Ramadhan 2019
Cara Rasulullah SAW Raih Kemuliaan Malam Lailatul Qadar 10 Hari Terakhir Ramadhan, Termasuk Itikaf
Cara Rasulullah SAW menjemput kemuliaan malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Ramadhan.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Amirul Muttaqin
Kemudian hujan turun mengguyur sehingga membuat lantai masjid dipenuhi air (ketika itu lantai masjid masih berupa tanah).
Rasulullah Saw masih melanjutkan ibadahnya, tak ingin melewatkan keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadhan tersebut
Abu Said al-Khudri berkata “Aku melihat di dahinya terdapat sisa air dan tanah (karena sisa hujan semalam)”
• Apa Perbedaan Malam Lailatul Qadar & Nuzulul Quran? Penjelasan Lengkap Proses Turunnya Alquran
Panduan Lengkap Itikaf
Itikaf, salah satu amalan yang bisa dilakukan di 10 hari terakhir Ramadhan 1440 H menjemput keistimewaan malam Lailatul Qadar.
Berikut niat, rukun, hingga syarat Itikaf, amalan ibadah yang bisa dilakukan di 10 hari terakhir Ramadhan 1440 H mencari malam Lailatul Qadar.
Itikaf sunnah dilakukan setiap waktu, tetapi yang paling utama (afdhal) jika dilakukan dalam bulan Ramadhan.
Arti dari itikaf ialah berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah.
• Niat, Rukun, Syarat Lengkap Itikaf, Amalan Anjuran Rasulullah SAW di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Dikutip TribunStyle.com dari rumaysho.com, Sabtu (25/5/2019), berikut tata cara, niat, rukun, hingga syarat Itikaf selama bulan Ramadhan 1440 H.
Tata Cara Itikaf
Itikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadan bisa dikatakan sebagai ruang perawatan khusus untuk menghilangkan kanker dosa dari dalam hati.
Itikaf merupakan lingkungan khusus yang jauh dari noda dan kotoran dunia.

Konon Rasulullah selalu melakukan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Kemudian pada tahun di mana beliau meninggal dunia, beliau beritikaf selama dua puluh hari.
Ketika beliau tidak bisa itikaf, beliau kemudian menggantinya dengan itikaf sepuluh hari pertama di bulan Syawal.