Setelah Memutilasi Budi Hartanto, Tersangka Sempat Menjerit Ketakutan di Tengah Malam Karena Hal Ini
Tersangka kasus mutilasi guru honorer Budi Hartanto (28), Aris Sugianto sempat ketakutan dan menjerit di tengah malam setelah memutilasi korban.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang tersangka kasus mutilasi guru honorer Budi Hartanto (28), Aris Sugianto sempat ketakutan dan menjerit di tengah malam setelah memutilasi Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri.
Ketakutan Aris dirasakan saat dirinya berada di warung nasi goreng miliknya.
Tersangka bahkan sempat menjerit di tengah malam sehingga membuat warga sekitar sempat curiga.
Aris diketahui membuka bisnis warung nasi goreng dan masakan Malaysia di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Dikutip TribunStyle.com dari Surya.co.id, jeritan tersangka diungkapkan oleh warga yang sempat mendengar teriakan Aris.
• Tersangka Mutilasi Guru Honorer Budi Hartanto Beri Pengakuan, Gunakan 2 Senjata Untuk Membunuh
"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan, padahal di warungnya juga ada temannya," ujar Sujilah, Sabtu (13/4/2019).
Menurut Sujilah, Aris sempat berteriak dan mengatakan dirinya takut.
"Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku,

Sujilah yang mendengar teriakan pelaku langsung mengintip dari rumahnya.
Ia melihat pelaku berlari keluar dari warungnya ke jalan dengan menunjukkan ekspresi ketakutan.
Keesokan harinya, Sujilah menanyakan kepada pelaku apa yang membuat dirinya menjerit ketakutan saat tengah malam.
Berdasarkan pengakuannya, Aris kaget karena pundaknya seperti kejatuhan kayu.
"Saat mencuci piring saya tanya, 'ada apa tadi malam jerit-jerit ketakutan ?' Dia menjawab kaget karena pundaknya seperti kejatuhan kayu yang berat," ungkap Sujilah menceritakan.
• Pengakuan Tersangka Mutilasi Guru Honorer Budi Hartanto, Sebut Gunakan 2 Senjata Ini Saat Membunuh
Kejadian pelaku yang menjerit-jerit ketakutan di tengah malam tersebut berlangsung sekitar tiga hari setelah penemuan jasad Budi Hartanto di dalam koper yang terletak di bawah Jembatan Karanggondang.
Setelah kejadian itu, warung nasi goreng milik Aris kemudian ditutup.
