Pria Ini Alami Kematian Mendadak Setelah Bermain Badminton, Coba Lakukan CPR, Apa Penyebabnya?
Simak cerita seorang pria yang alami kematian mendadak setelah bermain Badminton. Teman lain coba lakukan CPR, apa penyebabnya?
Penulis: Dhimas Yanuar Nur Rochmat
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Simak cerita seorang pria yang alami kematian mendadak setelah bermain Badminton. Teman lain coba lakukan CPR, apa penyebabnya?
TRIBUNSTYLE.COM - Kematian mendadak sesaat setalah berolahraga bukanlah hal yang baru, namun masih tidak umum terdengar oleh masyarakat.
Juga seperti banyak artis yang meninggal setelah berolahraga, Adjie Massaid, Basuki dan Benyamin Sueb diantaranya.
Namun kali ini kematian mendadak ini dialami oleh seorang pria dari Malaysia yang setelah bermain bulu tangkis dengan teman-temannya ketika tiba-tiba, ia jatuh ke tanah dan jatuh pingsan, laporan WOB dan China Press.
Orang disekitar mencoba melakukan CPR terhadap pria ini, tetapi sayangnya ia tidak dapat diselamatkan dan ia meninggal dunia saat itu juga.
• Ibu Remaja Kubur Bayinya Hidup-hidup, Diselamatkan Oleh Anjing Dengan Kaki Pincang
• Ibu Ini Miliki Kondisi Kebiasaan Belanja Online Saat Tertidur, Bisa Habiskan 50 Juta Rupiah
• Kondisi Haruka Seusai Menangis Kena Prank di Pesbukers ANTV hingga Fans Buat Petisi Jadi Viral

Peristiwa ini terjadi di lapangan bulu tangkis dekat SMA Kluang di Kluang, Johor.
Dari video yang beredar, seorang saksi sedang melakukan CPR pada pria itu.
Juga sepertinya suara di belakang kamera mengatakan bahwa ambulans telah dipanggil.
Tubuhnya kemudian dikirim ke rumah sakit untuk diotopsi.
Alasan kematian pria ini belum diketahui.
Kami di sini untuk mengingatkan Anda semua untuk menjalani pemeriksaan dan berolahraga secara teratur sambil menghindari aktivitas berat jika Anda tidak bisa melakukannya dan atau memaksa tubuh untuk bekerja keras.
Meskipun insiden seperti ini terjadi, itu tidak berarti bahwa kita memiliki alasan untuk tidak berolahraga secara teratur.
Sebagai gantinya, kita harus melihat dan memperhatikan kesehatan kita setiap saat.
• Fenomena Blue Moon di Inggris, Fenomena Bulan Langka yang Akan Terjadi Kembali Setiap 3 Tahun
• Video Viral, Penunggang Skuter Elektrik Ini Balapan di Jalan Besar di Singapura, Capai 120 Km/Jam
• Pembantu Lakukan Kesalahan, Dihukum Majikan Dengan Berdiri Dan Diikat di Pohon Sampai Kepanasan
Apa penyebab dari Kematian Mendadak?
Dikutip dari Kompas.com, Salah satu penyebab kematian mendadak pada atlet adalah berhentinya kerja jantung secara tiba-tiba.
Kejadian tersebut dipicu oleh olahraga dengan intensitas tinggi yang dilakukan dalam waktu lama.
Dokter konsultan jantung dan elektrofisiologis Jeremy Chow menjelaskan, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang bisa mengalami kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD).
1. Kelainan jantung kongenital
Kelainan jantung kongenital merupakan kondisi cacat pada jantung atau dikenal juga dengan kelainan bawaan.
Kondisi ini sudah ada sejak seorang individu dilahirkan.
Umumnya seseorang yang mengalami kelainan jantung kongenital tidak dapat hidup lama, kecuali mendapat tindakan operatif pada jantungnya.
2. Kelainan otot jantung
Kondisi ini bisa berupa hipertropi (pembesaran) otot jantung yang berakibat dari gagalnya jantung untuk berfungsi secara normal.
Chow mengatakan, 80 persen SCD disebabkan oleh kondisi ini.
"Ini merupakan faktor genetik sehingga tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegahnya," ujar dokter dari Asian Heart & Vascular Centre, Gleneagles Medical Centre, Singapura, dalam sebuah wawancara Selasa (29/4/2014) di Jakarta.
3. Aritmia
Aritmia dikenal juga sebagai gangguan irama jantung.
Kondisi ini disebabkan oleh permasalahan kelistrikan jantung.
Saat terjadinya aritmia, detak jantung bisa terjadi sangat lambat bahkan berhenti.
Inilah yang menyebabkan kematian.
4. Abnormalitas arteri jantung
Gangguan ini berupa adanya penyumbatan pada arteri ke jantung sehingga mengakibatkan fungsi jantung yang terganggu.
Abnormalitas arteri juga bisa berarti kelainan pada letak maupun cabang dari arteri.
5. Infeksi atau inflamasi Virus atau bakteri bisa menginfeksi organ-organ dalam tubuh manusia, termasuk jantung.
Infeksi menyebabkan inflamasi atau peradangan di jantung yang memicunya tidak berfungsi dengan baik. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Like dan Subscribe Ya!