikaf, beliau kemudian menggantinya dengan itikaf sepuluh hari pertama di bulan Syawal.

TERLENGKAP Tata Cara Itikaf, Pengertian, Rukun, Lafal Niat, Amalan untuk Raih Malam Lailatul Qadar

Tindakan Rasulullah itu merupakan bukti pentingnya ibadah itikaf.

Kesungguhan Rasulullah untuk mengerjakan ibadah yang satu ini juga bisa menjadi motivasi untukmu melakukan hal yang sama.

Kedua, diam di dalam masjid dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang beritikaf.

Sebagaimana firman Allah SWT “…Tetapi, jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beri’tikaf dalam masjid.” (QS Al-Baqarah: 187).

Orang yang melakukan itikaf harus muslim, berakal, suci dari hadas besar (ada pendapat yang mengatakan bahwa hadas kecil juga membatalkan itikaf), dan harus di masjid.

Sunnahan itikaf terdapat dalam beberapa hadis, di antaranya:

Pertama, Abdullah bin Umar berkata bahwa Rasulullah SAW itikaf sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.”
(HR Bukhari).

Kedua, ‘Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW melakukan itikaf sesudah tanggal dua puluh Ramadan hingga beliau meninggal dunia. (HR Bukhari dan Muslim).

Ketiga, Ubay bin Ka’ab dan Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah beritikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, hinggal Allah menjemputnya (wafat). (HR. Bukhari Muslim).

Maksud dari beberapa hadis di atas bahwa tiap bulan Ramadhan akan berakhir, terutama sepuluh hari menjelang Ramadan berakhir, Rasulullah SAW selalu itikaf di masjid.

Masuk 10 Hari Terakhir Ramadhan 1440 H, Adakah Tuntunan Melaksanakan Salat Lailatul Qadar?

Itikaf ini hukumnya sunah dan tidak harus pada bulan Ramadhan, boleh dilakukan pada bulan apa saja, yang penting orang yang melakukannya memahami apa itu itikaf.

Rukun Itikaf

I’tikaf harus dilakukan di masjid dan dianggap sah bila memenuhi rukun-rukun sebagai berikut :

1. Niat Mendekatkan Diri kepada Allah.

2. Berdiam di Masjid

3. Islam dan suci, serta sudah akil baligh.

Adapun hal-hal yang membatalkan i’tikaf adalah keluar dari masjid tanpa keperluan yang jelas, bercampur dengan istri, murtad,

Hilang akal karena gila atau mabuk, serta datang haid dan nifas ataupun semua yang mendatangkan hadats besar.

Selain Itikaf, berikut hal-hal yang dilakukan Rasulullah SAW di 10 hari terakhir Ramadhan, dikutip TribunStyle.com dari harakahislamiyah, Minggu (26/5/2019).

1. Memperbanyak ibadah

2. Menyedikitkan tidur

3. Menjauhi istri-istrinya

Bolehkah perempuan Itikaf di masjid? 

Itikaf adalah ibadah dengan cara berdiam di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, yang biasa dilakukan Rasulullah SAW di 10 hari terakhir Ramadhan untuk meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar.

Lantas, bolehkan seorang perempuan melakukan itikaf di masjid untuk mengisi 10 hari terakhir Ramadhan dan mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar?

Dikutip TribunStyle.com dari moeslimchoice.com, Minggu (26/5/2019), seorang perempuan memiliki hak untuk melakukan ibadah itikaf.

Berdasarkan hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim, melalui Sayyiditina Aisyah RA berikut ini.

وَعَنْهَا: - أَنَّ اَلنَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya, “Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW beritikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Aktivitas itu dilakukan hingga beliau wafat.

Kemudian para istrinya mengikuti itikaf pada waktu tersebut sepeninggal Rasulullah SAW,” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari hadits ini, para ulama menyimpulkan bahwa perempuan memiliki hak untuk menjalankan ibadah itikaf.

Ibadah itikaf yang dianjurkan setiap waktu semakin disunnahkan pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan.

جواز اعتكاف النساء في المساجد بإذن أزواجهن إذا لم يخش عليهن فتنة

Artinya, “Boleh itikaf perempuan di masjid dengan izin suami bila tidak dikhawatirkan terjadi fitnah,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, [Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz II, halaman 340).

Namun demikian para ulama berbeda pendapat perihal tempat itikaf perempuan dan perihal perizinan itikaf oleh suami mereka.

(TribunStyle.com / Salma Fenty)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
TribunStyle.comArabItikafLailatul QadarRamadhanRasulullah SAW
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved