Chat Akhir Siswi SMP Lubuklinggau Sebelum Dibunuh, Ini Pesan Mirip Wiwik Wulandari ke Kakak & Teman
Sebelum tewas dibunuh, siswi SMP Negeri 4 Lubuklinggau, Wiwik Wulandari sempat mengirimkan pesan bernada sama pada kakak dan juga sahabatnya.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNSTYLE.COM - Sebelum tewas dibunuh, siswi SMP Negeri 4 Lubuklinggau, Wiwik Wulandari sempat mengirimkan pesan bernada sama pada kakak dan juga sahabatnya.
Kakak almarhum Wiwik Wulandari, Teti Sutrisnawati (24) mengaku mendapatkan chat melalui Facebook dari sang adik.
Pesan tersebut didapatnya sekitar pukul 11.00 WIB.
'Yuk?' (dia bilang) kemudian baru saya balas pukul 12.00 WIB mengatakan jika ayuk (panggilan Wiwik pada kakaknya) hari ini pulang sore, kemudian setelah itu chat tidak dibalas lagi," kenang Teti tak kuasa menahan kesedihannya, dikutip TribunStyle.com dari TribunSumsel.com, Sabtu (18/5/2019).
Kemudian sekitar pukul 16.30 WIB, ada keluarganya di Kelurahan Kayu Ara menyampaikan adiknya dibunuh.

Keluarga mengetahui itu setelah melihat video yang beredar di facebook.
"Kemudian datang ke Rumah Sakit Sobirin, sampai di Sobirin pas melihat kantung mayat dibuka ternyata benar itu adik saya," ujarnya.
Rupanya tak hanya sang kakak yang mendapatkan pesan dari Wiwik.
Sahabat Wiwik yang terakhir kali bertemu dengannya saat pulang sekolah, Novi Harian (14) juga mendapatkan chat serupa melalui Facebook.
"Dia chat 'Vi?' Kemudian saya balas, namun tidak ada balasan lagi dari dia (Wiwik)" katanya.
Menurut Novi, Wiwik dan Novi sama-sama pulang dengan naik ojek.
Namun, saat itu, Novi terlebih dahulu turun dari ojek karena rumah mereka berjauhan.
"Sekitar pukul 11.00 WIB kami pulang, saya lebih dahulu turun dari ojek kemudian baru Wiwik, rumah kami agak jauhan," terang Novi, dikutip TribunStyle.com dari TribunSumsel.com, Sabtu (18/5/2019).

Diceritakannya selama di sekolah keduanya sempat bercanda bermain seperti biasa.
Memang selama ini Wiwik orangnya agak tertutup kepada orang lain tapi tidak dengan sahabat karibnya.
"Memang pendiam di sekolah, kalau sudah kenal idak, sering cerita-cerita bermain biasa di sekolah dengan saya, karena kami sama-sama kelas 8 H," paparnya.
Sebelum pisah sewaktu pulang sekolah, keduanya sempat bercanda.
Saat itu Wiwik mencubit tangan sambil tersenyum.
Novi mengaku, kepergian Wiwik dengan cara tragis membuatnya sangat terpukul, apalagi ada janji mereka berdua yang belum terlaksana hingga hari ini.
"Kami ada niat mau buka bersama, tapi belum ada waktu yang tepat, karena Wiwik takut dimarahi ayuknya kalau keluar sore hari," ujarnya.

Seperti diketahui, Siswi yang masih duduk di kelas 8 SMP ini diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
Waka Polres Lubuklinggau, Kompol Zulkarnain mengatakan hingga saat ini pihaknya masih berusaha mencari bukti.
Sudah ada titik terang, akan tetapi masih perlu alat bukti.
"Saat ini anggota sedang memeriksa CCTV dan memohon doanya semoga pelaku cepat ditangkap," jelas Zulkarnain, dikutip TribunStyle.com dari TribunSumsel, Sabtu (18/5/2019).
Kronologi Lengkap
Berdasarkan keterangan guru, Wiwik masih sempat sekolah pada Jumat (17/5/2019) pagi.
Insiden pembunuhan ini diprediksi terjadi pada waktu pulang sekolah.
Tak hanya guru, kakak korban, Teti Sutrisnawati yang selama ini tinggal dengannya mengaku selama bulan Ramadhan sang adik pulang siang.
Terakhir kali dirinya bertemu dengan sang adik adalah pagi ketika hendak berangkat kerja.
"Teti mengaku tadi pagi berpisah dengan adiknya Wiwik sekiat pukul 07.15 WIB, sama-sama mengandarai ojek," ungkapnya.
Kemudian Teti berangkat kerja di pabrik roti Pogo, sedangkan Wiwik berangkat ke sekolahnya.
"Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB Wiwik mengirim pesan via Facebook.
"Yuk? Kemudian baru saya balas pukul 12.00 WIB mengatakan ayuk hari ini pulang sore, kemudian setelah itu, chat tidak balas lagi," tambahnya.
Diduga korban dibunuh sekitar pukul 10.00 WIB mengingat darahnya masih segar, dan lukanya juga masih baru.

"Kalau melihat ditemukan kemungkinan siang pukul 10.00 WIB apalagi kondisinya lukanya masih baru pagi orang banyak lewat,"
"Namun orang bisa juga tidak melihatnya mengingat posisinya agak tersembunyi," terang Ali Hanafiah, seorang warga yang menemukannya.
Ketua RT 04, Kelurahan Lubuk Tanjung, Sulaiman mengatakan ketika mendapat informasi dari Ali Hanafiah warga yang menemukan mayat tersebut langsung mendatangi lokasi.
"Kita bersama pihak kepolisian langsung ke lokasi. Sebelum diangkat warga saya semuanya sudah melihat dan ternyata bukan warga saya," kata Sulaiman.
Ia menuturkan saat mereka melihat mayat tersebut masih dalam kondisi belum mengeras.
Bahkan di parit tempat mayat ditemukan itu ia melihat masih ada bercak darah segar.

"Banyak darah diperutnya dari bekas lukas ditusuk diperutnya itu, saat diangkat oleh Polisi juga masih belum kaku dan belum mengeras," ujar Sulaiman.
Sulaiman mengatakan jika jalan tempat ditemukan mayat tersebut, bukan merupakan jalan yang sering dilalui oleh warga melainkan jalan menuju kebun yang dipakai warga sesekali.
"Dulu memang jalan ini tempat ke kebun, tapi sekarang jarang dipakai. Paling dipakai warga ketika pulang dari kebun saja. Karena jalan ini banyak tembusnya bisa tembus Jl Lingkar Selatan dan Perbakin," tutupnya.
(TribunStyle.com / Salma Fenty)