Breaking News:

Cerita Viral

Dugaan Motif Asmara Kasus Mutilasi Guru Tari, 3 Unggahan Soal Cinta di IG Korban Bisa Jadi Petunjuk

Dikutip dari Surya.co.id, kepolisian terus mendalami kasus mutilasi yang menewaskan seorang guru honorer asal Kediri bernama Budi Hartanto (28)

Penulis: galuh palupi
Editor: Desi Kris
TribunStyle.com Kolase/Instagram
Budi Hartanto Motif Pembunuhan 

Dugaan Motif Asmara Kasus Mutilasi Guru Tari, 3 Unggahan Soal Cinta di IG Korban Bisa Jadi Petunjuk.

TRIBUNSTYLE.COM - Dikutip dari Surya.co.id, kepolisian terus mendalami kasus mutilasi yang menewaskan seorang guru honorer asal Kediri bernama Budi Hartanto (28).

Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera, menerangkan beberapa dugaan motif pembunuhan yang disampaikan sebelumnya, semakin tak terbukti, seperti dugaan motif ekonomi dan motif perampokan.

Namun, lanjut Frans Barung, hasil proses penyidikan yang masih berlangsung menunjukkan, motif asmara dalam kasus tersebut semakin menguat.

"Jadi kami hilangkan motif perampokan atau ekonomi, kami masuk pada motif asmara," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Jumat (5/4/2019).

Dari keterangan saksi yang sudah diperiksa, ada dugaan pula jika motif asmara dalam kasus ini adalah asmara yang menyimpang.

Budi Hartanto Korban Mutilasi Unggah Pesan Terakhir di instagram, Ucapan Duka Cita Mengalir

Barung mengungkapkan, temuan lain yang diperoleh penyidik berdasarkan keterangan para saksi, didapatkan keterangan bahwa korban memiliki kecenderungan orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan orang.

"Nah inilah yang akan tim penyidik dalami berkaitan dengan orientasi seksual yang berbeda," lanjutnya.

Barung tak menyebut secara eksplisit tentang maksud dari 'orientasi seksual yang berbeda'.

Namun, kuat dugaan korban memiliki orientasi seksual sesama jenis.

"Ada kecenderungan ke arah situ sih," tandasnya.

Perkembangan Kasus Guru Honorer yang Dimutilasi & Dimasukkan ke Koper, Motif Asmara Semakin Menguat

Sementara itu, dikutip Surya.co.id, berbagai unggahan korban di akun media sosialnya bisa saja jadi pentunjuk.

Korban beberapa kali mengunggah postingan dengan caption bernada masalah percintaan.

Tanggal 10 Maret 2019, Budi Hartanto mengunggah fotonya saat berada di dekat sebuah mobil berwarna putih.

Ia tampak memakai kaus putih dan selana santai berwarna abu-abu.

"Sendiri bukan berarti tak laku," tulisnya.

Update Kasus Guru Honorer yang Dimutilasi & Dimasukkan ke Koper, Dugaan Motif Asmara Semakin Menguat

Korban berpose dengan mobil putih
Korban berpose dengan mobil putih 

Kemudian, di postingan tanggal 13 Maret 2019, Budi Hartanto menulis caption soal menunggu, di fotonya berbaju merah.

Ia tampak meletakkan tangannya di atas dagu dan tersenyum ke arah kamera.

"Kamu yang aku tunggu...," tulisnya.

Capture Instagram
Capture Instagram 

Lalu, Budi Hartanto juga mengunggah postingan pada tanggal 26 Maret 2019.

Postingan Instagram Terakhir Guru Honorer Korban Mutilasi, Tulis Pesan Galau Kamu yang Aku Tunggu

Itu adalah postingan terakhirnya.

"Terlalu fokus ke kamu (emoji),"

Foto di Instagram
Foto di Instagram 

Berbagai unggahan itu kini dipenuhi dengan komentar bernada duka cita dari netizen.

Polisi buru satu orang

Guru Honorer Korban Mutilasi Mayat di Dalam Koper Juga Driver Online, Lihat Review Customer Ini

Kasubdit Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela memastikan, saat ini polisi sedang memburu satu orang yang mengajak korban bertemu setelah latihan di sanggar senam, Selasa malam (2/4/2019).

Sebelumnya polisi telah memeriksa satu orang berisial IR.

Kepada polisi IR mengaku bahwa dirinya diajak makan oleh Budi Hartanto.

Namun dia belum sempat bertemu dengan Budi Hartanto.

Hingga akhirnya Budi menghilang dan ditemukan tewas.

Heboh Jasad Guru Honorer yang Ditemukan Tewas Tanpa Kepala, Ini Kata Psikolog Soal Pelaku Mutilasi

Artinya, ada orang lain selain IR yang bertemu dengan Budi malam itu.

”Itu yang sedang kami cari,” jelas mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya itu. (TribunStyle.com/Galuh Palupi)

3 fakta mayat dalam koper tanpa kepala di Blitar, Jawa Timur, keluarga ungkap kelakuan ‘aneh’ guru honorer Budi Hartanto.
3 fakta mayat dalam koper tanpa kepala di Blitar, Jawa Timur, keluarga ungkap kelakuan ‘aneh’ guru honorer Budi Hartanto. (Kolase/ Istimewa)

DAFTAR Terlengkap Update Mayat Dimutilasi dalam Koper, Dugaan Asmara Sejenis dan Titik Terang Pelaku

Ini daftar lengkap update terbaru kasus mayat dalam koper yang tewas dimutilasi dengan korban guru honorer Budi Hartanto asal Kediri, mulai dugaan asmara sejenis dan titik terang siapa dua pelaku yang sedang dalam pengejaran polisi. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kasus mayat dimutilasi dalam koper dengan korban guru honorer asal Kediri Budi Hartanto terus jadi pembicaraan masyarakat luas, media sosial, juga warga Blitar, tempat ditemukan mayat termutilasi dalam koper.

Berbagai update perkembangan terbaru penyidikan polisi menyangkut dugaan motif asmara menyimpang, chat terakhir korban dengan seseorang yang mencurigakan sebagai keterangan terbaru dari saksi-saksi yang dipanggil polisi pun terus menjadi sorotan.

Berikut ini TribunStyle.com sajikan sejumlah update terbaru kasus mayat dalam koper termutilasi Budi Hartanto hingga Jumat 6 April 2019 

1. Dugaan Asmara Sejenis dan Tanda Perlawanan Korban Sebelum Dibunuh 

Kasus mayat dalam koper tanpa kepala yang ditemukan di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Blitar masih dalam penyelidikan Polda Jatim hingga saat ini.

Polda Jatim telah meminta keterangan 14 orang saksi serta memperluas penyelidikan.

Tim gabungan menyisir area ditemukannya mayat korban bernama Budi Hartanto (28) untuk mencari barang bukti serta kepala korban yang hilang pada Jumat (5/4/2019).

Polisi menduga ada wilayah lain di Kediri yang digunakan untuk mengeksekusi korban.

Untuk diketahui, korban merupakan guru honorer di SDN Blanjarmlati dan bertempat tinggal di Mojoroto, Kota Kediri.

 UPDATE Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Mulai Singkirkan Motif Perampokan, Asmara Korban Jadi Sorotan

"Mungkin ada lokasi lain di Kabupaten Kediri dalam kasus itu," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Jumat (5/4/2019) dikutip dari Surya.co.id.

 

Sebelumnya Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan ada tiga motif dugaan yang menjadi spekulasi banyak pihak yakni asmara, dendam pribadim dan ekonomi.

"Ada yang berspekulasi masalah asmara, masalah dendam, masalah ekonomi," ungkapnya.

Awalnya pihak kepolisian menduga motif dari pembunuhan tersebut adalah perampokan.

Hal ini didasari beberapa barang yang dibawa korban menghilang seperti sepeda motor.

Namun, polisi kemudian menduga motif pembunuhan adalah asmara.

Dugaan perampokan tidak terbukti dalam kasus ini.

"Namun, belakangan menguat motifnya adalah asmara, motif perampokan tidak terbukti," kata Frans, Jumat (5/4/2019).

Pihak kepolisian terus mendalami orang terakhir yang bertemu dengan korban sebelum ditemukan tewas.

Motif asmara diduga berada di balik kasus ini setelah polisi memeriksa saksi yang terdiri dari orang terdekat korban serta orang yang menemukan jasadnya.

Sementara itu, jasil otopsi yag dilakukan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar terdapat bekas luka di pergelangan Budi Hartanto.

Polisi menduga Budi Hartanto sempat melawan pelaku sebelum akhirnya dibunuh.

"Juga ditemukan luka sayat di pergelangan tangan korban. Mungkin luka tangkisan dan sebagainya," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4/2019) dikutip dari TribunJatim.com.

 

Budi Hartanto Motif Pembunuhan
Budi Hartanto Motif Pembunuhan (TribunStyle.com Kolase/Instagram)

Pihaknya tidak menutup kemungkinan korban melakukan hal tersebut.

Adewira menegaskan saat ini polisi masih terus mendalami semua bukti dan keterangan saksi.

"Semua kemungkinan bisa terjadi, kami masih mendalaminya," ujarnya.

Budi Hartanto diketahui meninggalkan rumah pada Selasa (2/4/2019) selepas maghrib.

Tujuan korban saat itu pergi ke warung kopinya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).

 Update Kondisi Ani Yudhoyono, Akhirnya Keluar dari ICU Usai Sosok Ini Datang Menemaninya

Gru honorer tersebut kemudian ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Ia ditemukan di dalam koper tanpa kepala oleh seorang warga bernama Imam pada Rabu (3/4/2019).

Selain berprofesi sebagai guru honorer, Budi Hartanto diketahui memiliki sejumlah bisnis yakni berjualan di GOR Jayabaya.

Selain itu, ia juga memiliki usaha jual beli HP dan dipercaya rekannya mengelola usaha bersama sewa rental mobil.

(Tribunnews.com/Miftah)

Budi Hartanto Penemuan Mayat Tanpa Kepala
Budi Hartanto Penemuan Mayat Tanpa Kepala (TribunStyle.com Kolase/ SuryaMalang)

Ponsel Aktif saat Jasad Guru Budi Korban Mutilasi Ditemukan, Polisi Menduga HP Masih Dikuasai Pelaku

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan dari hasil penyidikan diketahui ponsel milik guru Budi Hartanto teridentifikasi aktif saat mayat korban ditemukan, Rabu (3/4/2019) lalu.

"Kita melihat HP korban di suatu tempat di jam 4 dini hari di wilayah Kediri itu, on terakhir," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Kombes Pol Frans Barung Mangera menduga, ponsel korban pada saat insiden pembunuhan itu terjadi, masih dikuasai oleh si pelaku.

"Karena HP nya (korban) masih dikuasai oleh seseorang," lanjut Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Dia mengatakan Polda Jatim telah mengantongi dua orang yang diduga pelaku pembunuhan mayat tanpa kepala dalam koper yang ditemukan di Blitar.

Saat ini penyidiknya sedang melakukan pengejaran terhadap dua orang yang menjadi terduga kuat sebagai pelaku pembunuhan disertai mutilasi pada guru honorer asal Kediri.

 Sederet Postingan Terakhir Budi Hartanto, Mayat Tanpa Kepala Blitar, Sering Buat Caption Soal Asmara

Budi Hartanto (28), korban mutilasi yang mayatnya dimasukkan dalam koper dan ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan
Budi Hartanto (28), korban mutilasi yang mayatnya dimasukkan dalam koper dan ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan (SURYA/REPRO)

"Iya saat ini kami sedang kejar 2 orang sekarang," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera pada wartawan, Sabtu (6/4/2019).

"Kasubdit Jatrantas Polda Jatim masih di Kediri," tandasnya.

Pengejaran terhadap dua terduga itu, lanjut Frans Barung, didasari oleh beberapa temuan fakta penyidikan.

Yakni, ponsel korban terakhir kali teridentifikasi aktif atau online pada 04.00 WIB di kawasan Kediri, di mana koper berisikan mayat korban ditemukan, Rabu (3/4/2019) lalu.

Budi Hartanto (28), guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang mayatnya ditemukan dalam koper di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, diduga sempat melawan sebelum dibunuh.

Hal itu terlihat dari bekas luka di pergelangan lengan Budi Hartanto saat proses autopsi jasad di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.

"Juga ditemukan luka sayat di pergelangan tangan korban. Mungkin luka tangkisan dan sebagainya," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4/2019).

Apakah korban sempat melawan saat dibunuh? AKBP Adewira Negara Siregar mengatakan hal itu tidak menutup kemungkinan terjadi.

 Motif Pembunuhan Mayat Tanpa Kepala Blitar Diduga Asmara Sesama Jenis, Sosok Teman Dekat Terungkap

Jenazah Rudi Hartanto, guru honorer korban mutilasi yang hendak dimakamkan tanpa kepala (kiri) dan foto semasa hidup korban (kanan). Ternyata guru honorer dimutilasi adalah seorang pengusaha muda.
Jenazah Rudi Hartanto, guru honorer korban mutilasi yang hendak dimakamkan tanpa kepala (kiri) dan foto semasa hidup korban (kanan). Ternyata guru honorer dimutilasi adalah seorang pengusaha muda. (kolase tribunmadura)

Polisi masih mendalami semua bukti-bukti dan keterangan saksi terkait kasus itu.

"Semua kemungkinan bisa terjadi, kami masih mendalaminya," ujarnya.

Soal motif kasus itu, kata AKBP Adewira Negara Siregar masih belum bisa diketahui. Motif kasus itu baru bisa diketahui setelah pelaku terungkap.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat polisi mengungkap pelaku dengan begitu bisa diketahui motifnya dan di mana kepala korban," katanya.

Sebelumnya, warga menemukan koper berisi mayat di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Mayat berjenis kelamin pria itu kondisinya tanpa kepala berada di dalam koper.

Belakangan, polisi sudah mengetahui identitas mayat tanpa kepala di dalam koper itu.

Korban bernama Budi Hartanto (28) asal Jl Taman Melati, Mojoroto, Kota Kediri. Korban merupakan guru honorer di salah satu SD di Kota Kediri.

Periksa 14 Saksi 

Polres Blitar Kota masih berusaha mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto (28), guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang mayatnya tanpa kepala di dalam koper ditemukan di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Sampai sekarang, polisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus itu.

Ke-14 saksi yang diperiksa, tiga saksi dari Blitar dan 11 saksi lainnya merupakan teman dekat korban.

 Dikenal Gemulai Semasa Hidup, Autopsi Buktikan Budi Hartanto, Mayat Tanpa Kepala Sempat Melawan

"Tiga saksi dari Blitar itu yang menemukan jasad korban di lokasi. Sedangkan 11 saksi lainnya semua teman dekat korban," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4/2019).

Adewira mengatakan polisi mendalami keterangan satu saksi yang diduga hendak bertemu dengan korban sebelum jasadnya ditemukan dalam koper di Blitar.

Saksi yang terakhir hendak bertemu korban berinisial, I. Saksi itu janjian akan bertemu korban pada Selasa (2/4/2019) malam.

Sedangkan, jasad korban ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, pada Rabu (3/4/2019) pagi.

"Dari pemeriksaan percakapan di ponselnya, I ini mau bertemu dengan korban Selasa malamnya," ujar Adewira.

Dikatakan Adewira, I sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Saat diperiksa, I mengaku belum lama berkenalan dengan korban.

Suasana duka di kediaman almarhum Budi Hartanto, guru honorer di Kediri yang ditemukan tewas termutilasi dan potongan mayatnya dimasukkan ke dalam koper dai dibuang di sebuah sungai di Kecamatan Udanawu, Blitar.
Suasana duka di kediaman almarhum Budi Hartanto, guru honorer di Kediri yang ditemukan tewas termutilasi dan potongan mayatnya dimasukkan ke dalam koper dai dibuang di sebuah sungai di Kecamatan Udanawu, Blitar. (SURYA/DIDIK MASHUDI)

Sebelumnya, I sudah pernah bertemu dengan korban.

"Malam sebelum jasad korban ditemukan di pinggir sungai, mereka mau ketemuan lagi. Untuk keperluan apa mereka bertemu, itu yang masih kami dalami," katanya.

Saat disinggung apakah I adalah pasangan korban? Adewira belum bisa memastikan. Tetapi, menurutnya, I juga teman dekat korban.

"Saksi-saksi yang diperiksa rata-rata teman dekat korban," ujarnya. (Luhur Pambudi/ TribunJatim.com) 

Budi Hartanto korban mutilasi
Budi Hartanto korban mutilasi (Instagram @budi_hrr)

3. Polisi Kejar Dua Orang Diduga Pelaku Mutilasi Guru Budi

Polda Jatim telah mengantongi dua orang yang diduga pelaku pembunuhan mayat tanpa kepala dalam koper, Budi Hartanto yang ditemukan di Blitar.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, saat ini penyidiknya sedang melakukan pengejaran terhadap dua orang yang menjadi terduga kuat sebagai pelaku pembunuhan disertai mutilasi pada guru honorer asal Kediri.

"Iya saat ini kami sedang kejar 2 orang sekarang," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera pada wartawan, Sabtu (6/4/2019).

Pengejaran terhadap dua terduga itu, lanjut Frans Barung, didasari oleh beberapa temuan fakta penyidikan.

Yakni, ponsel korban terakhir kali teridentifikasi aktif atau online pada 04.00 WIB di kawasan Kediri, di mana koper berisikan mayat korban ditemukan, Rabu (3/4/2019) lalu.

"Kita melihat HP korban di suatu tempat di jam 4 dini hari di wilayah Kediri itu, on terakhir," katanya.

Barung menduga, ponsel korban pada saat insiden pembunuhan itu terjadi, masih dikuasai oleh si pelaku.

"Karena HP nya (korban) masih dikuasai oleh seseorang," lanjut Kombes Pol Frans Barung Mangera.

"Kasubdit Jatrantas Polda Jatim masih di Kediri," tandasnya.

Budi Hartanto (28), guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang mayatnya ditemukan dalam koper di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, diduga sempat melawan sebelum dibunuh.

Hal itu terlihat dari bekas luka di pergelangan lengan Budi Hartanto saat proses autopsi jasad di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.

 UPDATE Terbaru Mayat dalam Koper Tanpa Kepala Budi Hartanto: Luka Sayatan Tangan Isyarat Perlawanan

"Juga ditemukan luka sayat di pergelangan tangan korban. Mungkin luka tangkisan dan sebagainya," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4/2019).

Apakah korban sempat melawan saat dibunuh? AKBP Adewira Negara Siregar mengatakan hal itu tidak menutup kemungkinan terjadi.

Polisi masih mendalami semua bukti-bukti dan keterangan saksi terkait kasus itu.

Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri yang mayatnya dimutilasi dan dimasukkan ke koper lalu dibuang di Blitar.
Budi Hartanto, guru honorer asal Kediri yang mayatnya dimutilasi dan dimasukkan ke koper lalu dibuang di Blitar. (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

"Semua kemungkinan bisa terjadi, kami masih mendalaminya," ujarnya.

Soal motif kasus itu, kata AKBP Adewira Negara Siregar masih belum bisa diketahui. Motif kasus itu baru bisa diketahui setelah pelaku terungkap.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat polisi mengungkap pelaku dengan begitu bisa diketahui motifnya dan di mana kepala korban," katanya.

Sebelumnya, warga menemukan koper berisi mayat di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Mayat berjenis kelamin pria itu kondisinya tanpa kepala berada di dalam koper.

Belakangan, polisi sudah mengetahui identitas mayat tanpa kepala di dalam koper itu.

Korban bernama Budi Hartanto (28) asal Jl Taman Melati, Mojoroto, Kota Kediri. Korban merupakan guru honorer di salah satu SD di Kota Kediri.

Periksa 14 Saksi 
Polres Blitar Kota masih berusaha mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto (28), guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, yang mayatnya tanpa kepala di dalam koper ditemukan di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Sampai sekarang, polisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus itu.

Ke-14 saksi yang diperiksa, tiga saksi dari Blitar dan 11 saksi lainnya merupakan teman dekat korban.

"Tiga saksi dari Blitar itu yang menemukan jasad korban di lokasi. Sedangkan 11 saksi lainnya semua teman dekat korban," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4/2019).

Adewira mengatakan polisi mendalami keterangan satu saksi yang diduga hendak bertemu dengan korban sebelum jasadnya ditemukan dalam koper di Blitar.

Saksi yang terakhir hendak bertemu korban berinisial, I. Saksi itu janjian akan bertemu korban pada Selasa (2/4/2019) malam.

Sedangkan, jasad korban ditemukan di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, pada Rabu (3/4/2019) pagi.

"Dari pemeriksaan percakapan di ponselnya, I ini mau bertemu dengan korban Selasa malamnya," ujar Adewira.

Proses evakuasi jenazah Budi Hartanto (28), guru honorer warga Jl Taman Melati, Mojoroto, Kota Kediri. Korban sehari-hari mengajar di salah satu SD di Kota Kediri.
Proses evakuasi jenazah Budi Hartanto (28), guru honorer warga Jl Taman Melati, Mojoroto, Kota Kediri. Korban sehari-hari mengajar di salah satu SD di Kota Kediri. (SURYA/SAMSUL HADI)

Dikatakan Adewira, I sudah diamankan untuk dimintai keterangan. Saat diperiksa, I mengaku belum lama berkenalan dengan korban.

Sebelumnya, I sudah pernah bertemu dengan korban.

"Malam sebelum jasad korban ditemukan di pinggir sungai, mereka mau ketemuan lagi. Untuk keperluan apa mereka bertemu, itu yang masih kami dalami," katanya.

Saat disinggung apakah I adalah pasangan korban? Adewira belum bisa memastikan. Tetapi, menurutnya, I juga teman dekat korban.

"Saksi-saksi yang diperiksa rata-rata teman dekat korban," ujarnya. (TribunJatim.com/ Luhur Pambudi)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul UPDATE Kasus Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper di Blitar, Polisi Kejar Dua Orang yang Diduga Pelaku

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Budi Hartanto
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved