Kasus Mutilasi
Kata Psikolog Soal Kasus Pembunuhan & Mutilasi Vera Oktaria, Berikut Cara Menghadapi Pacar Posesif
Menurut Psikolog Renny Permataria, kasus pembunuhan Vera Oktaria yang ddiduga dilakukan oleh mantan pacarnya, DP pasti memiliki alasan tersendiri.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Melia Istighfaroh
TRIBUNSTYLE.COM - Kasus pembunuhan dan mutilasi Vera Oktaria diduga dilatarbelakangi masalah asmara, sosok mantan pacar, DP dinilai posesif dan nekat.
Menurut Psikolog Renny Permataria, kasus pembunuhan Vera Oktaria yang ddiduga dilakukan oleh mantan pacarnya, DP pasti memiliki alasan tersendiri.
Alasan ini, berkaitan erat dengan kondisi psikologis DP yang hingga kini masih buron.
"Karena kita belum tahu pasti apa penyebabnya, maka perlu juga untuk di-tes secara psikolgis si pacarnya itu," papar Renny, dikutip TribunStyle.com dari TribunSumsel.com, Selasa (14/5/2019).
• Tak Seperti Kabar Beredar, Sosok Vera Oktaria Semasa Hidup Dikenal Rajin Sholat & Puasa Senin Kamis
Pasalnya, menurut Renny hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada gangguan kejiwaan pada diri DP yang dinilai sebagai pribadi posesif.
"Apakah sebelumnya juga sudah ada permasalahan, sehingga memicu dia berperilaku sadis sedemikian. Terlebih kalau namanya cowok posesif itu memang terlalu mengekang," tambahnya.
Di mata Renny, DP dinilai sebagai sosok posesif yang membuatnya terlalu mengekang pasangan.
"Sehingga dia tidak menginginkan pasangannya mempunyai kebebasan," lanjut Renny.

Ia juga menduga, DP mungkin mengetahui pasangannya ada hubungan yang lain sehingga semakin nekat.
"Tapi, itu mungkin ya. Memang untuk tipe posesif ini dia akan melakukan sesuatu di luar kendalinya, seperti bisa saja membunuh agar pasangannya pun tidak akan dimiliki oleh orang lain," katanya.
Untuk itu, ketika menghadapi pasangan posesif, sebaiknya memikirkan baik-baik apakah keputusan untuk putus itu hanya sepihak.
"Maka, kita harus bener-bener tarik ke belakang, apakah keputusna memutuskan hubungan itu hanya sepihak sehingga pria jadi sakit hati dan timbul dendam,"
"Jadi kita harus lihat dari berbagai sisi dan juga harus tahu apa alasan korban memutuskan pacarnya sampai menimbulkan dendam seperti itu," tandasnya.
• Asmara Vera Oktaria Berujung Maut, Tak Terima Diputus, DP Nekat Susul Korban ke Bengkulu tapi Diusir
Umumnya, wanita yang memiliki pasangan posesif menginginkan hubungan berakhir karena ketidaknyamanan.
Apalagi, keduanya sudah saling kenal, sehingga sudah mengerti sifat dan karakternya.

"Kalau menghadapi cowok posesif itu harus dikomunikasinya dengan baik-baik antara kedua belah pihak."
"Lalu diberikan pengertian dan bisa juga meminta bantuan keluarga terdekat, paling tidak untuk antisipasi," pesannya.
Kendati demikian, menurut Renny, penting untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi pria menjadi sosok posesif.
Pasalnya, posesif itu memiliki dua jenis negatif dan positif.
Meski pada dasarnya lebih banyak negatifnya karena terlalu mengekang dan membuat tidak nyaman.
"Untuk niatan sampai membunuh itu, istilahnya begini itu mengenai kontrol emosi, jadi apabila seseorang sudah terdesak akan suatu keadaan maka sulit mengontrol emosi."
"Terlebih jika di campur dendam, sakit hati dan lain-lain. Maka orang akan berfikir pendek. Jadi seperti melakukan sesuatu yang tidak lagi dipikirkam akibatnya seperti apa, terlepas dia anggota," ungkapnya.
Renny lantas berpesan bagi para wnaita sebelum dekat dengan pria minimal harus tahu latar belakang sang pria.
• UPDATE Terbaru Pembunuhan Kasir Indomaret Vera Oktaria, Tak Ada Hubungan Badan, Dianiaya di Kepala
Lalu dalam suatu hubungan juga dilihat karakter ataupun sifatnya, kalau melihat ada emosional yang meledak-ledak itu harus diwaspadai.
Karena kekasaran itu bukan hanya sekedar fisik tapi juga verbal dan yang perlu di garis bawahi, biasanya kalau dalam suatu hubungan ada ketidak nyamanan ataupun ketidak cocokan itu pasti ada keinginan untuk menyudahi.

Seperti diketahui, dugaan tersangka pembunuhan Vera Oktaria ini mengerucut pada sosok DP lantaran adanya kecocokan dalam pemeriksaan sidik jari.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres MUBA, AKBP Andes Purwani dalam olah TKP pembunuhan Vera Oktaria di dalam kamar nomor 6 Penginapan Sahabat Mulya, Jalan PT Hindoli RT 05/RW 03, Kelurahan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Dan sudah dilakukan pemeriksaan pada saksi keluarga dan dari sini polisi mendapatkan juga sidik jari pacar Vera Oktaria, yakni DP," jelas Andes Purwani.
Tak hanya sidik jari, polisi juga telah mengkonfirmasi wajah pelaku yang sempat menjual kopernya kepada seorangg penjual tas atau koper.
"Penjual tas atau koper yang mengkonfirmasi wajah pelaku dengan gambar yang ditunjukkan oleh polisi dari KTP elektronik dan foto lain," tambahnya.
Dikabarkan sebelumnya, pembunuhan terhadap seorang gadis bernama Vera Oktaria yang bekerja sebagai kasir Indomaret menggegerkan publik.
Belakangan terkuak jika Vera Oktaria tewas dibunuh di sebuah penginapan.

Berdasarkan hasil autopsi pada jasad Vera Oktaria, diketahui wajah korban menghitam diduga karena adanya benturan keras.
Tak hanya itu, jasad korban pun ditemukan dalam keadaan tanpa busana dengan kondisi tangan terpotong.
Bahkan, pelaku tega menyimpan bagian tangan korban ke dalam kasur yang disobek.
"Diduga ia disiksa dulu, setelah meninggal jenazahnya dengan tangan sampai siku sudah dipotong dan dimasukkan ke dalam kasur yang disobek," terang Kapolres Muba, AKBP Andes Purwani, dikutip TribunStyle.com dari TribunSumsel.
Setelah memutilasi korban, pelaku diduga berniat untuk membakar jasad Vera untuk menghilangkan jejak.
"Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah, dan obat nyamuk," tutur Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani, dikutip TribunStyle.com dari TribunSumsel.com, Minggu (12/5/2019).
Menurutnya, pentol korek yang ditempelkan di obat nyamuk diduga kuat digunakan sebagai timer.
Sehingga, ketika kamar sudah ditinggal maka dengan sendirinya pentol korek tersebut akan terbakar dan menyulut api di tempat tidur di mana jasad Vera diletakkan.
Dengan timer yang dibuat dan minyak tanah, akan membuat kamar menjadi terbakar.
Dengan terbakarnya kamar, pelaku berharap jejaknya hilang.
"Tapi ternyata, obat nyamuknya padam. Sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," jelas Yustan.
(TribunStyle.com / Salma Fenty)