Kasus Mutilasi
Sebelum Dimutilasi Sugeng, Ini Penyakit yang Menyebabkan Korban Mutilasi di Malang Meninggal Dunia
Sebelum Dimutilasi Sugeng, Ini Penyakit yang Menyebabkan Korban Mutilasi di Malang Meninggal Dunia
Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNSTYLE.COM - Penyebab kematian wanita korban mutilasi di Pasar Besar Malang akhirnya terungkap.
Korban mengalami sakit hingga meninggal dunia sebelum dimutilasi pelaku, Sugeng.
Berdasarkan kesaksian Sugeng, dia mengenal korban setelah berkenalan di depan Kelenteng Eng An Kiong pada Sabtu (11/5/2019).
Setelah bekenalan, Sugeng membawa korban ke Pasar Besar pada pukul 07.00 WIB.
Sugeng mengaku, mengenal korban sudah dalam kondisi sakit.
Korban, disebut Sugeng, meninggal dunia di Pasar Besar pada pukul 17.00 WIB.
• Disebut Alami Gangguan Jiwa, Pelaku Mutilasi di Malang Stres Gara-gara Cinta Ditolak Adik Sendiri?
• 7 Fakta Baru Mutilasi di Pasar Besar Malang, Dugaan Pelaku Stres hingga Misteri Identitas Korban
Sugeng membenarkan dirinya yang memutilasi tubuh korban pada Senin (13/5/2019).
Dia mengaku mutilasi yang dilakukannya sesuai permintaan korban.
Sugeng mengatakan memutilasi korban menggunakan gunting taman.
Setelah korban dimutilasi, Sugeng meninggalkan tubuh korban di lokasi parkir lantai II Pasar Besar.

Kamid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera membeberkan hasil forensik.
Barung menegaskan mayat yang ditemukan di Pasar Besar Malang bukanlah korban pembunuhan.
Pelaku hanya memotong tubuh korban setelah meninggal dunia.
Korban meninggal dunia karena mengidap suatu penyakit yang menyerang organ paru-paru.
Wanita yang belum terungkap identitasnya itu mengidap sakit paru-paru akut sesuai hasil doktoral forensik.
Meski begitu, belum diketahui jennis penyakit apa yang menyerang organ paru-paru korban.
“Untuk sementara korban meninggal karena sakit paru-paru akut yang ini dibuktikan dengan hasil doktoral forensik,” katanya saat ditemui awakmedia di ruangnnya seperti dilansir Tribunstyle.com dari Surya Malang, Jumat (17/5/2019).

Polisi menyebut bahwa pelaku tidak berbohong dalam memberikan keterangan.
Sugeng disebut polisi konsisten menyatakan dirinya tidak membunuh korban.
“Artinya di situ tidak ada pembunuhan sebagaimana yang kita maksud,” lanjutnya.
Polisi masih memeriksa kondisi kejiwaan dari Sugeng, pelaku mutilasi.
Jika terbukti mengalami gangguan jiwa, Sugeng tidak bisa terjerat hukum.
“Kalau terbukti gila maka kami melepaskan karena tidak ada hukum yang bisa menjerat orang gila."
"Tapi kalau tidak, mungkin bisa dikenakan pasal atas perusakan tubuh korban,” tandasnya.
• Ini Sketsa Wajah Korban Mutilasi di Malang, Sugeng Sang Pelaku Ungkap Pesan Terakhir Korban
Riwayat Sugeng di Mata Warga
Menurut warga, Sugeng punya riwayat menganiaya istrinya dengan cara sadis.
Warga menilai Sugeng mengalami stres karena gelagat dan kelakuannya tiap hari yang tidak lazim.
Dikutip Tribustyle.com dari Suryamalang, Kamis (16/5/2019), Sugeng disebut sulit diterima oleh warga Jodipan.
Sugeng hobi mencorat-coret tembok sambil membawa senjata.
"Kalo memang pelakunya itu Sugeng yang sama, dia (Sugeng) memang sering corat-coret tembok dan jalan-jalan dengan membawa senjata," ujar Zia (26) salah satu warga Jodipan, Blimbing, Rabu (15/5/2019).
Kabar Sugeng pernah melakukan kekerasan terhadap istri diperkuat oleh pernyataan Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.
Sugeng tercatat pernah melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Polisi masih mendalami soal kasus mutilasi di Pasar Besar Malang dengan terduga pelaku Sugeng.
"Informasi yang kami terima pernah (melakukan KDRT)."
"Terkait motif dan bagaimana kasus ini masih akan kami dalami," pungkasnya.
• Ini Sketsa Wajah Korban Mutilasi di Malang, Sugeng Sang Pelaku Ungkap Pesan Terakhir Korban
(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)
Yuk, Like dan Subscribe kanal YouTube TribunStyle.com berikut ini: