Terbukti Pakai Sabu, Pelaku Mutilasi Budi Hartanto Tidak Diproses dengan Pasal Narkoba Karena Ini
Tersangka kasus pembunuhan disertai mutilasi Budi Hartanto terbukti pakai narkoba jenis sabu, namun tidak diproses dengan pasal penggunaan narkoba.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Desi Kris
Sementara untuk tersangka lain pembunuhan Budi Hartanto, Aris Sugianto tidak terbukti menggunakan sabu.
Kasus mutilasi guru honorer sempat menggegerkan warga Desa Karanggondang saat korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Jasad Budi Hartanto ditemukan di dalam koper dalam kondisi tidak berbusana dan tanpa kepala di pinggir sungai di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).
Koper berwana hitam tersebut tergeletak di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang yang merupakan jalur utama Blitar-Kediri.
Polisi terus menyelidiki kasus ini hingga berhasil meringkuk 2 tersangka pembunuhan guru honorer tersebut pada Kamis (11/4/2019).
Tersangka pembunuhan Budi Hartanto yakni Aris Sugianto (AS) dan Ajis Prakoso (AP).
Tersangka Gunakan 2 Senjata untuk Membunuh Korban
Polisi berhasil menangkap dua pelaku mutilasi guru honorer asal Kediri, Budi Hartanto (28) pada Kamis (11/4/2019).
Kedua tersangka digelandang ke Ruang Penyidik Subdit Jatanras Polda Jatim di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum pada Jumat (12/4/2019) dan langsung diinterogasi oleh pihak kepolisian.
Dalam proses interogasi tersebut, pelaku Aris Sugianto mengaku melakukan pembunuhan bersama rekannya, yang juga tersangka.
"Yang ada di lokasi hanya saya dan teman saya (Ajis, pelaku lainnya) pak," ujarnya, seperti yang TribunStyle.com kutip dari TribunJatim.
• Pengakuan Pelaku Pembunuhan Keji Guru Honorer Budi Hartanto, Sebut Bergantian Saat Memutilasi Korban
Dalam pengakuannya, mereka menggunakan dua senjata untuk membunuh korban.
Kedua senjata yang disebutkan pelaku yakni sebuah celurit dan bendo.
Namun ia membantah ikut serta dalam melakukan mutilasi terhadap korban.

Ia mengungkapkan bahwa yang memutilasi korban hanya satu orang, sedangkan tugasnya memegangi korban saat eksekusi.